Tidak lama sejak kejadian hari itu, dimana Zera di paksa untuk menikah dengan laki-laki pilihan Papa dan Mamanya tanpa persetujuan Zera.
Hari ini, semua sudah siap. Apanya yang sudah siap? Keberangkatan Zera ke Melbourne, Australia untuk kuliah disana.
Ya memang tetap tidak diberi izin oleh Mama dan Papanya, karena kali ini Zera lebih tepatnya kabur atau melarikan diri.
Penerbangan pukul 9 pagi, ya memang cukup pagi karena Zera tidak mau lama-lama lagi di negara ini.
Ponselnya bergetar menampilkan notifikasi bahwa taksi online yang dia pesan beberapa menit lalu sudah sampai tepat di depan rumahnya.
2 koper dan 1 bagpack sudah cukup untuk Zera yang hidupnya memang tidak terlalu rempong. Dia bisa mencari kerja disana, kalau memang uangnya tidak cukup untuk membeli baju 4 musim.
2 koper cukup banyak, tapi Zera yakin kalau kurang.
Dia turun membawa kopernya secara perlahan menuruni tangga supaya tidak merusak koper itu. Keluarganya sedang sarapan pagi ya seperti rutinitas biasa.
Mama Sekar yang melihat Zera menurunkan 2 koper dengan pakaian rapi seperti mau pergi langsung bertanya, "Mau kemana kamu?!"
Zera hanya diam tidak menjawab pertanyaan Mama Sekar, "Kalau diajak omong sama orang tua itu dijawab!"
"Mau kemana dek?"Tanya Putri menunda sarapan paginya dan berdiri menghampiri Zera
"Australia"Jawab Zera singkat padat dan jelas
"KAMU INI YA SUDAH DILARANG KOK YA MASIH DILAKUIN, YA INI ALASAN MAMA JODOHIN KAMU ITU. KAMU ITU GA PERNAH BISA DIATUR SUKA SEMENA-MENA. SEKARANG APA?! KAMU MAU KULIAH DI LUAR NEGERI?! MENOLAK PERJODOHAN DENGAN CARA KABUR?!"Mama Sekar sudah tidak bisa menahan amarahnya mendengar jawaban Zera.
Zera hanya menatapnya malas dan,
PLAK
Mama Sekar menampar pipi kanan Zera membuat pipinya terasa perih, sontak tangannya menyentuh pipinya.
"ANAK NGGA TAU DIRI KAMU, GA PUNYA RASA TERIMA KASIH SAMA ORANG TUA!"
Papa Zayn yang melihat kejadian barusan tanpa tahu apa penyebabnya karena baru saja keluar dari kamarnya langsung menghentikan pertikaian dan berusaha menenangkan Mama Sekar.
Zera hanya menundukkan kepalanya menahan supaya tidak menangis. Dia tidak ingin menangis karena pipinya di tampar tapi karena perkataan Mama Sekar yang membuat hatinya terasa sakit.
"UDAH PERGI AJA KAMU SEKALIAN NGGA USAH BALIK, NGGA ADA YANG BERHARAP KAMU ADA DI KELUARGA INI"
Kalimat terakhir yang memperjelas semuanya, "Sekar!!"Bentak Papa Zayn karena perkataan Mama Sekar barusan.
"APA?! KAMU MAU BELAIN ANAK KESAYANGANMU?!"
"Zera"Ujar Papa Zayn mendekati Zera dan menaruh kedua tangannya diatas bahu Zera.
Sampai detik ini Zera masih belum meneteskan air matanya, sedangkan Mama Sekar sudah menangis dan berteriak tidak karuan dari tadi.
"Pa"Jawab Zera menggantung, "Zera mau kuliah disana, ngga lama kok pa"
"Zera bakalan usahain secepatnya lulus dan nanti menikah, kalau memang nanti ditengah jalan Zera berubah pikiran mau menikah Zera mau kok pa. Tapi untuk sekarang, Zera mau nenangin diri dan mau belajar dulu pa"Ujar Zera dengan lembut berbicara dengan Papa Zayn.
"Iya sayang, Papa tunggu keputusan kamu ya?"Jawab Papa Zayn sambil memeluk Zera dan Zera menganggukkan kepalanya paham.
Ya meskipun Papa Zayn menyetujui Zera berangkat ke Australia, Zera tahu kalau itu terpaksa karena bujukan Zera. Zera tahu kalau Papanya itu berusaha tegar dan tidak apa-apa tapi sebenarnya dia masih berharap Zera mau menikah dengan laki-laki pilihan papanya.
Ya akhirnya Zera berangkat ke Melbourne, Australia untuk kuliah di sana.
📀
3 tahun kemudian.
Zera adalah mahasiswi fakultas seni dan termasuk mahasiswa yang masuk jajaran pintar. Temannya banyak karena dia orang yang humble, suka berbagi ilmu, dan tidak membeda-bedakan teman. Semua suka berteman dengan Zera karena katanya dia sangat baik dan positive vibes.
Selama 3 tahun ini hidupnya baik-baik saja, dan perlahan dia merasa nyaman disini. Dia belajar juga bekerja keras sehingga bisa lulus dengan gelar cumlaude alias lulusan terbaik dengan ipk tinggi dan lulusan yang mendapat pujian terbanyak.
Tunggu sebentar lagi, Zera akan kembali ke Indonesia pa. Zera akan membalas budi Papa karena udah besarin dan didik Zera selama ini. Begitulah kata Zera saat dihubungi oleh papanya.
Dia sedang bersantai di area kampus dan duduk di padang rumput sambil berkutat dengan laptopnya serta headphone yang dia gunakan untuk mendengarkan musik.
"Zera"Sapa seseorang yang terdengar samar di telinga Zera karena suara musiknya yang cukup keras.
Karena mendengar ada yang memanggil dirinya meskipun suaranya sangat kecil, Zera melepaskan headphone itu dan berusaha menoleh kanan dan kiri lalu ke arah depannya.
Seseorang yang dia kenal dengan baik sedang berdiri disana dengan senyuman pernah dia berikan.
"Akhirnya setelah muter-muter di kampus besar dan luas ini aku menemukan mu"Ujarnya duduk jongkok tepat di depan Zera sambil tersenyum manis dan menepuk kepala Zera dengan lembut.
Jantung Zera dibuat berdegup kencang karena perlakuan laki-laki di depannya ini.
"Maaf, aku telat ya? Sudah 3 tahun? atau lebih ya?Tau deh lupa"Ujarnya mengambil duduk di samping Zera dan meluruskan kakinya dia memang terlihat sangat lelah.
Sedangkan Zera masih bengong disana. Laki-laki itu memanggil nama Zera berkali-kali sambil menepuk pipi Zera sampai dia tersadar dari lamunannya.
"Eh iya Kak Farrel"Jawab Zera yang akhirnya tersadar dari lamunannya.
"Kamu sudah tau namaku ternyata?"Tanya Farrel sambil tersenyum kembali menatap ke arah lain.
GIMANA GUE GATAU GUE NGEHINDARIN LO SELAMA GUE SEKOLAH.
DIA GATAU APA GUE TERSIKSA KARENA KEBERADAANNYA DI DUNIA INI?!
BISA BISANYA PAKE NANYA.
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You || END
HumorKisah seorang Azzura Queensha Zemira biasa dikenal Zera, yang hidupnya selalu mengindari laki-laki bernama Farrel Emird Arsenio atau Farrel tapi keduanya justru selalu terikat. Keterikatan yang tidak bisa dihindari antara mereka membuat Zera frusta...