Part 39 [Perkelahian]

2.5K 261 33
                                    

Berhentilah menjadi pembaca misterius, ayo cepat tinggalkan jejak ! Saya maksa


Happy reading<3

Sarah duduk termenung di depan sebuah cermin sambil berpikir keras.

"Bagaimana Nona kecil bisa tahu tentang kehamilan Nyonya Aena sampai sedetail itu?"

"Padahal selama ini tidak ada lagi yang berani membicarakan hal itu, lalu bagaimana bisa anak enam tahun mengetahui rahasia yang sudah terkubur lama?"

Wanita itu berusaha menggali kembali ingatannya tentang masa lalu. Lalu ia langsung tersadar akan sesuatu.

"Apa jangan-jangan, Nona kecil sudah menemukan barang-barang peninggalan Nyonya Aena?"

****

"Ini? Ini luang kelja Ayah?"

"Iya, Nona kecil," jawab Leon, lalu melirik anak itu dan langsung menjadi bingung.

"Ada apa, Nona kecil? Kok ekspresinya kayak begitu? Apa ada yang salah dengan ruangan kerja milik Tuan Edward ini?"

Alinsya sontak menggeleng.

"Sebenarnya sih tidak ada yang salah, aku hanya sedikit kaget, kok ruangan ini bisa tiba-tiba beda dengan gaya hidup Ayah yang serba hitam?!" batin anak itu, histeris sendiri melihat penampakan tempat bersemayam sang Ayahanda yang-seperti ini lah.

"Sebenarnya sih tidak ada yang salah, aku hanya sedikit kaget, kok ruangan ini bisa tiba-tiba beda dengan gaya hidup Ayah yang serba hitam?!" batin anak itu, histeris sendiri melihat penampakan tempat bersemayam sang Ayahanda yang-seperti ini lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uhhh, terlihat sangat bercahaya di mata Alinsya!

Anak itu mulai bergerak meneliti dengan seksama area super mewah tersebut.

"Balu kali ini ada luangan milik Ayah yang bisa disebut manusiawi, ada sofanya," gadis kecil itu bergumam pelan, Leon memperhatikan dengan serius.

"Emm, mungkin ini kalena Ayah seling bawa olang ke sini makannya luangannya dibuat senyaman ini," lagi-lagi ia bergumam sendiri.

"Eh, tapi," anak itu mendadak menghentikan langkahnya, "Siapa olang yang selama ini seling Ayah bawa keluangannya, ya?" mulai curiga.

Leon refleks menggaruk kepalanya, "Sebenarnya Nona kecil lagi bicara sama siapa sih? Kok kelihatan serius sekali?" Bingungnya, sedikit merinding.

****

"Agenda selanjutnya?"

"Pertemuan dengan pemimpin Alpha Group, untuk menandatangani kontrak kerjasama proyek baru kita, Tuan," jawab Leon pada sang bos yang berjalan didepannya.

Para petinggi yang ikut berjalan di belakang kedua pria itu kompak saling memandang dengan senyum penuh arti.

Edward tidak beraksi apapun, sementara Leon buru-buru bergerak menunjukkan jalan menuju ruang pertemuan yang sepertinya sangat penting ini.
_____

DTC : From Nayla To Alinsya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang