Selamat membaca!
Mengenali pasanganmu lebih dalam sebelum melanjutkan ke hubungan yang lebih serius adalah hal yang wajib dilakukan. Karena kamu akan menghabiskan sisa hidupmu bersamanya.
Jangan gegabah dalam memilih pasangan hidup hanya agar kamu cepat menikah. Tidak. Pernikahan bukan tentang siapa yang paling cepat, namun siapa yang paling siap dan mampu bertahan hingga akhir.
Makanya, memilih pasangan yang memiliki satu tujuan yang sama adalah keharusan. Karena bagaimana kalian ingin mengarungi satu perahu yang sama jika tujuan kalian saja berbeda?
Dan jika sudah memiliki seseorang dengan tujuan yang sama denganmu, hal selanjutnya yang kamu lakukan adalah mencari tahu baik buruknya pasanganmu.
Sekali lagi, ini adalah orang yang akan bersamamu sepanjang hidupmu. Kenalilah karakter asli mereka, jangan sampai kamu menyesal kemudian.
Seperti yang pernah Vio rasakan dalam kehidupan pernikahannya sebelumnya.
Tidak ada pendekatan dengan mantan suaminya dulu. Semua sudah dipersiapkan tanpa meminta pendapatnya. Dia hanya menjadi anak baik dan mengikuti semua tanpa protes.
Sementara yang dia lakukan sekarang sangat jauh berbeda. Duduk berdua dan mengobrol di dalam mobil, sambil memakan jajanan yang mereka beli tadi di pinggir jalan.
Agus membuat mereka jadi semakin dekat dan mengenal satu sama lain karena permainan yang pria itu usulkan tadi. Sebuah permainan kecil dimana mereka melakukan suit dan yang menang boleh menanyakan apapun kepada pihak yang kalah.
"Kamu pinter ngatur keuangan?"
Vio memegang dadanya dramatis, "Hah! Kamu nanya itu sama business woman?"
"Waduh, iya salah pertanyaan aku. Kalo gitu ganti pertanyaan ya. Setelah kita menikah nanti, masalah keuangan mau diatur salah satu dari kita atau mau diatur bareng-bareng?"
Vio tampak berpikir sebelum menjawab pertanyaan dari Agus. "Aku lebih suka kalau kita berdua saling transparan untuk masalah ini. Sebenernya kalau mau aku aja yang ngatur, aku ngga masalah sama sekali, tapi balik lagi. Kita akan hidup berdua, jadi hal-hal kaya gini sebaiknya saling terbuka aja daripada nanti malah nimbulin masalah"
"Aku akan kasih kamu payslip aku mulai bulan ini, dan aku juga butuh tau berapa banyak uang yang kamu mau perbulannya"
"Kalau untuk uang bulanan terserah mas aja, aku ngga punya patokan angka kok. Kamu mau kasih nominal berapapun aku terima"
Agus mendengus geli mendengar jawaban Vio. "Kamu bisa jawab kaya gitu karna kamu kerja. Padahal aku bayangin kamu bakal jawab 'kamu harus kasih semua gajimu buatku'"
Vio terkikik. "Oh, kaya gitu juga aku ngga keberatan, kok. Aku akan terima dengan senang hati"
Mereka kembali melakukan suit dan kali ini Violet yang menang. "Apa yang kamu lakuin kalau lagi marah?"
Agus buru-buru menandaskan bakso bakarnya untuk menjawab pertanyaan Vio. "Biasanya aku nenangin diri dulu baru nanti omongin apa yang bikin aku marah. Soalnya kalau lagi marah kata-kata yang keluar dari mulut kita pasti akan bikin orang lain sakit hati, dan itu malah akan bikin pertengkaran jadi makin besar. Kamu sendiri, apa yang kamu lakuin kalau lagi marah?"
Vio baru saja membuka mulutnya sebelum Agus mendahuluinya berbicara. "Aku tau kamu kalo marah ngapain"
"Ngapain?" Tanya Vio.
"Kabur"
"Itu aku bukan marah, tapi banyak yang aku pikirin waktu itu jadi aku menjauh dari kamu dulu sebentar" Agus mencebikkan mulutnya tak percaya yang langsung dihadiahi cubitan di pinggang oleh Violet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healer
RomanceBagaimana rasanya menjadi wanita dengan paras cantik, otak cerdas, karir bagus, dan memiliki latar belakang keluarga yang baik. Pasti akan ada banyak pria yang rela mengantre untuk menjadi kekasihmu, bukan? Tetapi trauma yang dirasakan oleh Violet C...