Selamat membaca!
"Dia orangnya?" Abraham bertanya tepat setelah mobil Agus meninggalkan pekarangan rumahnya.
"Hm?"
"Yang deketin kamu"
"Bukan" Vio melanjutkan langkahnya ke kamar, meninggalkan Abraham yang terpaku selama beberapa detik sebelum kemudian pria tua itu kembali menggoda putri satu-satunya.
"Oh, jadi yang deketin kamu banyak, nih, lebih dari satu?" Tanyanya sambil bersedekap dan bersandar di railing tangga dengan wajah jail.
Vio berhenti di tengah tangga, dalam sekejap membalikan badannya dan memberikan plototan yang dia harap dapat membuat papanya berhenti menggodanya, namun nyatanya Abraham malah semakin menggoda dia dan menertawakan ekspresinya yang dianggap lucu. "Papa apaan, sih!"
"Laku keras, ya?"
"Dikira aku lagi jualan apa?" Dengan kesal dia melanjutkan menaiki tangga menuju kamarnya yang diikuti sang papa dari belakang.
Sebelum benar-benar mencapai pintu, Abraham membalik tubuh Violet hingga menghadap dirinya. Kedua tangannya memegang bahu Violet lembut. "Hey! It'okay, there's nothing to be embarassed about. Semakin banyak kamu dekat dengan orang lain, semakin mudah untuk kamu membedakan dan menilai mana orang yang memang benar-benar baik dan mana yang buruk."
Abraham tahu, anaknya pasti merasa malu dan tidak nyaman membicarakan hal ini, namun dia terlalu excited untuk tidak membicarakannya kepada Violet. "Kapanpun kamu siap, okay? Papa dan mama ngga akan maksa sekarang. Nanti, ketika kamu sudah menemukan orang yang tepat dan sudah merasa siap untuk itu."
"Thank you, papa" Vio memeluk papanya dengan erat. Dia tahu sikap Abraham yang mungkin menurut orang lain menyebalkan, suka ikut campur dan pemaksa ini adalah salah satu bentuk dari rasa bersalah yang dirasakan pria itu selama ini.
Papanya ikut campur love life-nya bukan tanpa alasan dan pria itu juga bukan memaksa, hanya memberikan pengertian dan sugesti positif kepada Violet yang pikirannya sudah di racuni oleh pengalaman buruk di masa lalu.
💜💜💜
Agus tersenyum mengingat bagaimana wajah orang tua Violet saat tahu anaknya diantar pulang oleh dia. Well, lebih tepatnya bagaimana wajah papa wanita itu yang terlihat amat sinis padanya. Padahal dia hanya mengantar Violet, bukan melakukan hal-hal aneh kepada anaknya.
Oh, Agus tidak tahu saja seorang laki-laki yang cuek sekali pun, jika sudah memiliki anak perempuan maka dia akan berubah menjadi bawel dan overprotective.
Jangankan melakukan hal aneh. Melihat anak mereka diantar oleh lelaki asing pun rasanya seperti puteri mereka akan dibawa kabur.
"Kamu baru pulang?"
Oh, tumben sekali ibunya jam segini belum tidur. "Iya, eomma"
"Harusnya kamu pulang dari tadi!"
Agus mengernyit atas pernyataan ibunya, otaknya langsung memikirkan hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi, tapi jika dilihat bagaimana ibunya dan keadaan rumah sekarang sepertinya tidak ada apapun yang terjadi. "Kenapa emangnya?"
Lalu mengalirlah cerita dari ibunya yang mengatakan bahwa tadi Violet kesini bersama asistennya untuk mengantarkan baju pernikahan, tetapi asistennya pulang lebih dulu karena dapat kabar ayahnya masuk rumah sakit dan Violet jadi pulang sendiri.
"Eomma suruh tunggu sampai kamu atau Vian pulang biar bisa dianter, tapi dia ngga mau. Eomma kan jadi khawatir dia pulang sendiri malam-malam"
"Kamu tadi ngga ketemu dia di jalan?" Tanya wanita itu kemudian.
"Oh, ehm, engga" ujarnya bohong. Padahal jelas-jelas tadi dia yang mengantar Violet pulang.
Agus jadi ingat bagaimana wajah wanita itu yang terkejut saat dia mengatakan akan mengantarnya pulang, tapi lucunya wanita itu tetap menurut bukannya menolak.
"Eh kamu kenapa senyum-senyum?"
"Ah, ngga apa-apa. Yaudah aku ke kamar dulu ya, ma"
Choon-Hee menahan Agus yang baru akan melangkah. "Itu baju kamu sekalian di bawa, trus di coba ya, eomma mau liat" sebelum dia lupa karena terlalu sibuk, lebih baik menyuruh anaknya untuk mencobanya sekarang.
Dan Agus yang langsung terlihat kesal, menahan dirinya agar tidak misuh-misuh di depan ibunya. Ah! Dia lelah sekali, ingin segera berbaring di kasur empuknya.
Tbc.
Kalian liat konser kemarin ngga my?
I like min yoongi but jeon jungkook bikin gue meleyot lah!!
Tolong itu si adek udah bukan adek lagi, tp udah berubah jadi kaya om-om nackal dandanannya! Tato, kalung, anting, gelang, kacamata aksjldnfhrjk!!!
Ig: catypattinson10
KAMU SEDANG MEMBACA
Healer
عاطفيةBagaimana rasanya menjadi wanita dengan paras cantik, otak cerdas, karir bagus, dan memiliki latar belakang keluarga yang baik. Pasti akan ada banyak pria yang rela mengantre untuk menjadi kekasihmu, bukan? Tetapi trauma yang dirasakan oleh Violet C...