Part 52 [ Pemimpin baru The Richards group ]

2.4K 250 11
                                    


Happy reading 💢

"Lo hamil sama Vino, Mey?!" pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir mungil Alinsya, sialan, dia keceplosan!

Dua orang dewasa di hadapannya saling tengok, dari mana anak kecil ini tahu nama mereka? Dan lagi, kenapa cara bicaranya kurang ajar begitu?!

"Alinsya," tubuh gadis mungil itu seketika menegang mendengar panggilan tersebut, ia tahu betul siapa pemilik suara dingin ini, pasti dia— Ayahnya!

"Tamat sudah riwayat ku!" anak itu membatin histeris sembari menoleh ke arah belakang dengan begitu kaku.

Degh!

Seketika penampakan sosok menjulang tinggi dengan sorot mata super dingin terlihat jelas tengah menyorotinya!  AAAA!

Alinsya refleks menelan salivanya dengan susah payah. "A-ayah?"

"Tuan Edward?!" suara seseorang tiba-tiba menyambar, Vino— malah ikut-ikutan histeris!

"Senang bisa bertemu dengan anda, Tuan!" sambung pria itu mendadak terlihat sangat antusias.

Edward menatap pria yang sudah mengangkat sebelah tangan kearahnya, hendak bersalaman namun, ternyata ia malah mengabaikannya dan malah mengulurkan tangan kekarnya ke arah lengan Alinsya— langsung menariknya, agak kasar.

Tubuh anak itu seolah semakin menyusut. Melihat tatapan dingin Edward yang sangat tak terbaca ini membuat otaknya mulai memproses hal-hal menakutkan, apa watak aslinya sudah ketahuan? Apa ini akan menjadi hari dimana namanya di coret dari kk?!

"Makananmu akan segera dingin jika kau hanya terus berdiri di sini."

Beberapa saat kemudian, Alinsya sudah duduk di kursinya, di sampingnya sudah ada Edward— beruntung, ternyata ia masih terselamatkan! Sementara itu, di hadapan mereka telah duduk Meyra juga Vino—suami dari bestie-nya itu!

Nayla alias Alinsya benar-benar tidak menyangka kalau Mey akan menikah dengan musuh bebuyutan mereka saat SMA, iya! Dia, Vino Eldion!

Wajah cowok itu memang terlihat sangat tampan, tapi sayang, hal tersebut sangat bertolak belakang dengan sikapnya yang sangat jahil, tengik, dan suka membully! Dan yang paling miris adalah mereka berdua sendiri yang sering menjadi korbannya! Nayla dan Meyra!

Sampai-sampai dulu mereka pernah berpikir menyewa dukun untuk mengusir mahkluk itu dari sekolah, karena sudah tidak tahan dengan sikapnya! Tapi sekarang apa? Yang terlihat di hadapan Alinsya saat ini adalah pasangan suami-istri! Mana lagi bunting lagi, argh!

Sementara Vino terus mengajak Edward berbicara, karena mereka ternyata adalah rekan bisnis. Meyra sibuk memperhatikan gerak-gerik anak kecil di hadapannya. Ia sangat penasaran dengan gadis kecil itu, entah kenapa,  cara bicaranya beberapa saat yang lalu serasa tidak asing di telinganya.

"Kenapa melhatiin Alin?" anak itu bertanya secara tiba-tiba. Meyra sontak tersenyum kikuk, kaget dikit.

"Maaf," ucapan Alisnya lagi-lagi mengejutkan Meyra. "Maaf kalna Alin udah bicala nggak sopan sama...." kalimat itu tiba-tiba berhenti.

"Aku harus nyebut dia apa?! Tante atau kakak?! Arghhhh! Benar-benar tidak nyaman! Padahal kan secara teknis aku lebih tua dari Mey-mey!!"

Meyra tersenyum lembut, "Tidak apa-apa, Nona Alinsya."

Anak itu tertegun, lantas menatap mata indah sang sahabat lama. "Kamu boleh manggil aku Tante Mey, Nona," ungkapnya.

"Ta-tante?" Meyra mengangguk, "Iya."

Kenyataannya, Meyra dan si Vino itu, seumuran dengan Ayahnya! Jadi wajar kalau dia di panggil Tante.

DTC : From Nayla To Alinsya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang