dua satu.

1.7K 217 26
                                    

Sunghoon nampak menyerngitkan kening tak puas akan jawaban dari Saemi yang menolak ajakannya untuk pulang sekolah bersama sore ini.

"Kenapa?" adalah pertanyaan Sunghoon selanjutnya, setelah beberapa saat ia diam tak memberikan respon atas penolakan dari gadis Jung itu.

Saemi menghela napas, "Aku mau pergi ke toko buku sama Jungwon, jadi kamu pulang duluan aja," ujarnya.

"Berdua?" tanya Sunghoon lagi.

Saemi mengangguk mengiyakan. "Iya berdua aja. Lagian udah lama aku sama Jungwon gak quality time."

Air muka Sunghoon seketika berubah menjadi datar manakala ia dapati sebuah senyum yang terpatri di wajah Saemi. Entah kenapa hal sederhana mengenai senyum yang digariskan Saemi itu seolah mampu membuat emosi Sunghoon bergejolak, dirinya merasa seperti disengat rasa tidak suka yang begitu dalam ketika ia menyadari fakta jika senyum itu ditujukan untuk Jungwon.

Sunghoon melempar tatapan pasif kepada gadis itu, "Besok kan bisa," katanya dengan intonasi kata yang terdengar begitu dingin. Entah kenapa Sunghoon merasa berat hati apabila membiarkan Saemi pergi dengan Jungwon.

Harusnya ia senang, karena dengan begitu dirinya bisa pergi dengan Jake dan juga Heeseung ke cafe tempat tongkrongan biasanya, tetapi setelah mendapati jawaban dari Saemi kalau ia akan pergi dengan Jungwon, Sunghoon seperti tidak rela membiarkannya pergi. Apalagi hanya berdua dengan Jungwon, padahal ia tahu Jungwon adalah satu-satunya sahabat terdekat Saemi.

Kedua alis Saemi saling menaut sejenak, kemudian gadis itu menggeleng, "Gak bisa aku udah janji dari kemarin sama Jungwon," katanya.

"Kenapa gak bilang dulu?" Sunghoon menampik jawaban klise yang dilontarkan Saemi seraya menghujam tatapan penuh intimidasi kepada gadis itu, yang mana sontak membuat Saemi heran.

"Emang harus, ya?" tanya Saemi kelewat polos. Jungwon sudah menunggunya dibawah, bukannya cepat-cepat menemui Jungwon, ia malah terlibat dalam perdebatan panjang yang tak berujung ini.

"Wajib!" jawab Sunghoon sarkastik.

Kening Saemi lagi-lagi mengerut dalam, "Atas dasar apa kamu bikin klausul kaya gitu?"

"Lo tanggung jawab gue mulai sekarang, kalau lo lupa. Kalau ada apa-apa sama lo gue juga yang repot,"

"Jadi semua hal yang aku lakuin, aku harus bilang dulu ke kamu, gitu? Inget, ya Sunghoon aku itu bukan tanggung jawab kamu. Tanggung jawab kamu itu cukup buat anak aku."

"Anak kita," ralat Sunghoon dengan cepat.

.






.







.

Jungwon meletakkan hidangan berupa es krim stroberi pesanan Saemi di atas meja cafe minimalis, setelah lelah berkeliling ke toko buku hingga hampir malam mereka memutuskan untuk mampir ke cafe yang menjual beberapa menu es krim terenak di pinggir jalan. Biasanya mereka selalu ke sini, cafe itu adalah satu-satunya tempat favorit Saemi, dan Jungwon tahu betul akan hal itu.

"Ngelamun mulu, kesambet nanti. Mikirin apaan sih?" Jungwon mendudukkan pantat saling berhadapan dengan kursi Saemi, es krim cokelat di dalam mangkuk kaca sudah berada tepat di hadapannya. Jungwon memesan menu es krim rasa cokelat dengan topping choco chips di atasnya sedangkan Saemi memilih es krim stroberi lengkap dengan potongan buahnya.

Saemi tersenyum kemudian menggeleng, sebenarnya ia masih memikirkan perihal tentang Sunghoon beberapa jam yang lalu sebelum laki-laki itu melepasnya pergi bersama Jungwon, tidak seharusnya Sunghoon terlihat begitu marah. Apa mungkin kata-kata Saemi menyinggungnya? Tapi sepertinya tidak. Lagipula ia hanya membeberkan fakta tadi.

[psh] A Mistake Between Us ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang