48.-

1.1K 213 6
                                    

" siapa gadis itu? " terdengar suara berat dari pria yang menyambut sunghoon.

sunghoon dengan santai menghampiri tempat duduk sang ayah.

" aku akan merubahnya menjadi vampire hari ini " ucapnya.

" kau tahu itu berbahaya dan beresiko besar kedepannya? " jawab sang ayah ragu.

sunghoon mengangguk menyetujui perkataan ayahnya " tidak ada pilihan lain, gadis itu jika lepaskan begitu saja akan membuat kekacauan diluar sana "

" tapi tetap setelah gadis itu jadi vampire kau harus mengawasinya terus karena dia tidak akan bisa mengontrol emosi dan nafsu diluar sana " nasihat sang ayah kepada sunghoon, yang di balas anggukan.

mereka terdiam beberapa saat saling menatap dengan warna mata yang berubah berwarna merah pekat, entah apa arti dari sorot mata itu. ayah dan anak itu akhirnya mengalihkan pandangan masing masing namun masih saling diam.

" cepat kau selesaikan gadis itu "

" ya aku akan kesana sekarang " sunghoon berlalu meninggalkan ruangan ayahnya.

.
.
.

ceklek..

suara pintu terbuka membuat seorang gadis yang sedang meringkuk diujung ruangan menggangkat wajahnya untuk melihat siapa yang membuka pintu. tubuhnya mendadak bergetar takut melihat wajah sunghoon yang dingin dengan sorot mata tajam.

" makan! " aunghoon menyodorkan kantong kresek berisi makanan yang sudah ia beli tadi.

tapi minjee malah semakin merengut ketakutan, matanya yang sudah membengkak akibat semalan menangis kembali mengeluarkan cairan bening hingga membasahi pipinya.

" lepasin gw " lirihnya.

sunghoon bersikap acuh, lelaki itu malah membukakan makanan yang tadi disodorkan lalu ia taruh didepan kaki minjee.

" makan lo harus makan " sunghoon menjeda ucapannya lalu mencondongkan badannya kearah gadis berambut panjang itu " lo butuh tenaga sebelum gw bersenang senang sama lo " senyuman miring terbit diwajah sunghoon.

minjee memandang aunghoon melalui ekor matanya horor. kalimat bisikan tadi semakin membuat tubuhnya bergetar hebat menahan untuk tidak berteriak.

" makan gw bilang! " sunghoon mendorong kepala belakang minjee hingga kepala gadis itu hampir membentur lantai jika tangannya tidak langsung menahan.

" hiks gw mau pulang, lepasin gw " ujar minjee sambil terisak.

minjee merangkak mendekati sunghoon, ia bersujud dikaki sunghoon " gw mohon lepasin. gw janji buat gak kasih tau aunhee tentang lo sebenarnya " minjee menggosok kedua tangannya mendongak menatap sunghoon.

sunghoon memandang gadis dibawahnya dengan ekpresi datar, tidak ada rasa kasian dalam diri sunghoon saat melihat gadis itu. bahkan penampilan minjee sangat memprihatinkan, bajunya berantakan dan banyak terdapat noda akibat ruangan yang ia tempati berdebut tidak terurus, yang lebih lagi wajahnya nampak putus asa.

aunghoon menjambak rambut minjee lalu ia arahkan kepala gadis itu untuk menghadap makanan yang tergeletak dibelakangnya.

" gw gak peduli. hw cuman suruh lo makan sekarang kalau lo bantah sekali lagi gw percepat kehidupan lo yang baru! " tegas sunghoon lalu melepas jambakannya dan bersedekap untuk selanjutnya menonton minjee memakan makananya dengan kondisi menyedihkan.

minjee terpaksa memakan makanan itu dengan tangannya karena sunghoon tidak memberikannya sendok, air matanya terus turun dan sesekali air matanya ikut termakan.

sunghoon keluar dari ruangan tapi tak lama ia kembali masuk dengan membawa kursi diikuti oleh seorang lelaki dibelakangnya.

" duduk " titah sunghoon dingin.

minjee berhenti makan lalu menuruti perintah sunghoon. minjee sudah pasrah apa yang akan dilakukan sunghoon padanya, ia pun takut sughoon berlalu lebih kasar jika dirinya terus memberontak. euangan yang ia tempati juga memiliki penerangan yang sangat minim, kemarin minjee sudah mempunyai rencana untuk kabur tapi masalahnya ia pun tidak tahu jalan keluar dari sini.

" ini akibatnya lo cari masalah sama gw " bisik sunghoon didepan wajah minjee.

sunghoon menengok kebelakang " lo udah siapin semua? " tanyanya pada sunoo.

ya, lelaki yang tadi masuk bersama aunghoon adalah sunoo, lelaki itu menyiapkan beberapa alat dan juga ramuan yang sudah ia buat.

" udah lo tinggal tau beres " jawab sunoo.

sunghoon kembali menatap minjee, ia mengusap leher putih minjee. bisa ia rasakan tubuh gadis didepannya ini menegang saat ia mengelusnya lembut.

" lo m-mau ngapain? " tanya minjee was was.

apa benar yang dipikirkannya sejak kemarin akan terjadi hari ini?

" gw bakal ngerubah lo jadi makhluk yang serupa sama gw " smirk sunghoon mengembang lebar dibibirnya.

pupil mata minjee melebar saat mendengar perkataan aunghoon " gw mohon sekali lagi jangan lakuin itu sama gw, gw masih ingin hidup normal. sebagai gantinya gw akan lakuin apapun buat lo tapi please jangan pernah jadiin gw vampire '

" sayangnya gw nggak akan ketipu sama omong kosong lo "

" gw gak bohong gw akan lakuin apapun asal lo lepasin gw "

tanpa mengucapkan apapun dan secara tiba tiba shnghoon langsung mengigit leher mulus Minjee hingga sang empu mendongak merasakan taring tajam menancap pada lehernya.

mata Minjee melihat ke atap semakin lama warna matanya berubah menjadi merah, wajahnya mulai memucat dan berwarna putih seperti mayat, tubuh minjee pun semakin melemas seiring dengan banyaknya sunghoon menghisap darahnya.

sunoo melihat kedua orang didepannya datar, ia hanya menunggu sunghoon beres menghisap darah gadis itu lalu memberikan ramuannya. sunoo pertama kali melihat seorang vampire menghisap leher manusia tapi tidak ada reaksi apapun yang ditunjukkan lelaki itu, seperti sudah biasa melihat hal tersebut.

sunghoon menarik kepalanya kebelakang saat dirasa virus vampirenya sudah menyebar didalam tubuh minjee. ia lalu mundur untuk memberi ruang untuk aunoo menjalankan tugasnya.

pertama sunoo menyuntikan ramuan buatannya pada tubuh minjee lalu mengobati luka bekas gigitan dileher gadis itu agar tidak membekas.

" tugas gw udah beres " sunoo membereskan kembali barang barangnya lalu keluar lebih dulu dari ruangan tersebut.

sejenak sunghoon mengamati tubuh Minjee yang lemas diatas kursi. Ia tersenyum bangga dan bahagia melihat Minjee tidak berdaya.

" lumayan juga rasanya "

tak lama masuk dua orang pria membungkuk pada sunghoon sebagai hormat.

" pindahkan gadis itu ke ruangan yang sudah aku siapakan, jangan lupa borgol kedua tangan dn kakinya " perintah sunghoon pada pengawalnya.

" Baik tuan " kedua orang itu berjalan kearah minjee lalu salah satunya membopong tubuh lemas gadis itu.

" kami permisi tuan " ucap pengawal yang membawa tubuh minjee.

" rencana berjalan sesuai perkiraan gw " senyum penuh kemenengan mengambang lebar dibibir sunghoon.















aku update-!
minjee jadi vampire semakin mendekati ending!
semangat buat vote enhypen di TTA YA-!
vote dan komen kalian berharga buat aku-!

1. Vampire ; Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang