Part 1

522 18 7
                                        

Ini masih pagi tapi.....

"ZERAAAAAAAAAAAAAAA"

Udah kaya TOA Masjid lagi berkumandang adzan subuh. Iya itu Mama Zera.

Sontak Zera langsung terduduk dari tidurnya dan berdiri sambil mengumpulkan nyawa karena teriakan mamanya yang sangat menggelegar bahkan kakaknya pun ikut bangun.

Tidak berhenti sampai disitu, mamanya berteriak lagi. "ZEEEEEE --" Teriaknya menggantung karena Zera sudah berdiri di ujung tangga sambil mengucek matanya tanpa mengatakan sesuatu apapun.

Mamanya masih kekeh membuat anaknya itu sadar sambil memukul railing atau pegangan tangga sehingga menimbulkan kan suara seperti penjual tahu tek yang biasa lewat di depan rumah Zera.

TEK

TEK

TEK

"Cepat mandi, kamu hari itu sekolah hari pertama. Jangan datang terlambat!" Ujarnya sebelum berlalu pergi melakukan kegiatan yang biasa dia lakukan di pagi hari. Yaitu menyiram tanaman dan memberi makan kucing.

Zera adalah tipe orang yang kalau bangun bisa langsung berdiri atau bisa langsung nguli atau bisa langsung menari semua dia bisa. Jadi tidak susah untuk membuatnya bergerak cepat seperti menari zumba.

Dengan langkah berat dia turun tangga dan mandi di lantai 1, ya karena keluarga Zera itu sederhana sangking sederhananya di rumah cuma punya 1 kamar mandi dan 1 wc.  Berebut siapa yang mandi duluan adalah rutinitas pagi keluarga Zera. Eh engga kakak-kakaknya itu siluman kebo jadi pasti Zera yang mandi duluan.

Rutinitas Zera adalah mandi yang diawali dengan melamun di kamar mandi. Kadang sambil melamun dia mengeluarkan kentut.

Cukup lama dia melamun, terdengar suara yang sangat dia kenal. Suara yang biasanya ada di pelatihan militer.

"ZERA KAMU MANDI APA TIDUR APA SEMAPUT APA MATI DI KAMAR MANDI?! KOK LAMA BANGET, KAMU GATAU INI JAM BERAPA?!"

Karena tersentak kaget Zera langsung cepat-cepat mandi dan berseragam.

Karena sudah siap dengan pakaian lengkap sekolah dasarnya Zera turun sambil menenteng tasnya yang  berisi beberapa buku tulis dan alat tulis.

Saat turun dia malah melihat mamanya masih menyapu halaman rumah. Tadi buru-buru kok sekarang dia yang paling santai?

"LOH"

"APAAN"

"Tadi suruh cepet-cepet kok malah mama belum mandi?"

"Emang yang mau sekolah mama? Ngapain mama pake mandi segala. Orang cuman nganterin kamu"

Ada benarnya juga sih, meskipun mama Zera tidak mandi dia tetap terlihat cantik seperti namanya "Imas Sekar Ayu" biasa dipanggil Mama Sekar.

Mama Sekar mengambil jaketnya supaya tidak kedinginan saat mengantar Zera dan memakai helm berwarna pink kesukaannya. Zera juga mengikuti apa yang dilakukan mamanya.

Sesampainya di sekolah Zera yang sekarang. Sekolah Menengah Pertama Negeri 79. Iya syukurnya Zera keterima di sekolah negeri dengan nilainya yang cukup memuaskan tapi tetap tidak bisa membuat puas orang tuanya. Karena kemauan Zera masuk sekolah ini, orang tuanya sempat menentang Zera saat memilih sekolah ini.

Katanya sih, "Dengan nilai kamu yang kaya gini itu bisa masuk ke sekolah yang lebih bagus nak".

Zera memilih sekolah ini dengan alasan sekolahnya favorit juga dekat dengan rumah. Ya meskipun jarak tempuh sekitar 3 - 4 km membutuhkan waktu 10 menitan untuk sampai disekolahnya.

Zera turun dari boncengan mamanya, seperti sudah kebiasaan mamanya selalu mengatakan. "Jangan nakal loh yo"

Zera mengangguk sambil menyalimi tangan mamanya.

Baru saja berjalan, dia sudah bergidik ngeri.

NGERI EUY

INI YANG SEKOLAH EMAK ATAU ANAKNYA

Mungkin karena baru lulus SD jadi semua diantar dan dijaga sama orang tuanya sampai anaknya di ambil alih sama sekolah eh gimana tuh.

Melalui firasat Zera yang cuman sendirian tanpa dampingan mamanya. Dia berpikir seperti ini.

Sebelum memasuki lobby sekolah itu disebelah kiri ada papan tulis besar, terdapat tempelan kertas disana yang sepertinya data nama siswa itu masuk dikelas mana.

Buset dah

udah kaya sarang emak-emak

Semua orang tua beserta anaknya bergerumbul di depan papan tulis itu mencari nama anaknya.

Dengan sekuat tenaga dan sudah menyiapkan bentengnya dia mendekati kerumunan itu dan mencari namanya mulai dari pojok kiri atas sampai pojok kanan bawah dia ulangi terus tapi tidak menemukan namanya eh ternyata masih ada pojok kanan bawah lagi. Iya dia masuk di kelas paling terakhir alias kelas 7H.

Sambil menghela nafas, Zera keluar dari kerumunan itu. Hampir aja gue kira nama gue ga ke data di sekolah ini.

Setelah menemukan namanya dia berjalan memasuki lobby. Dan mendapati ada keributan ronde 2.

Disuruh antri untuk tanda tangan absen. Au ah ribet amat untung gampang. Setelah melakukan semua keributan dan prosedur itu, Zera mulai berjalan mendekati lapangan dimana semua murid didik baru di kumpulkan sesuai kelasnya.

Saat berjalan Zera ditanyain kakak osis, "Adek masuk kelas apa?"

"Kelas H kak, Halmahera"Jawab Zera dengan sopan kepada kakak osis itu.

Kakak itu menunjukkan dimana kelas Halmahera itu berada ternyata di paling ujung. Dia di suruh duduk sambil menunggu acara mpls dimulai.

Saat dia menunggu tiba-tiba ada satu anak datang. Duduk di belakangnya sambil ribut dengan ibunya,

"Udah ma, mama tinggal aja. Kan Salma udah sama temen-temen"

"Iya"Jawab mama anak itu sambil menoel bahu Zera membuat Zera langsung menoleh, "Kenalan dulu sama mbak ini"

Zera refleksi menjawab, "Oh, aku Zera"

Anak itu juga memperkenalkan dirinya, "Salma". Zera tersenyum ramah kepada Salma dan Mamanya.

Setelah lega melihat anaknya punya teman, "Sudah ya mama pergi"
Setelah ribut itu selesai, mama Salma memutuskan untuk pergi.

Setelah semua siswa datang, kakak osis menggiring setiap gugus (halmahera) untuk masuk ke  kelas masing-masing.

Zera sudah pasti duduk bersebelahan dengan Salma. Tidak lama setelah mereka berbincang - bincang. Pintu kelas itu ditutup supaya lebih kondusif. Selain murid kelas 7H ada 4 kakak pembina osis. 2 perempuan dan 2 laki-laki, dari depan samping belakang Zera sudah mendengar kalau 2 kakak cowok ini kata murid-murid cewek dikelas itu ganteng.

Tapi kok Zera lihatnya biasa aja ya?

Perkenalan itu dibuka sama kakak perempuan bernama Ayudia Bela, "Halo adek-adek, nama kakak Ayudia Bella biasa dipanggil Kak Bella" Dilanjut dengan "Kalau aku Meutia Azkia Fira, biasa dipanggil Meutia"

"Rifqi Putra biasa dipanggil Rifqi sama temen-temen, jadi kalian panggil Kak Rifqi juga" Sisa 1 kakak lagi, "Aku Farrel Emird, dipanggil Farrel"

"Kita kakak-kakak yang akan mendampingi dan membimbing adek-adek dari gugus Halmahera kelas 7H selama MPLS ini berlangsung"Sahut Kak Bella menjelaskan

Temen-temen Zera pada bertepuk tangan dengan meriah menyambut OSIS pembina atau kakak pembina itu. Dengan rasa malas Zera juga ikut bertepuk tangan.


To be continued



hehe

Adore You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang