bab 26

484 49 0
                                    

.

"Jadi seperti itu caramu memikirkan ku?"

"Baik jika itu yang kau inginkan. Lakukan apapun yang kau mau dan cobalah melindungi dirimu sendiri. Jangan khawatir, mulai hari ini aku berhenti melakukannya. Kau bisa mencari orang lain untuk menggantikan ku, kau mungkin sudah bosan untuk melihat wajahku."

Suho, "...."

Hanya dengan marah seojun berbalik untuk pergi. Setelah dua langkah dia berhenti, sedikit memiringkan wajahnya, dia berkata, "kau tau lebih dari siapapun. Semua yang kulakukan untukmu, aku melakukannya dengan tulus. Tapi sepertinya, hanya memilikiku disampingmu tidak lagi cukup."

Suho memperhatikan sosoknya yang semakin menjauh, dan tersenyum sedih.

Dia selalu merasa di dunia ini tidak ada yang benar-benar peduli padanya kecuali seojun, tetapi sekali lagi dia tidak ingin menjadi orang yang tidak kompeten yang hanya bisa mengandalkan kebaikannya.

Seperti terakhir kali, mereka berpisah dengan buruk.

Seojun berdiri di sisinya untuk menemukan masa depan yang baik baginya, namun Suho tau bahwa itu bukan sesuatu yang dia harapkan.

Dia tidak ingin dilindungi tetapi melindungi, dia tidak ingin lagi dijaga tetapi menjadi orang yang menjaga.

Tidak mudah bagi Seojun untuk terus menerus marah kepada Suho. Selama beberapa hari ini, dia bermaksud untuk memberi waktu bagi Suho untuk merenungkan diri. Memikirkan kembali bahwa jatuh cinta kepadanya adalah salah, maka itu dia sengaja menjauhkan dirinya sejenak. Untuk mencegah sesuatu yang akan mempermalukannya di masa depan.

Hanya saja Seojun tidak tau. Semua kegembiraan dan kesedihan yang dibawakan kepadanya sangat tidak terlupakan. Terukir dalam seperti tato di kedalaman hatinya. Seringkali Suho merasa tidak layak namun sekali lagi, dia tidak bisa melepaskannya dengan mudah.

Akhirnya dia hanya tertawa getir untuk terus menerus menipu dirinya sendiri.

Dalam hal ini, jangankan mereka yang tidak ada hubungan darah. Bahkan keluarga kandungnya sendiri masih menganggapnya orang asing. Cepat atau lambat akan ada perselisihan dan dialah yang memulai.

Maka setelah hari itu, keduanya benar-benar berpisah. Seojun sibuk dan tidak lagi ada kabar, dan yang lebih muda semakin menyibukkan diri. Tenggelam sepenuhnya dalam urusan sekolah. Sampai hari dia memasuki universitas, dia tidak lagi bertemu seojun bahkan untuk sekali.

Menyimpan kemarahan hingga ingin membenci, tetap saja kerinduan menyapu bersih semuanya. Telah banyak hari untuk mengasah diri, tuan Lee dengan keputusannya perlahan membawa Suho ke perusahaan. Tidak sepenuhnya, hanya melibatkannya dalam beberapa kali pertemuan. Secara tidak langsung ingin memperkenalkannya kepada semua orang bahwa ada anggota keluarga baru yang cukup kompeten untuk memiliki hak dan jabatan di masa depan. Seperti yang diharapkan, Suho secara patuh mempelajari segalanya dengan hati-hati.

.

.

Di perpustakaan pribadi Suho yang kini merangkap ruang kerjanya, lampu selalu terang bahkan terus menyala sampai malam. Ketika tuan Yoon mendorong pintu, saat itu sudah jam satu malam. Tetapi Suho masih duduk di belakang meja dengan laptop menyala.

Mendengar suara pintu terbuka, barulah dia mengalihkan perhatiannya dari laptop ke orang yang baru saja datang.

Melihat tuan Yoon, dia dengan cepat menyapa, "ayah belum pulang?"

Melihat jam, seharusnya tuan Yoon sudah kembali sejak lama tetapi sekarang dia justru berdiri di hadapannya.

Sembari membereskan barang-barangnya dia berkata, "aku baru saja akan berhenti."

Han Seojun  (Suho X Seojun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang