Assalamualaikum, Halo semua👋
Maaf banget kalau aku lama up nya. Lagi banyak tugas soalnya hehe...
Aku mau bilang terimakasih untuk kalian yang tetep nungguin cerita aku. Terimakasih banyak!!!
Sekali lagi aku minta maaf karna udah lama gantungin kalian😂
Kira-kira dimaafin gak ya🤔
Selamat membaca:)
°
°
°
°
°Alish berada didalam kamarnya. Sepulang sekolah tadi, ia langsung terburu-buru mengganti bajunya dengan baju yang pas untuk ia bermain basket dengan Papinya.
Setelah ia selesai bersiap-siap dan mengganti baju, Alish segera membuka lemari disamping ranjangnya untuk mengambil bola basket kesayangannya yang sudah lama tak ia gunakan.
"Huh, semoga aja bolanya masih bagus," gumam Alish.
(Kira-kira itu baju yang Alish pake tinggal tambah kerudung hitam, bayangin aja oke😂)
Setelah mengambil bolanya Alish segera turun kebawah mencari Papinya. Ia sudah tak sabar ingin berlatih lagi, setelah sekian lama ia tak bermain basket.
"Mi... Papi mana?" tanya Alish ketika mendapati Vanya yang sedang terduduk di ruang keluarga sambil menonton televisi.
Vanya pun melihat kearah Alish.
"Kamu nggak capek apa pulang sekolah langsung main basket? Makan dulu gih. Mami udah masak buat kamu," ujar Vanya."Ish Mami nanti aja ya... Sebentar doang kok, Alish janji deh udah main basket Alish makan," ujar Alish sambil tersenyum kearah Vanya.
"Bener ya. Yaudah sana Papi kamu udah nunggu di rumah Elden, inget jangan lama-lama," peringat Vanya pada Alish.
"Iya-iya Assalamualaikum," ujar Alish setelah itu ia keluar menuju rumah Elden.
•••
Alish sudah berada di depan pintu rumah Elden. Ia menghela nafasnya, sebenarnya ia sudah tidak ingin pergi ke rumah Elden lagi karena pasti Tania--ibu Elden akan terus bertanya-tanya tentang hubungan dirinya dengan Elden.
"Untung aja Elden lagi latihan basket di sekolah," batin Alish.
Ya. Arga, Elden, dan anggota tim basket sekolah sedang sibuk-sibuknya latihan untuk pertandingan Minggu depan. Jadi, Alish bisa tenang bermain basket di rumah Elden tanpa harus bertemu dengan lelaki itu.
Tok...tok...tok...
Alish mulai mengetuk pintu rumah Elden. Tak lama Tania pun membuka pintu dan keluar menghampiri Alish.
"Assalamualaikum, Ma..." ujar Alish saat melihat Tania sudah berada didepannya. Ia segera mencium tangan Tania dengan perlahan.
"Kamu mau main basket ya?" tanya Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Hijrah
Teen Fiction"Kamu tau tidak kisah percintaan Zulaikha dan nabi Yusuf?" tanya umi Fatimah sambil menyuapkan bubur kedalam mulut Alish. Alish membuka mulutnya dan memakan bubur itu, ia menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu akan kisah itu. "Ketika Zulaikha men...