bab 25

481 58 11
                                    

.

Alasan kenapa Suho belajar mengemudi adalah dia ingin menjadi seseorang yang dapat mengantar dan menjemput Seojun kapanpun diperlukan. Dia telah belajar begitu keras disela-sela kesibukannya. Tetapi sekarang, dia hanya mengantar orang itu untuk mendapatkan luka seperti ini.

Benar-benar menyedihkan.

Suho memarkirkan mobilnya sebentar kemudian mempercepat langkahnya hingga sedikit tergesa menuju kamarnya. Tepat saat dohyun keluar dengan sebuah kotak di tangannya, ia hampir tiba pada Suho untuk memberitahu. Namun sebelum dia sempat berseru, Suho telah melarikan diri dengan kecepatan kilat.

Dia bertindak seolah-olah dia tidak mendengarnya, seperti hembusan angin lewat, dia bergegas ke kamarnya sendiri tanpa menoleh. Lalu berbalik untuk mengunci pintu.

Untuk pertama kalinya ia merasa marah kepada seojun. Dia dengan ngeri merasa menemukan sensasi yang aneh keluar dari dadanya.

Pikiran yang tak terhitung jumlahnya naik dan turun disertai kebencian. Seolah-olah ada tangan tak terlihat menghapus semua perasaan hangat dan kasih sayang di hatinya.

Dengan kejam memaksa dirinya untuk mengubah pikiran tentang seojun sepenuhnya.

Sensasi nyata dari rasa sakit karena ditolak oleh orang yang paling dicintainya menembus hatinya hingga mati rasa.

Pada saat seperti itu, seakan mendukung patahnya hati Suho. Tatapannya bertemu dengan pisau kecil yang dia simpan diantara alat-alat tulis di mejanya.

Sebelum ia sadari, tangan dan lengannya telah berlumuran darah. Ada empat sayatan yang cukup dalam. Luka itu menganga dan terus mengeluarkan darah hingga mengotori lantai dan pakaiannya.

Luka yang harus dia ingat sepanjang hidupnya.

Suho tidak tau sudah berapa lama dia duduk di sana. Pakaiannya telah basah oleh keringat dan darah. Setelah mengumpulkan sedikit kekuatan, dia memanjat untuk membersihkan diri. Dia berganti pakaian baru dan pergi untuk menemukan obat untuk lukanya sendiri.

Kemudian pergi keluar untuk meminta seseorang membersihkan kamarnya yang berantakan.

Tentu saja mereka terkejut hingga khawatir, tidak ada kepalsuan dalam kalimatnya ketika menanyakan keadaannya. Tetapi Suho tidak ingin membahasnya dengan orang lain.

Dia hanya memberi perintah agar masalah ini disembunyikan. Dengan sedikit peringatan bahwa dia akan menghukum berat siapa saja yang membocorkan masalah ini hingga terdengar orang lain. Mereka mengerti dan dengan cepat bekerja tanpa berani bertanya kembali.

.

.

Ketika Suho mendorong untuk membuka pintu, dia mendengar seseorang berkata.

"Aku bilang itu benar, kenapa kau masih tidak percaya padaku?"

"Apakah menurutmu itu mungkin?"

Beberapa gadis yang merupakan teman sekelasnya berkumpul di dalam.

"Kenapa tidak mungkin? Kau tidak lihat bagaimana Suho menerima kotak itu kemudian tersenyum."

"Aku tanya padamu, apakah kalian pernah melihat Suho bersama dengannya. Pernah kalian melihat dia memperhatikannya?"

Orang-orang terus berbicara seolah-olah tidak menyadari bahwa suara mereka terlalu keras untuk di dengar orang lain.

"Itu benar. Ada banyak gadis yang menyukainya tetapi dia sama sekali tidak tertarik untuk melihat balik pada mereka. Kalaupun harus ada orang yang dia sukai, bukankah itu seharusnya Ji-hyun. Selama ini aku hanya melihat dia satu-satunya gadis yang dekat dengannya."

Han Seojun  (Suho X Seojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang