Setelah semua orang keluar, tersisa Zera dan Chris di ruangan itu. Zera pun menangis sekeras-kerasnya saat Chris berdiri dengan tatapan yang selalu dia berikan saat Zera masih kecil dulu.
Tatapan kakak laki-laki yang selalu memperhatikan dirinya disaat keluarganya sendiri tidak mengharapkan kehadirannya.
Chris pun memeluknya dengan erat dan mengusap punggung Zera dengan lembut. "Abang disini, jangan nangis udah ya. Nanti sesek lo"
"Ssshhh, udah kaya anak kecil aja nangis. Zera yang abang kenal kan ngga pernah nangis? Kok jadi cengeng gini? Cup cup cup"Ujarnya menenangkan Zera.
"Sabar, Zera harus sabar. Ini semua ujian dari Tuhan. Zera harus menerimanya dengan lapang dada dan sabar. Abang tau, Zera kuat hemm?"Ujarnya sambil mengusap air mata Zera.
Zera menatapnya, masih menangis. "Zera capek"Ujarnya.
Chris menganggukkan kepalanya, "Abang paham kalau Zera capek. Zera sudah berusaha dengan sekuat tenaga menjaga bayinya. Tapi Tuhan lebih sayang sama bayinya, jadi ikhlasin ya?"
Zera menganggukkan kepalanya, "Pinter, abang tau ngga semudah itu mengikhlaskan. Tapi semua masalah diatasi kalau kita sabar dan ikhlas. Jadi Zera harus sabar dan ikhkas, Zers inget kan dulu abang bilang apa?"Tanya Chris.
"Selalu bersyukur"Jawab Zera.
Chris menganggukkan kepalanya, "Nanti Tuhan akan kasih lebih kalau kita sabar, ikhlas, dan selalu bersyukur. Yang bisa Zera lakuin sekarang cuman itu, untuk kedepannya serahkan aja sama yang diatas"
Zera menganggukkan kepalanya.
"Zera ngga boleh dendam loh ya?"Tanya Chris karena sedari kecil Zera ini meskipun terlihat tidak peduli tapi dia suka menyimpan dendam.
"Ngga janji"Jawab Zera.
Chris pun dibuat tertawa dengan jawabannya, "Kalau Zera mau bisa ceritain ke abang nggak? Kenapa bisa kaya gini?"
Zera menceritakan hari dimana dia mengalami kecelakaan itu.Chris menghela nafasnya kasar, rahangnya mengeras, matanya memerah. Dia menatap Zera, "Abang udah janji sama diri sendiri ngga mau pukulin orang apalagi adik sendiri. Tapi kayanya Farrel keterlaluan ya?"
"Ngga usah, biarin aja dia sadar sendiri. Zera sudah capek"Ujar Zera.
"Tadi muridmu yang nonjok wajahnya?"Tanya Chris dijawab anggukan oleh Zera. Keduanya berakhir tertawa karena merasa puas Farrel ditonjok sama orang lain.
"Tapi Ayah kok diem aja ya?"Tanya Chris merasa aneh dengan kelakuan Raymond.
Zera juga mengangguk merasa aneh."Abang Zera mau nanya"
"Apa?"Jawab Chris
"Kak Arrel punya perusahaan ya? Rel Corp. bukan?"Tanya Zera.
Chris membelalakkan matanya karena terkejut, bagaimana bisa Zera tahu? Bahkan Ayah dan Bundanya sendiri aja tidak tahu mengenai hal tersebut. Chris aja tahu karena ngga sengaja mereka ketemu di acara seminar. Dia diminta merahasiakan tentang ini sama Farrel. Dia tidak mau Raymond dan Tika tahu mengenai hal itu. Chris pun hanya mengiyakan, lagian hidup mereka sekarang udah sendiri-sendiri. Jadi Chris tidak mempedulikan mau nanti ketahuan atau enggak bukan urusannya.
Chris mengangguk pelan, "Jangan bilang ayah sama bunda ya? Abang diminta rahasia in hal ini"Ujar Chris
"Duitnya banyak tapi rumahnya nyicil"Kesal Zera dengan makhluk itu.
"Namanya juga pura-pura. Untung aja yang dibohongin Zera, si ahli berpura-pura tidak tahu apa-apa padahal tau semuanya"Ujar Chris sambil tertawa kecil.
Zera pun tertawa karena gurauan Chris, "Kamu mau jadi istri ke-2 abang nggak Ra?"Tanya Chris membuat Zera menampolnya pelan.
"Abang gila ya!"
"Habisnya kamu cantik banget"Jawab Chris sambil cengengesan.
"Zera bilangin istri abang loh ya"Ancam Zera.
"Jangan dong, abang ngga bisa hidup tanpa dia"Mohon Chris
"Heleh"Kesal Zera.
◻◻◻◻◻◻◻
Chris pun keluar setelah merasa Zera baik-baik saja. Dia pun menghampiri Farrel dan mengajaknya bicara di taman rumah sakit itu.
"Perusahaan gimana?"Tanya Chris, Farrel dibuat kebingungan dengan pertanyaan yang dilontarkan kakaknya itu.
"Ngga usah tanya kayanya udah jelas adikku ini makin kaya. Aku hutang boleh nggak? Ngga usah dikembaliin tapi"Tanya Chris berusaha mencairkan suasana yang cukup tegang itu.
"Berapa?"Tanya Farrel mengeluarkan ponselnya, jari-jarinya bergerak. Dia sepertinya mau mengirimkan Chris uang beneran nih.
Ting!
Notifikasi dari ponsel Chris berbunyi, "Kamu nggak kirimin kakak uang beneran kan? Cuman bercanda lo tadi"Ujar Chris panik melihat layar ponselnya.
Bentar berapa? 50 ribu doang? Engga 0 nya lebih. What? 50 juta?! Dia gila?
"Biaya tutup mulut"Ujar Farrel kembali menaruh ponselnya di saku kanannya.
"Tapi gimana ya, tuh anak serba tahu"Ujar Chris
"Hah?"Tanya Farrel tidak paham.
"Zera, Zera udah tau kalau duit kamu banyak"Ujar Chris menekan pipi Farrel membuat Farrel mengeluh kesakitan karena itu bekas pukulan tadi.
"Hahah, syukurin deh dipukulin orang. Itu murid yang suka sama Zera, ganteng juga ya? Untung Zeranya masih nerima kamu dek, kalau kakak jadi dia ya kakak cerai in kamu"Ujar Chris menatap taman itu dia tidak mau terbawa emosi sekarang dan memukul Farrel.
"Jangan-jangan kamu lupa sama Zera?"Tanya Chris merasa janggal dengan adik satu-satunya itu.
"Ya ampun kayanya beneran?!"Chris tertawa terbahak-bahak.
"Itu si anak kecil berisik temen masa kecil kita sebelum pindah rumah. Yang sering berantem sama kamu"Ujar Chris berusaha mengingatkan Farrel.
"Beda ya? Iya dia sekarang agak berisi, tapi wajahnya sama sih menurut kakak"Ujar Chris mengingat.
Farrel berusaha mengingat, "Si tengil itu?!"Pekiknya setelah ingat semuanya.
"Sekarang juga masih tengil, cuman lebih dewasa aja"Jawab Chris sambil terkekeh.
"Dulu cantik padahal"Lanjut Farrel, satu pukulan pelan berhasil mendarat di wajah Farrel.
"Sorry reflek habis mulut kamu ngga bisa dijaga kelakuan juga kaya hewan"Kesal Chris.
"Sekarang dia masih cantik kamu aja yang ngga bisa lihat alias buta"Ujar Chris sambil berdiri dan pergi meninggalkan Farrel.
"Duitnya makasih, ngga aku kembaliin loh ya"Ujarnya sebelum pergi.Farrel berusaha mengingat kenangan masa kecilnya. Kenangan saat dia sering dipukuli oleh Ayahnya karena nakal, tapi si tengil yang banyak omong Zera itu selalu ngebela dia tanpa alasan.
Kalau luka Zera juga sering mengobatinya meskipun pada akhirnya mereka berantem lagi karena Farrel yang tidak tahu terima kasih.
Dia Zera yang itu? Azzura Queensha Zemira?
Farrel berusaha menghubungi seseorang.
Call On
Farrel : Selidiki orang, namanya Azzura Queensha Zemira.
Kevin : Istri bos?
Farrel : Iya untuk hari ini ngga tau di masa depan. Selidiki semua kerabatnya, pendidikan, lingkungan kerja. Semuanya!
Kevin : Baik
Farrel : Secepatnya
Kevin : Baik
Call off
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You || END
HumorKisah seorang Azzura Queensha Zemira biasa dikenal Zera, yang hidupnya selalu mengindari laki-laki bernama Farrel Emird Arsenio atau Farrel tapi keduanya justru selalu terikat. Keterikatan yang tidak bisa dihindari antara mereka membuat Zera frusta...