Healer 41

269 18 0
                                    

Selamat membaca!

Vio sedang berada di butiknya, mengerjakan gaun pengantin yang akan dia pakai dihari pernikahannya dengan Agus, dibantu oleh Sasha.

Berbicara tentang pria itu, Vio jadi teringat saat terakhir kali mereka bertemu. Sesi make out yang harus diakhiri Agus secara tiba-tiba.

Vio tidak mengerti kenapa, padahal kemarin momennya sudah pas, dia juga sudah terbawa suasana, tapi tiba-tiba Agus bilang akan mengantarnya pulang.

Dia sedikit kesal, tapi terlalu malu untuk meminta lanjut.

"Ehem, jadi nih sama oppa-oppa korea?" Mulut jahil Sasha mengganggu lamunannya.

Vio terkekeh, "iya nih, ternyata jodohku mirip idol kpop"

"Aku udah feeling, sih, dari awal dia nyari ibu di butik"

"Feeling gimana?"

"Kalo dia suka sama bu bos, ngapain coba tiba-tiba nyariin padahal urusan baju udah selesai?"

Vio tertawa mengingat kejadian itu. Kejadian dimana Agus menghampirinya ke butik untuk pertama kali dan mengajaknya makan siang. Tiba-tiba sekali memang, padahal urusan bisnis antara mereka sudah selesai.

"Tapi aku suka sama Agus oppa" Vio langsung melirik Sasha dengan kerutan di dahinya.

Sasha panik, langsung mengangkat kedua tangannya dan menggerakannya seperti tanda 'tidak'. "Maksud aku, aku suka sama Agus oppa karna dia keliatan baik dan tulus sama ibu. Beda sama Vian. Dia memang ganteng dan baik juga, tapi entah kenapa aku ngerasa kalau dia palsu"

Vio tercengang dengan penuturan Sasha. Ternyata biarpun lemot dan pelupa, pegawainya ini memiliki feeling yang tajam juga.

"Dan aku kaget banget kemaren pas tau diacara lamaran ibu kalo dia adiknya Agus oppa. Aku jadi penasaran, adik-kakak itu sempet berantem ngga gara-gara ibu?"

"Ah kepo banget kamu" Vio sengaja menghindar karena bagaimanapun pertengkaran yang terjadi diantara Agus dan Vian adalah masalah keluarga pria itu. Vio tidak berhak menceritakannya walaupun dia juga terlibat dalam pertengkaran itu.

"Udah ah, saya mau nyamperin calon suami dulu"

"Ulu ulu ulu... sekarang manggilnya udah calon suami"

Violet nyengir sambil lalu menghadapi godaan Sasha.

💜💜💜

Tadinya dia ingin memberi kejutan untuk pria itu, tapi dipikir-pikir lagi Vio tidak dekat dengan orang-orang di kantor calon suaminya ditambah dia juga baru sekali kesana. Itu akan canggung sekali jika dia tiba-tiba datang tanpa memberi tahu terlebih dahulu.

Jadi dia memilih untuk memberi tahu Agus bahwa dia akan mampir ke tempat kerja pria itu.

Agus sudah menunggu di depan gedung, matanya fokus melihat layar ponsel, mungkin untuk membunuh rasa bosan. Namun ketika mata mereka bertemu, Agus langsung menyimpan ponselnya itu kedalam saku celana.

Pria itu tidak mengatakan apa-apa, hanya tersenyum dan langsung melingkarkan tangannya di pinggang Violet.

Mereka melewati lorong yang terisi beberapa ruangan, terasa sunyi sekali. Namun jika pintu terbuka maka suara musik akan langsung terdengar. Terkadang caci maki pun keluar dari mulut orang-orang yang stres akan pekerjaannya.

"Sepi ya?"

Agus menyuarakan apa yang ada dalam kepala Violet.

"Setiap ruangan di sini pakai kedap suara. Soalnya kalau ngga bakalan berisik banget"

HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang