14✓

371 45 1
                                    

Seminggu sudah berlalu dan Reyhan masih memikirkan perkataan Sandrina seminggu yang lalu. Tentang berhenti atau lanjutkan, Reyhan harus memilih antara kedua pilihan itu. Untuk memilih tentu saja Reyhan akan memilih lanjut, Reyhan tidak akan mungkin berhenti di tengah jalan untuk menginginkan sesuatu.

Sekiranya sampai Reyhan menemukan jawaban atas keinginannya, mendapatkan atau tidak Reyhan akan menerimanya. Allah lebih suka pada orang yang gagal tapi tetap terus mencoba, daripada gagal satu kali tetapi berhenti untuk mencobanya lagi. Reyhan akan menunggu sampai kapanpun itu jawaban dari Sandrina, meskipun akhirnya nanti menyakitkan, Reyhan akan menerima lapang dada.

Hari ini, adalah hari senin. Biasanya seluruh sekolah baik tingkat SD, SMP, maupun SMA akan melaksanakan yang namanya upacara rutin bendera. Ralat, bukan biasanya. Namun memang itu rutinitas pelajar Indonesia melakukannya setiap hari senin dengan tujuan yaitu tidak jauh-jauh dari mengenang pahlawan Indonesia yang telah gugur mendahului.

Jasa mereka tentu tidak bisa terlupakan begitu saja. Bayangkan saja semua pahlawan Indonesia dari masa lalu, rela mengorbankan nyawanya hanya untuk mempertahankan negara kita. Memperjuangkan agar negara kita merdeka dan tidak lagi di injak-injak oleh bangsa lainnya. Tumpahan darah menjadi saksi bisu bagaimana usaha pahlawan kita membela negara Indonesia, tentu itu tidak akan terlupakan.

Pagi hari ini, upacara bendera di pegang teguh oleh seluruh kelas IX, dengan tugas Reyhan sendiri menjadi pemimpin upacara. Sandrina menjadi pembawa naskah yang membaca susunan kegiatan upacara. Kiesha, Ratu dan Rassya menjadi pengibar bendera dan Aqeela yang menjadi dirigen.

"Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara," Sandrina sontak langsung mengalihkan pandangannya ketika tugas seseorang yang di tunggu-tunggu akhirnya ia panggilkan.

Reyhan yang memang sudah mahir dalam langkah tegap jalan karena sebelumnya pernah mengikuti Pramuka bisa mengimbangi tugasnya ini menjadi pemimpin upacara. Setelah sudah sampai di tengah-tengah lapangan, Reyhan langsung berhadapan dengan semua siswa/i yang menatapnya kagum karena langkahnya tadi yang sangat memukau dan terlihat Reyhan sangat menjiwai tugasnya.

"PIMPINAN SAYA AMBIL ALIH, SELURUHNYA SIAPP.. GERAK!," Semua murid yang awalnya di istirahatkan langsung berdiri tegak dengan tangan yang sudah berada di sisi celana atau rok pendek mereka. Setelah semuanya sudah teratur, Reyhan mengambil ancang-ancang balik kanan. Sandrina yang melihat itu melanjutkan ucapannya.

"Pembina Upacara memasuki lapangan upacara," Para guru saling bertatapan satu sama lain karena hari ini kepala sekolah SMP Nusa Bangsa tidak dapat hadir karena ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan, dan akhirnya yang memasuki lapangan upacara dan menaiki mimbar adalah Pak Iwan selalu orang kepercayaan kepala sekolah dan juga beliau menjabat sebagai guru BK.

"Penghormatan kepada pembina upacara, di pimpin oleh pemimpin upacara," Sandrina mengangkat kepalanya menatap Reyhan di tengah lapangan yang sangat terik meskipun masih pagi. Sandrina merasa kasihan dengan Reyhan, apalagi sudah terlihat keringat bercucuran memenuhi kening lelaki itu.

"KEPADA PEMBINA UPACARA, HORMAT GERAK!," Seru Reyhan diikuti oleh semua murid memberi hormat kepada Pak Iwan selaku pembina upacara pagi hari ini.

Pak Iwan ikut menghormat kemudian kembali menurunkan tangannya, Reyhan pun kembali berseru kencang "TEGAK GERAK!," Semua tangan di turunkan.

"Pengibaran bendera putih oleh petugas upacara dan diiringi oleh lagu kebangsaan Indonesia raya," Sandrina melirik matanya ke samping, seuntai senyuman tipis dari sudut bibir Sandrina melihat Ratu yang tampak sedang merapihkan barisannya dan Aqeela yang maju kedepan beberapa langkah juga sedang menyiapkan diri memandu lagu nanti.

Sandrina semakin melebarkan senyumannya ketika raut wajah Ratu tadi yang terlihat serius dalam melangkahkan kakinya tiba-tiba memperlihatkan wajah melasnya ketika melihat Sandrina yang tengah menatapnya. Sandrina paham dengan ekspresi Ratu yang mengatakan bahwa sahabatnya itu sangat gugup, seperti apa yang dikatakannya sebelum upacara dimulai.

FAKE PERSON [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang