19✓

401 49 3
                                    


Ketiga bersahabat itu memutuskan untuk menginap di rumah Sandrina. Sebelum pulang ke rumah mereka sepakat untuk pergi ke minimarket untuk membeli beberapa cemilan dan minuman. Sepertinya akan ada acara nonton drakor bersama.

"Ihh jangan banyak-banyak dong. Mending kalian pada bayar masing-masing, lah ini gue yang bayar," Kesal Sandrina melihat keranjang dorong dipenuhi dengan banyaknya makanan dan minuman.

Namun sepertinya kekesalan Sandrina tidak di gubris. Kedua sahabat yang tidak tau dirinya itu terus mengambil beberapa kemasan ciki dan memasukkannya kedalam ranjang.

"Tuhan, kayaknya aku salah ngajak mereka nginep," Sandrina menghela nafasnya dan memijat pelipisnya.

Sandrina pun membiarkan keduanya itu memilih sesuka itu. Untung saja duit pemberian orang tuanya kemarin masih tersisa banyak.

Selagi menunggu Sandrina memilih berkeliling untuk mencari makanan yang ia inginkan. Sambil berjalan kepala Sandrina terus menoleh ke kanan dan ke kiri. Hingga tatapannya berbinar menatap sebuah cemilan di rak paling atas.

POCKY!!

Ya, makanan dengan bentuk stick itu adalah makanan kesukaan Sandrina. Apalagi yang rasa coklat.

Sandrina segera menghampiri rak tersebut dan berusaha menggapai makanan yang berada di rak paling atas. Sudah segera cara dilakukan dari berjinjit sampai melompat pun Sandrina masih tidak bisa menggapainya.

"Ish susah banget sih. Ini rak nya yang ketinggian apa gue nya yang kependekan?," Gumam Sandrina kesal.

Sandrina yang akan kembali melompat tiba-tiba terdiam ketika tangan dari arah belakang menggapai makanan yang di inginkannya. Sandrina tidak tau orang di belakangnya ini mengambil untuknya atau dirinya.

"Bukan lo yang kependekan, rak nya aja yang terlalu tinggi,"

Suara ini?

Sandrina segera berbalik. Benar dugaannya, orang yang di hadapannya adalah.. Reyhan.

"R- Reyhan," cicit Sandrina dengan nada pelan.

Reyhan tersenyum menanggapi dan memberikan cemilan Pocky itu pada Sandrina. Sandrina tidak menerima itu. Bukan, bukan tidak menerima tapi dia sekarang tengah speechless. Benar-benar tidak terduga bahwa dia akan bertemu dengan Reyhan disini.

"Ini ambil, lo mau ngambil ini 'kan tadi?," Sandrina tersadar ketika tangan itu berdiri tepat di depan wajahnya memperlihatkan Pocky yang memang ingin Sandrina ambil.

"Ah iya makasih," Dengan tangan bergetar Sandrina mengambil makanan itu dari Reyhan.

"Lo sendiri disini? Atau bareng orang tua lo? Atau bareng.."

Sandrina menunggu ucapan Reyhan yang sengaja terpotong.

"Atau bareng Clay?," Sandrina sontak menggeleng ketika nama terakhir disebut. Entahlah Sandrina hanya tak ingin kesalahpahaman kembali membesar.

"Gak, gue kesini sama Ratu, Aqeela. Rencana mereka pada mau nginep di rumah gue, jadinya ya kita kesini buat beli cemilan sama minuman," Reyhan mengangguk paham.

"Lo sendiri kesini?," Tanya Sandrina balik bertanya.

Reyhan menggeleng pelan "Sama kayak lo. Gue juga bareng temen-temen. Mereka juga pada mau nginep di rumah gue," Sandrina terkekeh. Kenapa bisa sama? Pikirnya.

Kemudian atensi mereka teralihkan ketika melihat teman-temannya yang sudah saling bertemu. Dengan dua keranjang yang saling penuh dengan berbagai macam makanan dan minuman. Sepertinya Sandrina dan Reyhan harus extra sabar dengan teman-temannya itu. Karena keduanya lah yang akan membayar.

FAKE PERSON [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang