Part 8

137 11 9
                                    

Ya mereka saling diam disana cukup lama.

"Kakak kuliah disini?"Tanya Zera memecah keheningan karena dari tadi dia bergelut dengan pikirannya kenapa dia tiba-tiba nyamperin Zera terus memperlakukan dia seperti sudah kenal lama?

Selain tengil ternyata dia sok akrab juga. Tidak salah aku menghindari dia ternyata dia orang aneh - batin Zera.

"Loh kamu belum tau?!"Tanya Farrel terkejut dengan pertanyaan Zera.

"Apanya yang belum tau?"Balik tanya Zera karena dia tidak paham dengan maksud orang aneh ini.

"Calon yang dipilihin papamu, sama yang waktu itu datang ke rumahmu tapi kamu kabur itu aku"Jawabnya santai sambil tertawa kecil sedangkan Zera hanya ingin menghilang dari dunia ini sekarang juga kalau bisa.

Berapa kali Zera ingin hilang dari dunia ini semenjak dia berurusan dengan orang ini?!

"Ga usah kaget gitu ekspresinya"Ujar Farrel sambil menepuk pipi Zera lagi dan lagi membuat jantungnya ingin keluar dari tubuhnya.

"Gak bercanda kan kak?"Tanya Zera

"Buat apa bercanda, lagian konteksnya juga ngga bisa dibuat bercanda. Emang nikah hal yang lucu?"Balik tanya Farrel membuat Zers meneguk salivanya karena gugup.

"Dari sekian banyaknya laki-laki di dunia ini kenapa harus dia?"Gumam Zera yang terdengar tidak jelas di telinga Farrel.

"Apa?"Tanya Farrel

"Engga gapapa"Jawab Zera gugup

"Kamu sudah mau lulus kan?"Tanya Farrel

"Iya, mungkin bulan depan"

"Ya sudah bagus kalau gitu, balik ke indonesia ya? Kita nikah"Ujarnya membuat jantung Zera berpindah letak alias bertukar tempat dengan paru-parunya seakan-akan paru-paru dan jantungnya berhenti sejenak karena perpindahan tempat itu tadi.

"Hah?"Jawab Zera reflek

"Papa kamu sudah beri kamu waktu cukup lama, mau sampai kapan nunda lagi?"Tanya Farrel

Zera diam tidak bisa menjawab.

"Kamu ngga mau durhaka sama orang tua kan?Udah turutin aja. Kita cuman nikah sebagai status aja selain itu kamu masih bebas, kamu bisa berpacaran dengan laki-laki lain, bermain sepuasnya, kebebasan masih ada di diri kita masing-masing"

Sebagai status aja - batin Zera
Dia tersenyum kecil.

Dari kecil memang keberadaannya tidak sepenting itu. Bahkan sampai dia tumbuh besar dan dewasa, menikah dengan laki-laki bukan untuk menjalin rumah tangga dan menikah karena rasa cinta tapi menikah karena status saja.

Sangat lucu menurut Zera.

"Aku tidak akan membatasi pergerakan mu hanya karena kita menikah begitu juga kamu ke aku. Lagian aku siapa datang-datang ga sopan ngajak kamu nikah terus kekang kamu karena sudah menjadi istri"Ujarnya sekali lagi membuat Zera semakin bingung tapi dia masih paham sama maksud Kak Farrel.

"Turutin aja kemauan orang tua, dari pada durhaka"

Ni orang ngomongin durhaka mulu jadi ngerasa durhaka beneran nih gue - batin Zera mengutuk Farrel.

"Kalau alasan kakak nerima perjodohan ini apa?"Tanya Zera iseng menoleh ke arah Farrel dengan ekspresi penasaran.

Bertepatan dengan Zera yang menoleh ke arah Farrel begitu juga dirinya yang menoleh ke arah Zera. Mata mereka bertemu untungnya jarak mereka tidak terlalu dekat jadi masih aman untuk Zera.

Tapi yang menarik perhatian Zera adalah luka di daerah bibir Farrel, seperti habis ditampar atau ditonjok yang sudah pasti membuat bibirnya mengeluarkan darah dan membekas luka.

Tanpa Zera sadari tangannya bergerak menyentuh luka itu dan mengusapnya lembut.

"Pasti sakit"Ujar Zera dengan lembut sambil tersenyum manis jari-jarinya mengusap lembut luka itu.

Farrel dibuat terkejut dengan perlakuan Zera barusan, "Ayah masih suka mukul ternyata"Gumam Zera yang bisa didengar Farrel meskipun tidak terlalu jelas.

Beberapa detik kemudian, Zera menurunkan tangannya dan kembali menatap lurus pipinya memerah dia sadar kalau yang dia lakukan sekarang namanya kurang ajar.

"Maaf kak, reflek"Ujar Zera meminta maaf dan Farrel yang mendengarnya cuman ketawa, ketawanya udah gitu ngga biasa tapi ketawa ngejek.

Zera sangat tahu kalau makhluk di sampingnya ini sangat suka melihat dirinya yang terpojok makannya suara ketawanya menggelegar. Sepertinya dia sangat puas
menertawaiku.

"Aku setuju perjodohan ini karena,"Ujar Farrel menggantung "Karena mau melepaskan diri dari ikatan ayahku"

Jawaban Farrel membuat Zera mengangguk paham.

Ternyata bener, Ayah Arsen masih suka mukul - Gumam Zera

Dari mana dia tau?



Jadi sebenarnya, Zera dan Farrel itu dulu teman main. Eh enggak lebih tepatnya musuh bebuyutan Zera, dia sukanya main sama Abang Chris alias kakaknya Farrel.

Ya karena Farrel itu waktu masih kecil judes nya minta ampun dingin banget euy kaya es. Kaga pernah tuh Zera disenyumin atau disapa. Wajahnya itu ya mengkerut terus, gitu kata Zera.

Keluarga Ayah Arsen alias Raymond Arsenio itu pindah sejak mereka berumur 8 tahun jadi ya Farrel yang dari awal tidak pernah menganggap Zera mungkin sudah lupa.


Waktu SMP, Zera ngga tahu kalau Farrel itu anaknya Ayah Arsen? Zera tahu waktu SMA itupun gara-gara gara sengaja ngelihat Bang Chris lagi nangkring di SMA nya.

"Abang!!!!"Sapa Zera dengan excited berlari menuju Chris

"Zeraaa!!! Ya ampun kamu dah gede aja"

"Abang makin ganteng aja nih!!"

"Iya dong, udah punya pacar nih"

"Widih dah lama ngga ketemu jadi
sombong"

Chris terkekeh, "Di jemput Mama Sekar ra?"Tanya Chris

"Zera naik sepeda ontel dong biar sehat"Jawab Zera dengan percaya diri

"Iya deh iya anak kecil"Ujar Chris sambil mengacak rambut Zera

"Ih kebiasaan masih sama aja!"Kesal Zera merapikan rambutnya

"Abang ngapain kesini?Mau balik SMA lagi?Rencana daftar disini?Dikeluarin dari kampus ya bang?Iya ya?Kebanyakan pacaran sih!"

Chris menapuk pelan bibir Zera karena ngomong sembarangan.
Sedangkan Zera sudah menggerutu kesal.

"Abang jemput adek lah ra"

"Abang punya adek?"

"Ya ampun kok lupa?!"

Zera menyengir tanpa dosa, "Farrel rasa, si kulkas berjalan"Jawab Chris membuat pikiran Zera langsung tertuju ke satu orang tengil.

"ANJING"

"HEH MULUTNYA!"Lagi dan lagi Chris menapuk Zera pelan

"Hehe maaf bang reflek"

Chris hanya tertawa.

"Nah itu Farrel, DEK!!"Teriaknya sambil melambaikan tangannya.

Zera menoleh sedikit ke arah yang dituju Chris dan sesuai dugaan ada Farrel tengil disitu.

MIMPI APA GUE SEMALEM!!

"BANG RARA PULANG DULU YA UDAH DITUNGGU TEMEN NANTI KALAU RARA SEMPET NANTI MAIN KERUMAH ABANG BYE BANG MUACHH"

Melihat langkah Farrel yang semakin mendekat Zera dengan cepat lari terbirit-birit sudah tidak ada bentukannya lari macam apa itu.





To be continued

Adore You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang