33.-

1.9K 298 12
                                    

sesosok pria seperti bayangan yang berlari sangat cepat itu menyadari bahwa dirinya telah diikutin oleh seorang pria berambut hitam. ia segera berlari ke arah gang lalu berhenti meninggalkan setengah jejak agar pria yang sedari tadi mengikutinya berhenti.

" lo terlalu bodoh buat nyusul gw "

setelahnya pria itu berjalan seperti biasa sebelum kegiatannya terhenti oleh seseorang yang menelponnya bahwa ada salah satu orang yang menyerang keluarganya. pria itu bergegas pergi tanpa sepengetahuan pria yang sedari tadi mengikuti.

" sial park sunghoon "

.
.
.
.
.

jay, pria berambut hitam yang tak lagi melihat bayangan yang bergerak seperti kilat terus mengarahkan pandangannya ke arah kanan dan kiri bahkan badannya pun ikut berputar hanya untuk menemui siapa sosok bayangan hitam itu. bayangan itu menghilang begitu saja di sebuah gang yang cukup luas yang hanya menampakan sesosok pria berambut hitam tak lain adalah jay.

" capek juga ternyata " jay berucap dengan nafas yang terengah setelah berlari cukup kencang, iya tertunduk sambil berkacak pinggang dan perlahan mengatur nafasnya agar kembali normal.

" gw penasaran sama bayangan tadi, kalau buroq ga mungkin " jay menggaruk pelipisnya yang tak gatal, lalu setelahnya mendengus sambil menghembuskan nafasnya kasar.

" balik lagi ajalah gw " saat jay hendak membalikan badan untuk pergi dari sebuah gang. matanya tiba tiba melebar dengan mulut yang sedikit terbuka.

' pokoknya jay cuman milik aku '

' aku bahagia banget setiap di samping kamu jay '

' aku ga sedih, kan ada kamu yang hibur aku '

' aku udah ga kuat jay, jangan cari aku ya? selamat tinggal jay '

jay memegang kepalanya yang terasa nyeri, ia tertunduk sambil sesekali memukul pelan kepalanya agar ingatan masa lalunya yang sering muncul secara tiba tiba bisl onsakit terhapus walaupun hanya sementara. jujur saja jay belum bisa merelakan sosok gadis yang sangat ia kagumi, setiap hari gadia itu selalu ia ingat di dalam isi kepalanya. mungkin karena terlalu banyak memikirkannya dan hatinya belum merelakan gadis itu ketika jay berniat ingin melupakannya bayang bayang masa lalu selalu menghantui jay sampai kepalanya terasa nyeri secara tiba tiba.

" harusnya gw ga ngejar bayangan itu " jay mendongakan kepalanya, tatapannya kosong menghadap lurus ke arah depan.

" setiap gw liat bayangan yang bergerak cepat, sesak gw terulang bersama dengan kenangan " jay terkekeh lalu mengepalkan kedua tangannya " sebenernya lo kemana? "

" sakit rasanya waktu lo pergi " jay berlutut lalu muncul sebuah isakan kecil dari bibirnya. persetan jika ia di anggap cengeng, memang nya siapa yang tak tahan dengan rasa rindu yang harus di pendam beberapa tahun.

" jay? " jay mendongakan kepalanya saat suara seorang gadis terdengar di pendengarannya, ia menghapus air matanya lalu kembali berdiri tegak.

" eunmin? ngapain? " bukannya menjawab pertanyaan jay, eunmin justru tertawa sampai memegang perutnya yang terasa nyeri karena terlalu lama tertekan saat tertawa.

" ngapain ketawa? ga ada yang lawak "

" lo nangis? " eunmin bertanya dengan suara tawa yang terus mengiringi di setiap katanya.

" kelilipan pantat capung gw " jay berucap dengan dramatis sambil sesekali menggosok matanya agar gadis yang di hadapannya percaya.

" ngaco banget " eunmin menyingkarkan tangan jay dari matanya " jangan di kucek, nanti sakit jay "

" lo bukannya tadi sama temen? " eunmin menjawab pertanyaan jay dengan anggukan di kepalanya, lalu tersenyum sambil memainkan ujung hoodienya.

" baru aja tadi dia balik, gw juga mau balik, mau nunggu bus "

" bareng gw aja " eunmin tersenyum semakin lebar lalu menganggukan kepalanya antusias dengan badan yang sedikit ia lompatkan.

" jadi enak hehe, makasih jay "
















































ih malu banget kmrin ke publikasi huhu, maafin gais-!
btw mohon maaf lahir batin ya semua hehe

vote komen kalian berharga buat aku-!

1. Vampire ; Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang