Tujuh belas [Lupa nama?!]

4.2K 374 11
                                    

Happy reading 🤍

"Nama mu?" Lanjut Edward bertanya.
____

Sontak saja dua orang yang ada disana ternganga tak percaya, bisa-bisanya orang ini lupa sama nama anaknya sendiri!

"Dia lupa siapa namaku?!"

"Atau jangan-jangan, selama ini dia emang nggak pernah tau siapa namaku?! Argh.....mengkezel!" batin Alinsya berseru kesal.

Sumpah, ini pertama kalinya Alin mendapatkan hal menjengkelkan seperti ini, sebab selama ia hidup sebagai Alinsya, tidak ada satupun orang yang pernah melupakan namanya, bahkan namanya selalu menjadi nama yang paling di cari di panti asuhan. Karna keimutan, kepintaran, dan keajaiban tangannya!

Tapi lihatlah orang yang berada di hadapannya ini, dia malah lupa nama Alinsya yang adalah anak angkatnya sendiri?!

Edward terus menopang dagu sambil menunggu jawaban dari si kecil,
tetapi si kecil malah diam membeku,
soalnya dia lagi kesal!Dan—takut,~pio

"Namanya, Alinsya, tuan. Nona Alinsya," celetuk Leon menjawab.

Edward beralih menatap Leon, sorot matanya mendadak berubah tajam,
"Apa aku terlihat seperti sedang bertanya padamu?" Tanyanya tegas dan sedikit menohok.

"Ahhh, maaf, tuan," ucap Leon tersenyum bodoh sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Alinsya semakin membeku, berarti si Edward mau Alinsya sendiri yang menjawabnya?! Namun, entah kenapa Alinsya seperti tidak bisa mengeluarkan kata-kata.

Edward tidak merespon lagi, matanya kembali menyoroti gadis kecil itu, namun, tak berselang lama, si Leon malah kembali berulah.

"Tuan, sepertinya nona kecil masih sedikit ta___"

"Berisik sekali kau, keluar," potong Edward tegas dengan wajah datar namun, terlihat sangat horor.

Membuat Leon sontak bergidik, lalu dengan berat hati ia langsung berpamitan, kemudian berbalik badan berjalan menuju pintu, mengikuti perintah sang bos.

"Andwae! Paman jangan tinggalin Alin sama orang dingin ini!" Alinsya menoleh sedikit sambil berteriak dalam hati, namun nahas, si Leon sudah menghilang bersamaan dengan pintu yang kembali tertutup rapat.

"Kau," ucapan Edward itu berhasil membuat Alin hampir jantungan, lalu
dengan takut-takut Alinsya kembali meluruskan pandangannya ke arah si dingin, sembari berusaha menampilkan senyum penuh kepalsuan.

"Kau," ucapan Edward itu berhasil membuat Alin hampir jantungan, laludengan takut-takut Alinsya kembali meluruskan pandangannya ke arah si dingin, sembari berusaha menampilkan senyum penuh kepalsuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sampai kapan, aku harus menunggu jawaban dari pertanyaan ku tadi, hem?" Tanya Edward, please, ini pertama kalinya Edward berujar lebih dari tiga kata pada Alinsya!

Alinsya refleks meremas gaunnya kuat-kuat, bersiap mengeluarkan suaranya, "A-alinsya," jawabnya pelan namun, masih terdengar di telinga Edward.

"Alinsya, ya?" tanyanya sembari mengangkat sebelah alisnya.

DTC : From Nayla To Alinsya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang