Part 31

116 6 3
                                    

Dalam perjalanan pulang tidak ada hentinya Farrel berpikiran negatif tentang Zera yang mengatakan kalau mau keluar bersama murid laki-lakinya karena mengantarnya membeli sesuatu?!

Apa maunya coba?

Hukuman tadi malam tidak cukup untuknya? Dia mengabaikan suaminya selama 1 minggu dan sekarang apa?! Mau keluar sama cowok?!

20 menit dia mengendarai mobil miliknya dengan kecepatan penuh. Menerobos kemacetan di ibu kota yang sudah biasa bagi masyarakat disana.

Setelah 20 menit akhirnya dia sudah sampai. Saat membuka pintu rumahnya dengan nafasnya yang tidak beraturan dia dibuat terkejut karena Zera malah menonton tv sambil memakan snack kesukaannya.

"Beneran pulang"Gumam Zera kembali fokus ke film yang dia tonton sambil menunggu jam 12.

Farrel menghampirinya sambil mengatur nafasnya, dan mengambil duduk di samping Zera. "Ngga jadi keluar?"Tanya Farrel.

Zera menoleh dan menatap Farrel dengan tatapan yang sulit diartikan, "Jadi, jam 12"Jawabnya santai kembali menonton tv.

"Hah?!Jadi?! Harus banget ya?"Tanya Farrel

"Aku sudah janji"Jawab Zera singkat tanpa menatap mata Farrel yang sepertinya serius berbicara dengan Zera.

Tangan Farrel memegang bahu Zera dan memutar badannya agar mereka bisa nyaman berbicara.

"Apasih kak"Ujar Zera sambil melepaskan cengkraman tangan Farrel yang ada dibahunya.

"Jangan pergi, dirumah aja"Ujarnya membuat Zera semakin malas menghadapi orang aneh ini. Dia sadar ngga sih kalau sifatnya itu berubah-ubah?! Kemarin baik terus jadi kasar terus jadi baik terus minta maaf terus kasar lagi sekarang apa?

Dia siluman atau apa, sukanya berubah-ubah.

Kalau berubah wujud gitu masuk akal masih bisa dimaklumi. Ini berubah sifat, buat jengkel aja bisanya.

"Jangan gini deh kak"Kesal Zera kembali menonton filmnya tapi Farrel kembali membuat badan Zera menghadap dirinya.

"Cemburu?"Tanya Zera yang sudah sangat muak dengan kelakuan manusia di depannya ini.

"Kalau itu bisa buat alasan kamu ngga jadi pergi berarti aku cemburu"Jawab Farrel santai mengutarakan isi hatinya. Zera yang terkejut pun meneguk salivanya kasar.

Menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya, "Aku lagi ngga mau marah-marah kak akhir-akhir ini, jadi biarin kehidupanku tenang"Ujarnya tapi tetap saja dihiraukan oleh Farrel.

"Aku yang ngga tenang kalau kamu pergi sama cowok lain"Jawabnya kekeh tidak memperbolehkan Zera keluar rumah hari ini.

Zera menghela nafasnya kasar dan menatap mata Farrel dalam, "Kakak kenapa sih labil banget sifatnya"Ujarnya mengatakan semua unek-uneknya.

"Kenapa ngebuat Zera terjerumus sama perlakuan manis kakak dan ngebuat Zera menanggung perasaan bertepuk sebelah tangan ini. Kalau memang kakak sudah punya pacar dan cinta sama pacar kakak jangan ganggu kehidupan Zera yang awalnya tenang-tenang aja.

Aku sudah berusaha memaklumi kalau malam itu kakak khilaf. Tapi tadi malam apa? Hukuman? Hukuman suami yang mempunyai pacar dan bahkan mencintainya tanpa mempedulikan perasaan istrinya bagaimana?

Capek tau ngga sih kak? Kakak tau nggak kalau selama ini Zera capek sama kelakuan kakak? Zera capek, karena kakak buat Zera cuman jadi tempat pelampiasan kakak aja. Zera cuman dijadiin boneka aja, mentang-mentang Zera sudah jadi istri kakak. Kakak jadi seenaknya mencicipi tubuh Zera, bahkan kakak juga mencicipi semua tubuh perempuan lain diluar sana.

Adore You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang