bab 35

411 41 9
                                    

.

Dua hari telah berlalu sejak insiden penyerangan itu, Suho benar-benar tidak mengatakannya pada siapapun termasuk seyeon dan jin Hwan. Dia tidak datang ke kelas, tidak mengabari, dengan sengaja mematikan ponselnya. Seyeon dan jin Hwan kebingungan, ingin pergi ke rumahnya tapi terlalu takut. Takut jika tiba-tiba lidahnya tergelincir dan menceritakan kejadian di kafetaria. Jadi mereka hanya duduk dengan malas.

Suho tidak pulang ke rumah dan sepenuhnya bersembunyi di rumah tuan Yoon.

Pada hari ketiga, dia bangun pada pukul 8. Mengambil handuk dan mandi. Dia telah melewatkan kelas dua hari ini, jika dia membolos lagi, dia akan benar-benar ketinggalan.

Dia berdiri di depan cermin, memindai dirinya sendiri. Bengkak di wajahnya telah hilang, kecuali memar di sudut mulutnya juga keropeng ditempat luka yang mengering. Dia menghela, dia hanya perlu menemukan alasan masuk akal untuk menipu kedua temannya. Dia tidak memanggil supirnya tetapi diantar oleh tuan Yoon.

Namun sepertinya dia melewatkan berita besar. Forum universitas meledak. Dia mematikan ponselnya selama dua hari penuh dan selama itu pula tidak berselancar di dunia Maya jadi dia tidak tau berita terpentingnya.

Rupanya malam itu, seseorang kebetulan lewat ditempat kejadian. Dia bahkan sempat mengambil rekaman, dan mengunggahnya. Itu meledak dalam sekejap, klip itu sangat singkat namun situasinya sangat menegangkan.

Korban terlihat ditekan hingga ke tanah. Menunjukkan bagaimana dia yang tidak berdaya sedang di pukuli.

Beberapa orang bermata jeli, mereka mengenali Suho sebagai pihak korban dan bomin sebagai penyerang. Satu batu memicu ribuan gelombang.

Mereka yang berada di kafetaria saat itu, satu persatu muncul ke permukaan. Memberikan komentar pembenaran, dan dalam waktu singkat semua orang telah memenuhi kolom komentar, tumpang tindih dan berdesakan.

Semua orang mengambil kesempatan itu dan menghancurkan semuanya di luar proporsi. Pernyataan mereka semakin buruk dan kasar. Penggemar Suho tentu saja ingin membalas kembali sehingga segalanya menjadi lebih hidup. Komentar yang menghujani penyalahgunaan muncul dalam aliran tanpa akhir. Ada terlalu banyak serangan pribadi, administrator forum tidak dapat menghapusnya dengan cukup cepat.

Ini adalah berita besar di tahun ini. Dan semua orang tampaknya sangat ingin berpartisipasi.

"Aku dengar dia anak haram, ibunya wanita simpanan. Aku malu mengatakan ini, tapi aku berhenti menyukainya."

"Siapa yang peduli jika kau tidak menyukainya, memangnya kau penting. Tidak apa-apa, Suho kami mendukungmu."

"Dia tidak datang ke kelas hari ini, ku pikir dia sakit. Pasti menyakitkan."

"CK lemah,"

"Dia sangat tampan tapi bomin, dia benar-benar bajingan pengganggu."

"Bomin melakukannya karena suatu alasan, jangan asal bicara jika tidak tau apa-apa."

"Tutup mulutmu!"

"Kalian yang seharusnya menutup mulut," maki seyeon. Tidak tahan untuk terus membaca komentar yang bermunculan seperti sekumpulan lebah.

"Orang-orang ini, apa mereka akan mati jika tidak membicarakan urusan orang lain?" Lanjutnya dengan nafas terengah.

Dia merasa bersalah untuk tidak mengindahkan peringatan Suho sebelumnya, dia terpancing dan membabi buta memprovokasi seorang iblis. Seyeon sangat kesal karena dia adalah pelaku yang mengacaukan situasi tetapi orang lain telah membayarnya sebagai gantinya.

Han Seojun  (Suho X Seojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang