Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi. Namun gadis cantik bernama Sandrina ini belum juga pulang, dia masih duduk manis di halte dekat sekolahnya. Sesekali gadis cantik itu menggeram kesal karena jemputannya yang lama sekali datang. Dia sudah menunggu hampir satu jam, dan masih belum ada tanda-tanda jemputannya datang menjemput. Di telpon juga tidak di angkat.
Sambil bermain ponsel melihat akun sosial medianya adalah hal yang mungkin bisa menghilangkan kebosanannya yang menunggu lama. Tapi belum beberapa saat dia memainkan ponselnya, tangan seseorang tiba-tiba menutup kedua matanya dari belakang. Membuat Sandrina merasa kaget dan refleks dengan cepat mengambil tangan itu dan memutarnya sehingga membuat pemilik tangan memekik kesakitan.
"Argh! Sandrina lepas, sakit tangan gue woy!," Rintihnya kesakitan memukul kuat tangan Sandrina yang masih memutar lengannya.
Sandrina yang mengenal pemilik suara membuatnya dengan cepat melepas tangannya dari tangan lelaki itu. Sandrina meringis ketika dugaannya tentang pemilik suara itu, memang lelaki yang ada di pikirannya.
"Aduh, maafin gue Rey. Gue gak sengaja. Lagian lo juga tiba-tiba tutup mata gue. Gue kaget lah. Eh tapi maafin gue ya,"
Rey mengusap tangan kanannya yang menjadi korban pemutaran yang tadi dilakukan Sandrina. Sakit memang, Rey akui itu. Gadis kecil ini ternyata cukup bagus dalam hal bela diri. Tidak Rey sangka Sandrina mempunyai hal hebat seperti ini. Padahal yang dia tau, Sandrina adalah orang polos dan sedikit manja.
"Iya gapapa. Tapi lo hebat juga ya bela dirinya. Gue suka kalo cewek hebat bela diri,"
"Apaan si, gak kok. Gue tadi cuma refleks aja. Ngomong-ngomong tadi ngapain lo tutup mata gue? Bikin kaget tau ga," Rey ikut mendudukkan dirinya disamping Sandrina ketika melihat gadis itu kembali duduk.
"Gue tadinya mau ngagetin lo. Eh malah gue yang kaget sendiri dan tangan gua sekarang jadi korbannya," celetuk Rey menatap tangan kanannya yang masih sedikit nyeri. Mendengar itu membuat Sandrina terkekeh kecil.
"Itu karma buat lo. Lagian lo kayak gak ada kerjaan aja mau gangguin gue," Rey mendelik melirik Sandrina disampingnya.
"Ya maap. Lagian lo juga kenapa gerutu mulu ha? Gue liat dari jauh, muka lo kayak kesel gitu. Kenapa? Habis putus sama pacar lo?," ujar Rey sedikit meledek.
"Ish apaan si Rey. Gue gak pacaran sama siapa-siapa. Gue tadi kesel karena jemputan gue belum juga datang dari tadi," Rey mengangguk mengerti, namun dalam hati Rey bersorak senang karena Sandrina belum mempunyai pasangan.
"Oh pantesan aja lo masih disini. Gue kira lo mau nginep di sekolahan. Yaudah kalo gitu lo balik bareng gua aja, sebentar gue ngambil motor gue dulu," Hendak menolak tapi Rey keburu pergi, membuat Sandrina menghela nafasnya pasrah.
"Aduh gimana nih? Kenapa gue sekarang jadi balik bareng Rey? Kan jantung gue jadi berdebar. Malah pake naik motor lagi. Ntar kalo Rey denger detak jantung gue gimana?,"
Suara klakson motor membuat atensi Sandrina teralihkan. Wajahnya mendongak dan memperlihatkan lelaki tampan yang sedang duduk di atas motor dengan pakaiannya yang sudah berganti. Wajah lelaki itu sangat tampan membuat Sandrina tidak mau menatap apapun selain wajah itu. Sandrina akui sekarang semua ucapan semua gadis SMP Nusa Bangsa tentang ketampanan seorang Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE PERSON [ON GOING]
Teen Fiction{CINTA ANAK SMP} "Lo cantik dan manja gue suka," _Fahreyza "Rey suka sandrina? Tapi kenapa harus Sandrina? Kenapa engga yang lain aja?," _Sandrina "Karna lo berbeda dengan yang lain, jadi gue suka," • • • • Di Sekolah elite seantero Jakarta SMP NUSA...