Part 28

107 6 2
                                    

Sepulangnya dari mengajar, Zera mampir ke rumah lamanya untuk mengambil buku series bumi permintaan Reza. Dia menawarkan buku itu untuk dipinjam supaya ada yang baca, biar tidak jadi pupuk kompos. Lagian dia sudah lama menjanjikan tapi baru sempat diambil Sabtu ini.

Apa hubungannya? Ngga tau.

"Sendiri ra?"Tanya Putri yang kebetulan juga ada di rumah Mama dan Papa.

"Iya"Jawab Zera singkat, dia memilih naik ke kamarnya untuk mengambil buku yang dia maksud tadi.

Setelah membungkusnya dengan paper bag. Zera pun mengambil duduk di tepi ranjang miliknya. Mengingat suasana kamar miliknya. Mengingat pernah melakukan semuanya. Belajar, diam-diam membuat musik, menonton drama korea, baca komik/manga, nangis, ketawa. Kamar itu saksi bisu yang menyaksikan semua yang dilakukan Zera.

Tanpa ia sadari, dirinya pun meneteskan air matanya. Zera pun merasa bahwa semenjak bertemu dengan Kak Farrel dia menjadi sering meneteskan air matanya tanpa alasan seperti barusan.

Mengapa dia jadi cengeng? Kemana Zera yang kuat dulu?

Merasa bukan dirinya sendiri, Zera pun berusaha tersenyum kembali dan berdiri lalu beranjak pergi mengunci kamar itu rapat-rapat.

"Kak Zera balik dulu"Pamit Zera.

Dirinya memang terkenal cuek dikeluarganya meskipun sekalinya bicara banyak. Dia dikenal sebagai Zera yang tidak peduli. Zera yang tidak peka.

Jadi saat ditanya dan disapa Putri, lalu responnya seperti itu Putri sebagai kakaknya yang hidup lama bersama Zera sudah biasa.

Bisa dikatakan sifat cueknya membuat dirinya tidak pernah menjalin hubungan asmara dengan siapapun selama dia hidup. Meskipun Zera ramah dan friendly bukan berarti dia juga pernah menjalin hubungan asmara.

Kalau kata Salma dan Sita, Zera tuh bukan cuek tapi ngga peduli. Ya udah sama aja

Setelah mampir dari rumah, Zera pun kembali pulang.

Ini sabtu malam Minggu, kayanya Kak Farrel ngga pulang lagi. Zera pun memilih untuk menonton film kesayangan di ruang tamu. Ini salah satu rutinitas Zera kalau besok hari Minggu wajib sekali nonton lewat tv.

Lagi asik menonton tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka disusul suara benda atau seseorang seperti terjatuh. Ternyata Kak Farrel.

"Kak!"Pekik Zera segera menghampiri Farrel.
Tubuhnya tercium bau alkohol sangat menyengat, wajahnya merah, dan dia berekspresi aneh sejak datang.

"Ayo berdiri"Ajak Zera berusaha membopong tubuh Farrel. Bukannya berdirj Farrel malah tersenyum aneh ke Zera.

"Kamu siapa?!"Teriaknya sambil menunjuk ke arah Zera dengan cara yang lucu.

"Zera"Jawab Zera singkat berusaha menarik tangan Farrel supaya berdiri.

Setelah Zera menjawab pertanyaannya, Farrel malah menarik Zera kepelukannya dan memeluknya paksa.
"Aku sangat ingin melakukan "itu" dengan Zera sekarang!!! Engga, dari kemarin-kemarin"Teriaknya frustasi.

18++




Zera dibuat kebingungan dengan maksud makhluk ini. Ia pun berusaha melepaskan pelukan posesif itu.

"Berdiri dulu kak, masuk kamar"Sabar Zera menghadapi Farrel.

Farrel itu ngga berat, tapi posisi tubuhnya kaya nempel sama lantai. Kaya ada magnetnya, jadi susah buat ditarik.

Tiba-tiba dia berdiri dan berjalan maju, mempersempit jarak diantara keduanya. Hingga sampailah mereka tepat di depan kamar milik Farrel. Jarak mereka menipis membuat hidung mereka sukses bersentuhan.

Adore You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang