21

26.2K 3.1K 176
                                    

Tring... Tring... Tring...

"Baik anak-anak silahkan bereskan peralatan tulis kalian, ibu permisi duluan," ujar seorang Bu Naya---guru matematika.

"Baik, bu."

Para siswa kelas XII IPA 2 pun merapihkan alat tulisnya dan bersiap untuk pulang.

"Ayo," ujar Elden yang tiba-tiba saja sudah berada disamping bangku Alish.

Alish melihat kearah Elden setelah itu melirik kearah Shasa yang berada disebelahnya. Shasa hanya mengangkat bahunya.

Akhirnya Alish pun menatap kearah Elden lagi. "Apa?" tanya Alish.

"Balik bareng," ujar Elden.

"H--hah?"

Elden menghembuskan nafasnya. "Balik bareng gue sama Arga," ucapnya.

"Gue tunggu diparkiran," ujar Elden lagi dan langsung berlalu pergi keluar kelas. Alish hanya menatap kepergian Elden.

"Lish... Jadi,kan?" tanya Shasa.

"Hah?" ujar Alish langsung mengalihkan pandangannya pada Shasa.

"Hah-Hoh-Hah-Hoh, budeg Lo! Jadi kan kita ke mall?" ujar Shasa.

"O-oh jadilah," ujar Alish.

"Terus ngapain Lo mau pulang bareng Elden sama Arga?" ujar Shasa lagi.

"Ohiya! Kok gue tadi gak ngomong ya," ucap Alish merutuki dirinya sendiri yg tadi hanya diam ketika Elden mengajaknya pulang.

"Lo sih terlalu banyak bengong liatin Elden, sana Lo ke parkiran, bilang kalau Lo pulang bareng gue sama Niana," ujar Shasa.

"Gue sendiri? Ya bareng kalian lah, kalian kan mau ke parkiran juga," ucap Alish.

"Oh iya yah," ujar Shasa.

"Niana," panggil Alish melihat kearah bangku Niana.

"Sini cepetan," ujar Alish.

Niana pun buru-buru membereskan alat tulisnya lalu menghampiri Shasa dan Alish.

"Iya Lish?" ujar Niana yang sudah berada di depan Shasa dan Alish.

"Lo siap kan kalau kita ubah penampilan Lo sekarang?" tanya Alish.

Niana menunduk sambil membenarkan kacamatanya, setelah itu ia mengangguk ragu.

"Sip! ayo Sha cepetan keburu ini anak berubah pikiran," ujar Alish.

•••

Di parkiran.

"Lish ayo!" ujar Arga saat melihat Alish, Shasa, dan juga Niana yang sedang berjalan kearahnya.

Alish datang mendekati Arga, sementara Shasa dan Niana berada di belakang Alish, Niana tertunduk malu sambil memegang tangan Shasa dengan erat.

Shasa merasakan tangan Niana dingin saat Niana memegang tangannya. Ia melirik kearah Niana dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum ketika melihat Niana yang hanya menunduk.

"Gerogi banget kayaknya," batin Shasa.

"Ar..." panggil Alish.

"Ayo cepet lama banget sih Lo!" ujar Arga.

"Santai dong, orang gue gamau pulang bareng Lo," ujar Alish.

"Lah terus Lo mau pulang bareng siapa?" tanya Arga.

Alish menunjuk kearah Shasa dan Niana, "Tuh bareng temen-temen gue, mau shopping dulu kita," ujar Alish.

"An-- astaghfirullahalazim, sia-sia dong kita nungguin Lo," ujar Arga.

Antagonis HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang