"Widih keren lo San dari jarak sejauh itu lo bisa masukin bola ke dalam ring," Riuh Ratu.
Sekarang mereka bertiga sedang berjalan menuju kantin untuk membeli jajanan setelah diberi waktu lima belas menit sebelum masuk ke pelajaran selanjutnya.
"Iya San gila keren banget udah kayak pemain profesional,"
Sandrina terkekeh sambil menggelengkan kepalanya mendengarkan pujian yang sangat berlebihan dari kedua sahabatnya.
"Apa sih kalian. Itu gue cuma beruntung doang," Sangkal Sandrina.
"Mau keberuntungan atau apapun itu, lo tetep keren. Iya ga Rat?,"
"Yoi," Sahut Ratu.
Sandrina pun akhirnya memilih diam dan melanjutkan perjalanannya menuju kantin. Perutnya sudah lapar keroncongan. Karena lelah bermain basket dia jadi lapar.
Setelah memasuki area kantin mereka pun segera mencari tempat duduk.
"Biar gue aja yang mesen. Kalian mau apa?," Tanya Aqeela.
"Gue mau Takoyaki sama minumnya air putih dingin," Aqeela mengangguk.
"Kalo lo mau apa San?,"
"Emm gue mau nasi goreng, pedesnya sedeng aja terus minumnya es teh manis,"
"Lo belum makan di rumah?," Tanya Ratu. Karena tumbenan Sandrina memesan nasi saat di kantin. Biasanya hanya membeli jajanan.
"Udah. Cuma gak tau kenapa tiba-tiba gue laper abis main basket," Ratu menganggukkan kepalanya dua kali.
"Yaudah gue mau mesen dulu,"
"Terima kasih Qeela,"
Sambil menunggu Aqeela dan pesanan mereka datang, Sandrina dan Ratu pun mengobrol hal random.
"Ya gak lah, males banget gue sama dia," Celetuk Ratu dengan muka juteknya.
Sandrina tertawa kecil. "Kenapa coba? Kalo gue liat liat malah lo cocok banget sama dia,"
"Ih San apa sih. Gue gak ada hubungan apa-apa sama dia. Percaya sama gue," Paksa Ratu.
Tak ingin menjahili sahabatnya lagi, Sandrina pun berhenti. "Iya ya. Kita liat nanti aja ya," Godanya untuk yang terakhir.
Sementara Ratu mukanya sudah cemberut. Aqeela yang sudah kembali bersama pun heran ketika Ratu menatap kedatangannya dengan tatapan sinis.
"Eh kenapa lo, gue baru dateng udah di tatap kayak gitu, serem banget," Ratu hanya diam dan membuang mukanya. Tak mendapatkan jawaban, Aqeela pun menatap Sandrina berusaha mendapatkan jawaban darinya. Tapi Sandrina hanya menaikkan kedua bahunya.
"Idih, aneh lo berdua,"
"Lo yang aneh," Serbu Ratu pedas. Nampaknya cewek itu masih sensitif.
"Iya iya gue minta maaf. Janji deh gak kayak gitu lagi. Maafin gue ya Ratuku sayang," Ucapnya dengan manis sambil mengulurkan tangannya.
Tapi tangan itu hanya di tatap tanpa minat oleh sang empu.
"Dosa loh gak mau maafin temennya. Nanti kena azab,"
Ratu berdecak lalu menjabat tangan itu dengan dongkol dan melepaskannya dengan cepat.
Sandrina tersenyum. "Udah ah jangan marah-marah mulu. Tuh pesenan kita udah dateng,"
Seorang ibu kantin mendatangani meja mereka dan meletakkan berbagai makanan di atas meja. Tak lupa mereka pun mengucapkan terima kasih.
Saat sedang menikmati makanan mereka, seseorang tiba-tiba datang dan menggebrak meja mereka dengan kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE PERSON [ON GOING]
Teen Fiction{CINTA ANAK SMP} "Lo cantik dan manja gue suka," _Fahreyza "Rey suka sandrina? Tapi kenapa harus Sandrina? Kenapa engga yang lain aja?," _Sandrina "Karna lo berbeda dengan yang lain, jadi gue suka," • • • • Di Sekolah elite seantero Jakarta SMP NUSA...