Part 30

111 6 2
                                    

Seperti apa yang dikatakan oleh Bu Siti serta kedua kakak Reza. Bahwa Reza disuruh untuk mengantar Zera karena sudah malam dan bahaya untuk pulang bersama orang asing.
Reza yang memang sudah menyelesaikan semuanya pun menuruti perintah ibunya dan mengantar Bu Zera.

Mereka sudah sampai di depan rumah Zera dan Farrel. Zera melihat mobil Farrel sudah terparkir di depan rumah, tumben sudah pulang.

"Reza, tunggu sini. Ibu sekalian ambilin buku novelnya"Ujar Zera melepaskan helm milik Reza dan berjalan masuk ke rumahnya.

"Dari mana Ze?"Tanya Farrel saat tahu Zera datang dengan pakaian muslim dan terlihat bahagia seperti habis bercanda. Pertanyaannya dihiraukan oleh Zera, ia pun mengintip keluar jendela melihat kenapa Zera bisa senyum-senyum.

Cowok? - batinnya

Zera kembali keluar dari kamarnya membawa paper bag yang ukurannya cukup besar karena memang series bumi tuh bukunya banyak dan ngga tipis.

Dia pun kembali keluar dan menghampiri Reza yang masih menunggunya. "Lama ya?Maaf aku lupa naruh dimana jadi harus nyari dulu"

"Engga kok bu"Jawabnya

"Makasih ya udah dianterin"Ujar Zera sambil tersenyum. Reza pun membalasnya dengan senyuman.

"Ucapan terima kasihnya boleh buat yang lain nggak bu?"Tanya Reza membuat Zera kebingungan dengan maksudnya, ia pun bertanya.

"Buat yang lain?"

"Bisa temenin beli gitar? Buat praktek kelas ibu"Ujarnya membuat Zera berpikir.

"Bisa aja sih, besok?"Tanya Zera menawari hari yang bagus buat pergi keluar membeli gitar yang dimaksud Reza.

"Boleh?"Tanya Reza takut menganggu waktu Zera karena besok hari Minggu. Itu waktunya istirahat.

"Boleh dong, lagian aku juga ngga ada kesibukan lain. Ibu sekalian ada yang dicari"Jawab Zera sambil tertawa kecil. Ia tahu kalau sebenarnya Reza merasa tidak enak karena dirinya. Tapi Zera masih tetap santai, toh keluar sama muridnya sendiri dan membeli kebutuhan untuk mata pelajaran miliknya?

Tidak ada salahnya kan? Sekalian ada yang mau Zera beli. Lagian selisih umur mereka tidak jauh membuat Zera santai-santai saja.

"Saya kabarin lewat chat ya bu, nanti saya jemput disini kan?"Tanya Reza dijawab anggukan oleh Zera.

"Oke, saya pulang dulu ya bu. Assalamualaikum, sampai jumpa besok"Ujarnya memakai helm nya dan mulai melajukan motor miliknya.

Zera menjawab salam Reza dan bernafas lega, "Hati-hati Za!!"Teriak Zera dari kejauhan.

Untung saja tuh anak naiknya motor NMax, bisa bayangin kalau dia naik beat atau mio? Itu jok motor bisa buat pantat milik Zera saja.

Karena punggung Reza yang menaiki motor menghilang dari pandangannya karena terlalu jauh, Zera pun kembali masuk ke rumah.

"Cowok?"Sahut Farrel yang sedang duduk di ruang tamu dan seperti sedang membaca sesuatu melalui ponsel miliknya. Dia terlihat serius, dia bahkan duduk sambil menghilang kan kakinya seperti bos di perusahaan besar saja gayanya untung ganteng lu rel.

Zera menghiraukan pertanyaan Farrel dan memilih masuk saja ke kamarnya. Farrel yang merasa tidak dipedulikan pun mengusap rambutnya frustasi. Dia bahkan melempar ponsel miliknya jauh-jauh.

Dia berdiri dan berjalan ke arah kamar Zera. Mengetuk pintunya berkali-kali tapi tidak ada sahutan. Mengetuknya lagi dan lagi sampai Zera membuka pintunya.







18+

Zera membuka pintunya hanya sedikit dan menampilkan wajah lelahnya. Farrel mendorong pintu itu kasar hingga terbuka lebar dan mendorong Zera sampai terjatuh di sofa.

Adore You || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang