"Ini rumah siapa Lish?" tanya Niana.
"Iya rumah siapa? Bukannya rumah Lo yang samping itu ya," sahut Shasa.
Alish menghembuskan nafasnya, "Rumah Elden," ujarnya.
"Hah?! Ngapain kita kesini," tanya Shasa.
"Banyak tanya Lo, tunggu aja deh," ujar Alish.
Alish mulai mengetuk pintu rumah Elden. Terdapat Tania disana yang membuka pintu rumah dan menyambut Alish dengan senang.
"Assalamualaikum, Ma..." ujar Alish.
Sementara Shasa dan Niana kebingungan mengapa Alish memanggilnya Mama.
"Waalaikumsalam, Alish! Kamu mau ketemu Elden ya..." goda Tania.
Alish hanya tersenyum kaku. Hal itu membuat Shasa dan Niana semakin kebingungan.
"Loh mereka siapa Lish?" tanya Tania saat melihat Niana dan Shasa yang berada di belakang Alish.
"Oh iya Ma, ini teman-teman sekolah aku sama Elden juga," ujar Alish.
"Shasa Tante," ucap Shasa sambil mengulurkan tangannya.
"Niana," ucap Niana juga.
"Oh yasudah kalian langsung ke belakang saja, Elden lagi latihan sama teman-temannya. Mama buatkan minuman dulu," ucap Tania.
"Gak usah repot-repot Tante," ujar Shasa.
"Gak repot kok, yaudah Tante ke dapur dulu. Kalian langsung ke belakang aja," ujar Tania.
"Elden nungguin tuh Al," lanjutnya sambil terkekeh.
Lagi-lagi Alish hanya tersenyum canggung. Sementara Shasa dan Niana dibuat kebingungan.
Tania pun pergi ke arah dapur, sementara Alish dan kedua temannya kearah halaman belakang tempat Elden dkk. Latihan basket.
"Kok kita kesini? Bukannya mau ke rumah Lo Lish," tanya Shasa yang masih kebingungan.
"Ck. Arga latihan disini. Lagipula ternyata lapangan gue belum jadi hehehe," ujar Alish.
"Oh," Shasa dan Niana menganggukkan kepalanya mengerti.
"Lo udah siap Niana?" tanya Alish melirik kearah Niana.
"A--aku malu Lish," ujar Niana gugup.
"Kenapa malu, Lo itu cantik Niana. Yaudah Sha sembunyiin Niana di belakang kita dulu," ujar Alish.
Alish dan Shasa berjalan bersampingan menutupi Niana yang berjalan dibelakang mereka.
•••
Brak
Pintu belakang rumah Elden dibuka dengan kencang. Hal itu membuat Elden, Arga, Renal, dan juga Zian melihat kearah pintu.
Disana terdapat Alish dan Shasa yang sedang berdiri dengan tersenyum manis.
"Buset si Shasa kalau senyum manis juga," ujar Zian.
Arga tersenyum sendiri melihat Alish yang sudah datang. Sementara Elden bolak-balik memerhatikan mata Alish dan juga Arga yang sedang bertatapan dan melempar senyum. Hal itu membuat Elden tak suka.
Melihat Elden yang sangat terlihat cemburu. Renal buru-buru menarik tangan Elden untuk pergi dari sana.
Alish dan Shasa mulai mendekat kearah Arga dan Zian.
"Yuk," ujar Arga.
"Hah?" Bingung Alish.
"Ke rumah Lo," ucap Arga lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Hijrah
Teen Fiction"Kamu tau tidak kisah percintaan Zulaikha dan nabi Yusuf?" tanya umi Fatimah sambil menyuapkan bubur kedalam mulut Alish. Alish membuka mulutnya dan memakan bubur itu, ia menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu akan kisah itu. "Ketika Zulaikha men...