30✓

204 20 3
                                    

Seorang gadis mengamati sekelilingnya dengan hati-hati. Mendorong secara perlahan sebuah pintu menampilkan seorang gadis tengah bercermin di dalam toilet.

Seringai penuh kejahatan terpampang jelas begitu ide cemerlangnya memenuhi kepalanya. Sekali lagi memperhatikan sekitar lalu dengan cekatan menutup pintu toilet dan langsung menguncinya.

Ia tertawa begitu mendengar pekikan orang di dalam. Melepas kunci dari engselnya lalu melemparnya keatas dan menangkapnya kembali penuh kebanggaan.

"Rasain lo," Setelah itu cewek itu pergi sebelum orang lain melihat keberadaannya.

Sementara di dalam.

"Tolong! Tolongin gue, buka pintunya!," Sambil menggedor-gedor pintu dengan kuatnya gadis itu berteriak dengan kencang berharap siapapun menolongnya.

Setelah sudah mengeluarkan seluruh tenaganya gadis itu berjalan mundur meratapi nasibnya.

"Siapa yang tega ngunciin gue dari luar?,"

Ia terduduk bersandar pintu memejamkan matanya, merutuki kebodohannya yang meninggalkan ponselnya di kelas saat izin kepada guru untuk ke toilet tadi.

...

Pembelajaran baru saja usai dan di pelajaran terakhir tadi ketika Sandrina izin untuk pergi ke kamar mandi sampai sekarang gadis itu belum juga kembali.

"Ratu, Aqeela apakah kalian tidak tau kemana Sandrina? Sampai jam saya habis dia belum juga kesini,"

"Aduh maaf pak saya gak tau. Bapak sih tadi gak ngebolehin saya temenin Sandrina," Gerutu Ratu pada bapak kumis di depan sambil melihat keluar kelas dengan khawatir.

"Heh ngejawab aja lagi kamu. Kalian kan tau sendiri kalau saya paling tidak suka di kelas saya pergi izin berdua, apalagi cuma ke toilet. Kayak kemana aja harus ditemani," Balas Pak kumis.

"Itu yang namanya setia kawan pak. Sampai ke toilet pun harus di temenin," Sambung Aqeela santai.

"Hush, udah udah kalian ini bisanya ngejawab saya terus. Sekarang udah waktu pulang, kalian semua boleh pulang. Dan kamu berdua lebih baik kalian cari Sandrina,"

"Sampai saya tau Sandrina ternyata bolos, habis dia sama saya," Tegasnya.

Dengan gerakan cepat Ratu dan Aqeela membereskan buku-buku mereka dan memasukannya ke dalam tas lalu berlari keluar kelas sambil berteriak..

"Iya terimakasih pak kumis, Dah!,"

"HEHH KURANG AJAR KALIAN,"

...

"Hari ini kita jadi nongkrong kan?," Tanya Rassya kepada kedua sahabatnya menanyakan kembali rencana mereka yang dibicarakan di kelas tadi.

"Jadi dong, masa gak jadi. Udah lama kita gak nongkrong bareng," Sahut Kiesha.

"Jadi, tapi gue anter Sandrina pulang dulu, nanti abis itu gue langsung nyusul,"

"Iye gapape, kita tunggu lo nanti di tempat biasa," Ucap Kiesha dengan logat Betawinya.

Reyhan mengangguk lalu melambaikan tangan ala cowok saat kedua sahabatnya itu izin pergi lebih dulu.

Saat mereka sudah tidak terlihat, Reyhan berjalan menuju kelas samping yang merupakan kelas pacarnya, Sandrina.

Tapi ia dikejutkan oleh kedua sahabat Sandrina yang dengan tiba-tiba berlari keluar kelas dan hampir menabraknya.

"Woahh!,"

"Kalian kenapa lari-lari gitu? Sandrina mana?," Tanya Reyhan ketika tidak melihat pacarnya bersama mereka.

"Nah itu yang mau kita tanyain juga Rey. Sandrina gak ada ketemu sama lo?,"

FAKE PERSON [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang