Part 29

100 8 5
                                    

Semenjak kejadian itu, Zera benar-benar menghiraukan Farrel. Bahkan saat mereka di rumah dan ada Farrel disitu, Zera noleh pun enggak apa lagi natap matanya. Bahkan Farrel mengajaknya berbicara, Zera hanya mengabaikannya.

Dia sepertinya benar-benar marah.

Zera kalau marah memang lebih memilih diam. Dari pada kalau dia keterusan emosi nanti ada perkataan terucap dari bibirnya tanpa sengaja dan membuat orang sakit hati. Jadi diam lebih baik.

Semingguan ini Farrel juga tidak mengobrol dengan Zera.

Hari ini Bu Siti menyebar undangan ada pengajian pasca pindah rumah baru dan Zera pun diundang.

Karena motornya sejak kemarin ada yang aneh, jadi akhir-akhir ini dia lebih sering menaiki ojek online. Undangannya tertera kalau pengajian di mulai pukul 4 sore, ini sudah setengah 4 jadi Zera memutuskan untuk segera berangkat.

 Undangannya tertera kalau pengajian di mulai pukul 4 sore, ini sudah setengah 4 jadi Zera memutuskan untuk segera berangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di sana, ada guru-guru lain yang dekat dengan Bu Siti juga diundang pengajian. Jadi Zera sedikit lega karena ada teman disana.

"Bu Zera sini bu"Panggil Bu Tina saat sadar akan kedatangan Zera. Zera mengangguk sebagai jawaban lalu tersenyum dan menghampiri Bu Tina yang sedang duduk di sofa dalam.

"Tadi sempet nyasar padahal lumayan deket"Ujar Zera

Bu Tina tertawa, "Lah saya malah nyasar 30 menit an bu, untung aja ketemu kalau enggak ya saya udah di rumah dari tadi"Jawabnya mengingat kejadian ia kesasar sampai ke sawah-sawah.

Zera dibuat tertawa.

Dari kejauhan ada Bu Siti berjalan menghampiri mereka, "Ibu-ibu nanti disini saja ya. Karena yang depan khusus bapak-bapak hehe. Bu Zera sendirian aja toh?"Tanya nya

"Iya bu mau sama siapa lagi?"Jawab Zera ikut bergurau.

"Rehan sini!"Panggil Bu Siti yang sepertinya memanggil salah satu anaknya. Yang namanya Reyhan pun muncul dengan baju kokoh rapi dan terlihat cukup tampan, dia mirip Reza seperti versi dewasanya dari Reza. Oh mungkin ini kakaknya.

Bu Siti menarik lengan Rehan itu mendekat ke arahnya, "Ini lo bu anak saya yang mau saya jodohin sama ibu,  eh tapi ibu sudah ada suami. Nanti kalau sudah nggak bersama lagi, Rehan ini mau kok bu" Ujar Bu Siti membuat Zera terkejut begitu juga Rehan, tapi Rehan sudah terbiasa sama kelakuan ibunya yang suka menjodoh-jodohkan seperti ini.

Bu Tina hanya tertawa karena Bu Siti memang sangat sering seperti itu.

"Rehan"Ujar Rehan memperkenalkan dirinya dan memberikan tangannya supaya dijabat oleh Zera. Tapi Zera tidak bisa menjabatnya karena bukan mukhrim dan hanya tersenyum sambil menyatukan kedua telapak tangannya 🙏🏻 seperti itu.

"Zera"Jawabnya sambil tersenyum. Rehan yang gugup pun menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Ibu apaan sih, kenal udah kenal aja ngga usah disuruh pisah juga sama suaminya"Omel Rehan ke Bu Siti.

Adore You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang