Mendengar perkataan Zera yang membalas merendahkan dirinya, Bella tidak terima dengan sikapnya.
Ia pun menampar Zera dengan keras,
PLAK
Zera memegang pipi kirinya yang baru saja ditampar itu.
Kenapa sih orang-orang kalau ngga terima atau lagi marah selalu nampar. Kan lebih enak nonjok gitu, nanti saya balas tonjok. Kalau tampar-tamparan gini kan ngga seru anjin*.
Zera cuman bisa tertawa kecil sambil berdecak, "Cih, cemen"
Terdengar suara mobil diparkir, tiba-tiba Bella menjatuhkan tubuhnya sampai kepalanya terbentur dinding dan terluka sedikit. Dia bahkan berteriak seperti orang kesetanan. Tidak lama Farrel muncul.
"Bella!!"Teriaknya membantu Bella berdiri.
Dia bahkan menangis sambil memegang kepalanya yang sedikit terluka. Hanya sedikit mbak ngga usah nangis kaya ngga dibeliin balon aja, kaya anak kecil.
"Dia nampar sama dorong aku rel, sakit banget"Ujarnya mengeluh sambil menangis ke Farrel yang sudah bersulut emosi.
Farrel menoleh ke arah Zera, rahangnya menegas matanya merah seperti sedang menahan sesuatu.
Ini sinetron pindah kesini? Keren banget dia udah bisa jadi produser, langsung bisa ngarang cerita loh.
Zera tertawa tanpa ia sadari, "Kamu bodoh kalau mempercayainya"Ujar Zera masih tertawa terbahak-bahak.
Farrel menghampiri Zera dan menamparnya,
PLAK
"Double kill, kanan dan kiri. Jodoh emang saling melengkapi"Ujar Zera sambil tertawa kecil.
Dia menatap Farrel dengan dingin dalam sekejap."Dia yang menamparku dan berpura-pura jatuh seperti orang bodoh, kenapa aku yang kakak tampar?!"Tanya Zera meninggikan suaranya.
"Karena aku tidak mempercayai apa yang kamu katakan"Jawab Farrel.
Zera menghela nafasnya, masalah seperti ini sudah seharusnya dia tangani dengan santai. Ini tuh easy peasy squishy menurut Zera.
Zera menoleh seperti mencari sesuatu, tapi tidak menemukan yang dia cari. "Tau gitu sekalian aja gue gampar wajahnya sampai berdarah"Kesal Zera menatap Bella sinis dan memilih meninggalkan mereka. Karena niatnya ke rumah itu ambil baju, bukan ikut serta adegan sinetron menjijikkan ini.
Setelah mengambil beberapa pakaiannya dia keluar dari kamar ternyata dua sejoli ini masih di rumah.
"Udah kelihatan sih dia ngegoda kamu Rel, hamil juga paling hamil anak orang, dasar bad beach!"Sindir Bella saat Zera lewat.
Wah belom pernah di gampar beneran ya nih orang. Masih sabar lo tadi Zera.
Farrel terkejut bagaimana bisa Bella tahu kalau Zera hamil?
Zera terkekeh sebelum membuka pintu rumah itu karena sudah mau pergi urusannya juga selesai. "Mungkin maksud mbaknya itu BITCH, kalau yang mbaknya ngomong tadi itu artinya mah pantai. B I T C H bukan B E A C H, sekolah dulu yang bener baru rebut laki orang"Ujar Zera masih tertawa memilih meninggalkan mereka berdua.
Farrel masih mengobati luka Bella yang memang tidak terlihat parah, hanya luka kecil.
"WAH EMANG KURANG AJAR, KAMU KOK BETAH SIH SAMA DIA!" Kesal Bella hendak berdiri menghampiri Zera.
"Sudah, jangan diladenin"Ujar Farrel menarik Bella untuk duduk lagi.
Ketika Zera sudah pergi, Farrel menanyakan sesuatu ke Bella. "Bener apa yang dia bilang? Kamu jatuhin diri sendiri sama nampar dia?"
Merasa tidak dipercayai Farrel, Bella pun marah. "Kamu ngga percaya sama aku?!"
"Percaya, kan aku cuman mastiin"Ujar Farrel.
"Kalau percaya ya kamu ga nanya lagi lah, masa aku nampar dia sama jatuhin diri sendiri. Ga berguna banget"Jawab Bella kesal dengan Farrel dia memilih meninggalkan Farrel dan keluar dari rumah itu.
Sudah tau ngga berguna kok ya dilakuin toh mbak-mbak - Author
Dalam perjalanan pulang, Zera merasa ada yang aneh. Ternyata ponselnya tertinggal di kamarnya. Acara apa lagi ini? Mau ngga mau dia harus balik ke rumah itu.
Akhirnya Zera meminta supir taksi online itu untuk putar balik dan kembali ke rumahnya.
Sesampainya disana ternyata mobil Farrel sudah tidak ada. Eh tapi kenapa pakai hujan segala.
Setelah mengambil ponselnya di kamar, Zera pun keluar memakai payung. Tapi tiba-tiba, "Kenapa disini? Mau cari Farrel?"Tanya Bella berdiri tepat di depan Zera.
Loh orang ini kok disini? Kan mobil Kak Farrel udah ngga ada.
"LO TAU, SEMENJAK ADA LO FARREL JADI NGGA SEPERHATIAN DULU. KEBERADAAN LO GANGGU BANGET TAU NGGAK!"
"Lah kok nyalahin saya?"Jawab Zera santai
"Ya semua karena lo, dia nggak peduli lagi sama gue!"Jawab Bella kesal.
Ni orang ga kedinginan apa? Hujan-hujan gini pake baju mini gitu, udah kaya mau renang. Apa dia mau renang kali ya? Nunggu banjir gitu. Mungkin aja sih.
"Lo ini siapanya sih?"Tanya Zera ke Bella
"Pacarnya lah siapa lagi?!"Jawabnya nyolot
"Yakin? Dia nidurin semua cewek lo, buktinya gue. Gue jelek gini masih di tidurin. Yakin lo dianggep pacarnya?"Balik tanya Zera.
"Bukan partner se* nya?"Lanjut Zera bertanya.
"Lo hamil kan? Yakin anak Farrel?"Tanya Bella mengalihkan topik pembicaraan.
Zera tertawa, dia tidak bisa menjawab karena dibutakan oleh cinta dan uang. "Gue ngga murahan kayab lo. Jadi udah jelas ini anak Farrel"Jawab Zera.
"SIALAN!"Bentaknya sambil mendorong Zera di tengah jalan dan kebetulan ada mobil sedang melintas dengan kecepatan tinggi dan menabrak Zera.
Zera terbaring lemah di jalanan besar komplek itu dengan darah mengalir bersamaan dengan derasnya air hujan yang turun. Pandangannya kabur dan rasa nyeri di perutnya membuat Zera tidak sadarkan diri.
To be continued
![](https://img.wattpad.com/cover/270615981-288-k458920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore You || END
HumorKisah seorang Azzura Queensha Zemira biasa dikenal Zera, yang hidupnya selalu mengindari laki-laki bernama Farrel Emird Arsenio atau Farrel tapi keduanya justru selalu terikat. Keterikatan yang tidak bisa dihindari antara mereka membuat Zera frusta...