Sebelum kalian baca part ini. Aku mau nanya dong. Kalian nemu cerita ini dari tagar apa? (Penasaran hehehe)
Oke selamat membaca:)
°
°
°
Setelah diusir oleh Elden dari rumahnya. Alish segera pulang lalu membersihkan diri dan setelah itu ia turun ke mushola untuk melaksanakan sholat Maghrib berjamaah dengan kedua orangtuanya.Setelah itu. Kini Alish, Afsheen, dan Vanya sedang berada diruang makan, tentunya untuk makan malam bersama.
"Gimana latihannya?" tanya Vanya disela-sela makan.
Alish yang sedang mengunyah makanannya pun segera menelannya, ia ingin buru-buru menjawab pertanyaan dari Maminya.
"Seru dong, tau gak Mi, Papi kalah terus, payah kan?" ujar Alish mengejek Afsheen.
"Iya-iya deh kamu lebih jago dari Papi," sahut Afsheen.
"Iya dong! masa tadi pas main Al denger suara krek . Eh ternyata itu pinggang Papi," ujar Alish sambil terkekeh.
Afsheen menatap tajam kearah putrinya.
"Hehehe. Maaf bercanda Pi..." ujar Alish tersenyum pada Afsheen.
"Oh iya gimana keadaan pinggang Papi?" tanya Alish.
"Papi baik-baik aja, kan ada Mami kamu yang pijitin tadi," ujar Afsheen melempar senyum pada Vanya.
"Heemm,"
"Oh iya Papi mau nanya serius sama kamu Al," ujar Afsheen menatap Alish dengan lekat.
"Nanya apa Pi?"
"Kamu kan sudah kelas 3 SMA, nanti kamu mau kuliah?" tanya Afsheen.
"Iya Pi, Alish sih mau ambil jurusan kedokteran di Universitas Indonesia."
"Bagus itu, Nak," sahut Vanya.
"Tapi Alish ragu," ujar Alish.
"Ragu, kenapa?" tanya Vanya.
"Alish ragu sama kemampuan Alish sendiri," ujar Alish jujur.
"Tapi apakah kamu sudah berjuang untuk belajar?" Tanya Afsheen.
"Insyaallah sudah Pi. Alish setiap malam berdoa semoga nanti Alish bisa keterima disana," ujar Alish.
"Lalu, kenapa kamu ragu?" Tanya Afsheen.
"Alish takut gagal," ujar Alish menundukkan kepalanya.
"Dengarkan Papi, Nak. Mulai saat ini, kamu harus percaya dengan apa yang kamu doakan dan apa yang kamu perjuangkan."
"Jika nantinya kamu gagal, mungkin Allah sudah merencanakan jalan yang jauh lebih baik dari apa yang kamu harapkan, yang terpenting kamu sudah berusaha."
"Yang kamu harus lakukan sekarang adalah perjuangkan, dan tetap optimis bahwa yang kamu usahakan sekarang pasti akan terbayarkan," ujar Afsheen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Hijrah
Teen Fiction"Kamu tau tidak kisah percintaan Zulaikha dan nabi Yusuf?" tanya umi Fatimah sambil menyuapkan bubur kedalam mulut Alish. Alish membuka mulutnya dan memakan bubur itu, ia menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu akan kisah itu. "Ketika Zulaikha men...