Kisah seorang Azzura Queensha Zemira biasa dikenal Zera, yang hidupnya selalu mengindari laki-laki bernama Farrel Emird Arsenio atau Farrel tapi keduanya justru selalu terikat. Keterikatan yang tidak bisa dihindari antara mereka membuat Zera frusta...
Zera bisa mendengar cukup jelas dari dalam kamar mandi apa yang mereka bicarakan. Ya meskipun samar-samar tapi bisalah dicerna otak.
"Farrel!!"
Masih gedor-gedor pintu.
Ceklek
Akhirnya Farrel membuka pintu itu.
"Kamu kemana aja sih?!"Tanyanya sambil teriak.
Tidak tau siapa yang datang, tapi kalau teman apa sekurang ajar itu? Teriak-teriak, bahkan menggedor-gedor pintu rumah temannya?
"Aku tadi pulang cepet sayang"Jawab Farrel.
Memperjelas semuanya, mungkin ini maksud perjanjian waktu itu. Kita masih bebas masih bisa pacaran dengan orang lain meskipun sudah menikah karena Kak Farrel sudah punya pacar toh.
Cukup tau - Gumam Zera.
"Kalau aku ngga ngikutin Kevin tadi ngga tau kalau kamu sering kesini sekarang"Ujar perempuan itu.
Iya memang bodoh, tadi Farrel memang diantar Kevin kali ini sampai depan rumah.
"Aku mau ke kamar mandi dulu"
"Ehh, kamar mandinya kamar aku aja. Kamar mandi itu rusak soalnya"Sahut Farrel mencegah perempuan itu masuk kamar mandi tamu yang ada Zera di dalamnya.
"Itu kamar siapa?"Tanya perempuan itu menginterogasi Farrel yang memang terlihat mencurigakan.
"Kamar tamu, kan aku tinggal disini sendiri"Jawab Farrel tanpa berpikir kalau Zera bisa mendengarnya lebih jelas karena mereka berdua berdiri tepat di depan pintu kamar mandi tamu.
Perempuan itu hanya ber-oh-ria.
"Jangan marah-marah mulu dong Bella sayang, ayo sini di kamarku aja"Ajak Farrel menggandeng tangan Bella untuk masuk ke kamarnya.
Bella Clara, perempuan berkulit putih, mempunyai badan sexy, pakaian mahal dari ujung kepala sampai ujung kaki. Bekerja sebagai model pakaian mini. Seperti lingerie, bikini, dan pakaian renang lainnya.
Dia juga merupakan seorang selebgram, dia terkenal karena tubuh indahnya yang sering dia posting di Instagram miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◻
Zera lo kan udah biasa diginiin, jangan nangis lah ya. Cukup tau aja okey. Tahan jangan nangis, kan biasanya juga ngga nangis.
Zera berusaha menenangkan dirinya sambil menekuk lututnya dan menyandarkan kepalanya di dinding dingin itu.
Inget Papa sama Mama, inget harus kuat.
Mata Zera sudah berkunang-kunang, terkunci di kamar mandi mengingatkan akan dirinya di masa kecil. Seharusnya ingatan itu tidak pernah kembali lagi, tapi kenapa tiba-tiba muncul dan membuat Zera ketakutan.
Ingatan saat mama kandungnya alias Indira Lifen mengamankan Zera kecil di kamar mandi supaya tidak disakiti oleh preman yang membunuh kedua orang tuanya itu semakin jelas di kepala Zera.
Biasanya ingatan ini akan muncul saat tidur dan bermimpi. Tapi sekarang ingatan itu seakan-akan semakin jelas.
Tanpa Zera sadari dia menangis ketakutan sambil menundukkan kepalanya. Dia menahan agar tidak menimbulkan suara yang keras saat menangis.
"Pa Zera takut"Gumamnya berusaha tenang.
"Mama Zera takut disini, tolongin Zera"
"Wajah pembunuhnya makin jelas, Zera takut"
Isak Zera berusaha melawan ketakutan itu tapi tidak bertahan lama. Pandangannya pun kabur, tubuhnya pun terasa semakin lemas dan dia tidak sadarkan diri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◻
Di sisi lain,
"Kamu kenapa ngga tinggal di penthouse?"Tanya Bella bergelayut manja di dada bidang milik Farrel.
Farrel membelai rambut Felicia dengan lembut, "Gapapa"Jawab Farrel singkat.
"Lingkungannya kumuh, emang kamu betah tinggal disini?"Tanya Bella manja.
"Aku nyaman-nyaman aja sih, karena kan ngga sering kesini"Jawab Farrel ala kadarnya menjawab pertanyaan Bella
Sedangkan Bella yang memang kurang belaian sudah bertindak konyol terhadap leher Farrel dan membuat bekas disana.
"Di tempat lain aja. Jangan disitu"Ujar Farrel mencegah Bella lebih jauh.
"Di tempat lain?"Tanya Bella menggoda.
Sesuai dugaan mereka melakukan hubungan tidak senonoh itu. Iya hubungan seksual di luar nikah, ini sudah biasa bagi kaum elit. Jadi tidak usah terkejut.
◻◻
2 jam berlalu, 2 jam juga Zera terkunci di ruangan kecil, pengap, dan dingin itu.
Zera bisa mendengar suara desahan orang yang sedang melakukan hubungan intim. Meskipun samar, tapi Zera bisa mendengarnya. Sejenak tadi dia tidak sadarkan diri, tapi tiba-tiba dia terbangun dalam kondisi masih di dalam kamar mandi.
Sudah berapa lama dia berada disini? Zera tidak membawa apapun saat masuk tadi, alhasil dia tidak tahu ini sudah jam berapa. Apakah masih siang? atau sudah sore? Atau mungkin sudah malam hari?
Perutnya juga terasa kosong karena hanya memakan sarapan bersama Sita dan Salma tadi pagi.
Zera merasa lebih tenang dari pada tadi, tapi bayangan wajah pembunuh orang tuanya masih jelas.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu itu dibuka. Dan menampilkan Farrel dengan pakaiannnya yang tidak rapi alias berantakan, kalian tau lah karena apa? Sudah tidak perlu diragukan lagi jawabannya.
"Ze"Panggilnya
Zera berusaha berdiri dan tersenyum meskipun matanya tidak bisa berbohong. Terlihat sangat jelas dia habis menangis karena matanya berkaca-kaca .
"Sudah pulang ya temennya? Zera ke kamar dulu kak"Ujarnya sambil tersenyum dan berjalan ke kamarnya. Tapi tiba-tiba pandangannya kabur dan dia terjatuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.