Ratu dan Aqeela menunggu dengan khawatir didepan pintu kelas. Ini sudah hampir masuk jam kelas, tapi Sandrina belum juga sampai. Jam segini juga gerbang pasti sudah di tutup, tapi kenapa Sandrina belum juga datang? Tidak biasanya Sandrina telat masuk sekolah.
"Aduh Sandrina mana ya? Kok gak dateng-dateng sih? Pelajaran pak Iwan bentar lagi dimulai, kalo kayak gini Sandrina bisa dihukum di lapangan," Resah Ratu menggerakkan kepalanya mencari keberadaan Sandrina, tapi belum juga terlihat.
"Sandrina di kantin kali beli makan. Dia kan suka begitu, laperan orangnya kalo pagi-pagi,"Polos Aqeela berujar. Ratu melihat teman polosnya itu dengan dongkolnya.
"Ih Aqeela, Lo polos keturunan siapa sih? Ini Lo mah kelewatan tau gak polosnya! Mana mungkin Sandrina pergi ke kantin, dia mana mau pergi sendiri. Biasanya juga dia minta temenin gue atau gak Lo," Balas Ratu dengan kesal dan kembali menggerakkan kepalanya mencari keberadaan Sandrina.
"Oh iya juga ya. Kenapa gue gak kepikiran?," Ratu memutar bola matanya malas dan kembali fokus menunggu Sandrina dengan resah. Sesekali Ratu juga melihat ponselnya.
Ratu dan Aqeela terus menunggu didepan pintu kelasnya menunggu Sandrina, tapi ini sudah beberapa menit berlalu, Sandrina belum juga terlihat. Dan itu membuat keresahan sendiri bagi Ratu dan Aqeela. Eh, ralat! Hanya Ratu. Karena Aqeela hanya asik pada ponselnya.
"Aqeela, dih Lo bukannya mikirin Sandrina malah main handphone. Bener-bener Lo tuh ya, temen gaada akhlak. Temen gak dateng-dateng bukannya di telpon atau ngapain kek. Ini malah fokus sama drakor Lo itu,"
Ratu benar-benar kesal dengan teman dongo nya satu ini. Sekarang dengan keadaan yang lagi genting, Aqeela justru malah nonton drama korea. Udah gitu volumenya kenceng banget.
"Ih Ratu gak tau ya? Kan ada drakor baru yang bagus tau. Nama drakor nya itu Penthouse, sumpah ya Rat, Lo nonton drakor ini pasti bakal kesel setengah mati sama salah satu pemain antagonis di drama ini. Gue yakin Lo pasti ketagihan nonton drama korea ini,"
Ratu mengangkat tangannya memijat keningnya, benar-benar pusing memiliki teman sepolos ini. Apa salah dan dosanya sampai tuhan mengirimkan seseorang yang sering kali membuatnya kehabisan akal dan emosi.
"Udah deh Aqeela, Lo tuh drakor mulu. Itu tuh bisa nanti, masih banyak waktu. Sekarang yang harus kita fokuskan itu Sandrina, udah jam segini Sandrina belum juga dateng Aqeela," ucap Ratu dengan frustasi nya.
"Yaelah kenapa Lo gak telpon aja si? Ribet banget jadi human," Kesal Aqeela dan kembali fokus menonton drama korea nya.
Ratu mensejajarkan badannya berdiri tepat dihadapan Aqeela. Temannya ini benar-benar kelewat polos dan sekarang jadi benar-benar bego. Apa Aqeela tidak mengetahui kalau dia sudah menelpon Sandrina berkali-kali tapi tidak satupun diangkat?
"Eh anak dugong! Lo amnesia atau anemia si? Lo gak liat apa tadi gue udah beberapa kali nelpon Sandrina tapi gak ada satupun yang diangkat sama dia. Wah, bener-bener ngajak ribut gue Lo Aqeela," Ratu mengalihkan pandangannya dan mengelus dadanya mencoba sabar menghadapi teman bolotnya.
Saat akan berbicara lagi, Ratu mengalihkan perhatiannya pada ponselnya yang berbunyi. Dengan cepat Ratu membuka ponselnya, dan berharap Sandrina yang memberinya kabar. Namun bukan nama Sandrina yang tertera, justru nama Reyhan.
"Reyhan ngapain ngirimin gue pesan?," Tak mau mati penasaran, Ratu segera membuka aplikasi pesannya dan membaca pesan dari Reyhan.
Fahreyza
Online|Gue sama Sandrina ada urusan, ijinin kita berdua ada acara keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE PERSON [ON GOING]
Novela Juvenil{CINTA ANAK SMP} "Lo cantik dan manja gue suka," _Fahreyza "Rey suka sandrina? Tapi kenapa harus Sandrina? Kenapa engga yang lain aja?," _Sandrina "Karna lo berbeda dengan yang lain, jadi gue suka," • • • • Di Sekolah elite seantero Jakarta SMP NUSA...