Part 33

96 9 2
                                    

Keesokan harinya,
Zera sepertinya tidak bisa pulang hari ini jadi dia membuat alasan yang masuk akal. Semalaman dia memikirkan banyak ide untuk membujuk Salma. Akhirnya dia menemukan satu meskipun tampak tidak meyakinkan.

"Sal"Panggil Zera saat mereka lagi sarapan.
Salma hanya menatapnya sambil berdehem.

"Gue nginep disini lagi boleh? Kak Farrel ada keperluan di luar kota. Dia suruh gue nginep disini dulu biar ga sendirian di rumah"Ujar Zera membuat alasan.

"Boleh"Jawabnya.

Zera menghela nafasnya lega, semudah itu ternyata dia sampai tidak bisa tidur memikirkan ini.

Sebelum mereka berangkat Salma dan Sita bahkan menyempatkan untuk bertanya ke Zera, "Kalau lo ada ngidam apa, bilang ke kita ya. Gue mau punya ponakan ileran" Gitu katanya meskipun terdengar kasar tapi itu perhatian dengan cara mereka.

Setelah mendapat izin nginep lagi di apartemen Salma, Zera pun merasa lega. Tapi ada suatu kejanggalan disini, baju?!!! Iya baju! Ngga ada baju. Mending dia ke mall untuk membeli beberapa.

Untung udah gajian kemarin, coba enggak udah jatuh miskin nih gue.

Sesampainya Zera di mall dia membeli beberapa pakaian lagi. Ketika melewati toko perlengkapan bayi membuat Zera tertarik memasuki toko itu.

Banyak pakaian bayi, sepatu, dan perlengkapan lain yang terlihat sangat lucu disana. Saat melewati rak sepatu newborn baby, ia menemukan satu sepatu yang terlihat sangat menggemaskan. Zera pun membelinya.

"Kamu cewek atau cowok ya? Tapi sepatu ini pasti cocok"Gumam Zera sambil mengelus perutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu cewek atau cowok ya? Tapi sepatu ini pasti cocok"Gumam Zera sambil mengelus perutnya.

Ia pun pergi ke kasir untuk membayar sepatu yang ia beli tadi. Hanya membeli sepatu bayi sudah bisa membuat Zera merasa bahagia. Dia bahkan tidak berhenti tersenyum membayangkan bayinya lahir dan memakai sepatu itu pasti terlihat sangat lucu.

Sepulangnya dari mall, badannya terasa lebih cepat lelah dari pada biasanya. Mungkin bawaan bayi ya?

1 pekan berlalu, Zera menginap di rumah Salma. Ia akhirnya memutuskan untuk pulang dan mengambil beberapa pakaiannya.

Iya dia berniat tinggal di apartemen Salma sampai Farrel sadar. Kalau ngga sadar ya dia disitu sampai bayinya lahir.

Pagi ini dia mendengar kabar gembira dari Salma dan Sita mengenai pekerjaan mereka.

"Hari ini adalah hari yang sangat berkenang, karena hari ini kita resmi menjadi pegawai Rel Corp."ujar Salma antusias sambil berjingkrak-jingkrak

"IYA HARI INI ADALAH HARI YANG BAHAGIA ADUH SUKA SEKALI SAYA INI" Sahut Sita sambil berteriak. Tiada hari tanpa teriakan seorang Sita.

"Rel Corp. itu yang punya banyak mall sama hotel ga sih?"Tanya Zera sambil menyiapkan sarapan duo kunyil itu. Ternyata bukan hanya Zera yang menginap di apartemen Salma tapi Sita juga. Alasannya sih, males banget dengerin omelan ayahnya di rumah.

"Iya, yang punya mall besar di kota ini. Gila sekaya apa ya yang punya perusahaan itu?!"Sahut Salma

"Eh katanya yang punya masih muda lo, umurnya itu bentar lupa. Kalau kita sekarang 23 dia sudah 25 26 an gitu"Ujar Sita membicarakan gosip yang tersebar di antara karyawan disana.

"Lah emang kalian gatau siapa yang punya?"Tanya Zera mengambil duduk di samping Sita.

"Ya engga lah karena masih magang. Yang karyawan biasa aja, kalau ketemu bisa dihitung jari. Tingkatan lo harus manager atau direktur dulu baru bisa ketemu bosnya"Jawab Salma menjelaskan.

"Terus katanya ganteng tau, jadi kepo gue"Sahut Sita masih membicarakan gosip tentang CEO perusahaan mereka.

"Yang punya Rel Departemen Store itu  perusahaan kalian kan? Yang biasanya kita beli baju disana?"Tanya Zera lagi karena dia memang penasaran.

"Iya, intinya ada dimana-mana"Jawab Salma.

"Tapi percuma kalau ganteng ga bisa dimilikin, profilnya juga dijaga banget privasinya"Ujar Sita masih melanjutkan pergibahan tentang CEO mereka.

"Diem deh lo"Sahut Salma sambil menoyor wajah Sita yang duduk di depannya.

"Loh berarti kalian ngga tahu nama CEO kalian?"Tanya Zera dijawab anggukan kepala oleh mereka berdua.

"Bener-bener privasi"Jawab Salma

"Aneh ya?"Gumam Zera.

"Gue harus cari cara biar bisa ketemu terus nanti pura-pura nabrak dia nih terus nanti dia jatuh cinta terus kita pacaran nih kan sugar daddy duitnya banyak gue belanja gucci. Nanti gue keluar perusahaan, terus gue kerjanya ngehabisin duitnya dia aja" Ujar Sita lagi dan lagi.

"Wah boleh tuh, gue boleh selingkuh ngga sih sama CEO kalian? Lumayan gue ngga usah repot-repot kerja. Hanya perlu duduk manis di rumah, uang mengalir"Sahut Zera ikut antusias karena topik yang dibahas Sita.

"Lo mau selingkuh dari Kak Farrel?"Tanya Salma kesal dengan perkataan sahabatnya itu.

"Gapapa ra, gue dukung asal lo bahagia. Lo lunasin cicilan rumah lo terus lo beli tuh semua barang branded. Aku padamu ra"Sahut Sita sambil menepuk pundak Zera karena bangga dengan jalan pikiran sahabatnya yang sama dengan dirinya.

Zera menghiraukan Salma, "Okeh lo pacarnya, gue selingkuhannya. Kita harus saling berbagi"Ujar Zera berjabat tangan dengan Sita.

Salma hanya menggelengkan kepalanya, dia angkat tangan sama kedua sahabatnya ini. Bisa gila kalau mereka lama-lama nginep di apartemen miliknya. Tapi ngga papa, biar ngga sepi. Karena ada teriakan menggelegar milik Sita, dan omelan serta suara indah Zera yang menghiasi unit apartemen miliknya.

"Bisa ketemu sama dia tuh nihil tau ngga. Lift aja dibedain, ketemu di lobby itu sudah harus bersyukur"Ujar Salma.

"Katanya setiap karyawan perempuan yang pernah ketemu dia tuh sudah pasti jatuh cinta pandangan pertama sangking cakepnya tuh bos. Intinya kita harus berusaha"Sahut Sita percaya diri.

Setelah pergibahan CEO Rel Corp. yang cukup lama mereka akhirnya berangkat kerja karena sudah hampir telat.

Saat hendak mencuci piring ponsel Zera berdering, menampilkan nama Ayah Arsen. Buset mau ngapain nih bapak.

Zera pun menggeser layar ponselnya tanda dia sedang mengangkat panggilan telepon itu.

Call On

Raymond ( Ayah Arsen ) : Zera

Zera : Iya yah, ada apa?

Raymond : Ini Ayah baru balik dari luar kota, mau ke rumah kalian sekalian ngasih oleh-oleh.

MATI GUE

Zera : Oh iya yah, kebetulan Zera lagi cuti kerja. Ayah masih jauh?

Raymond : Mungkin 15 menit lagi? Cuti kenapa nak?

Zera : Lagi ngga enak badan, yah.

Raymond : Ayah kesitu ya.

Call Off

Dengan segera Zera menghubungi Farrel meskipun dia tidak mau. Bodo amat dia kerja atau enggak yang penting harus di rumah. Siapa suruh bikin masalah.

"Buset langsung diangkat"Gumam Zera saat tahu panggilannya sudah terhubung

Call On

Zera : Ayah mau ke rumah sekarang.

Call Off

Zera langsung mematikan panggilanya secara sepihak, tidak mau lama-lama dia langsung mengganti pakaiannya.

To be continued


Adore You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang