Disebuah puncak menara yang dikelilingi oleh kabut hitam tipis dan awan hitam yang berputar dengan badai petir dilangit, Optus terantai diantara dua pilar dengan rantai yang mengikat tubuhnya itu.Rantai tersebut seolah keluar dari kedua pilar tersebut dengan mengeluarkan aura berwarna merah darah yang mengikat kedua pergelangan tangan Optus, kemudian menjalar hingga mengekang lehernya dan terakhir badannya.
Optus membuka kedua matanya itu secara perlahan dan merasakan bahwa tenaga yang dia miliki seolah terhisap secara terus-menerus hingga membuat dia menjadi tidak bisa bergerak.
Lalu pandangannya yang masih pudar itu menangkap sebuah sosok yang berdiri tak jauh didepannya dan sosok itu sedang berdiri membelakanginya. Optus berusaha untuk bergerak dengan sisa-sisa tenaga yang dia miliki dan itu membuat rantai yang mengikatnya bergemerincing.
Hal ini segera disadari sosok tersebut dan ia langsung berjalan kearah Optus kemudian berlutut didepannya.
"Kau sudah sadar, Master Optus?" Ucap sosok tersebut.
"D-daku.. reiba.." Optus berkata dengan suara yang lirih.
Sosok tersebut kemudian memegang dagu Optus sambil sedikit menaikan ujung bibirnya. Optus bisa melihat itu karena pengelihatannya yang kabur sudah semakin jelas seiring waktu.
"Anda sudah banyak berubah sejak pertemuan terakhir kita, Master" Ucap Dakureiba kembali.
Optus bisa melihat dengan jelas rambut hitamnya itu sedikit melambai karena terkena hembusan angin.
"U-ugh.. sementara kau sama sekali tidak berubah ya, Dakureiba.." Balas Optus.
Dakureiba hanya menanggapi itu dengan sedikit tertawa kecil kemudian bangkit dan menatap Masternya yang sedang terbelenggu itu.
Dakureiba lalu mengarahkan tangannya dan seketika muncul sebuah buku yang melayang didepannya. Lembaran halaman buku tersebut terbuka dan ketika Dakureiba menunjuk ke salah satu halaman buku tersebut, rantai yang membelenggu Optus bereaksi dengan menarik kedua lengan Optus kebelakang serta mencekiknya.
"Kau bukanlah Masterku. Masterku bukanlah seorang gadis manusia lemah sepertimu, tuan Optus adalah sosok yang dingin dan kejam serta tidak kenal ampun terhadap siapapun yang menentangnya! Dia bahkan mengajariku semua yang dia tau termasuk tentang strategi perang untuk menghadapi para pembangkang. Karena itu aku sangat mengaguminya sebagai panuntanku.." Ujar Dakureiba tanpa memindahkan telapak tangannya dari buku tersebut.
Optus berusaha melawan dengan mengeluarkan sedikit Mana yang dia miliki agar dia tidak tewas oleh rantai yang membelenggunya tersebut.
"..lalu ketika aku mendengar bahwa tuan Optus tumbang ditangan yang disebut para makhluk hina itu dengan sebutan Pahlawan, aku seolah kehilangan sebagian dari diriku dan juga tujuanku. Tapi aku sudah tau jika Master akan bereinkarnasi dari sebuah surat yang diberikan kepadaku, maka aku menunggumu muncul kembali selama 1.500 tahun lamanya. Kemudian ketika aku mendengar bahwa kau telah muncul disebuah goa didaerah hutan Ark benua Aurandel, aku langsung pergi kesana seorang diri untuk memastikan hal tersebut.." Lanjutnya.
Sementara Optus mendengarkan hal itu sambil berusaha bertahan dari tarikan rantai tersebut, "Guh..."
"..namun ketika aku sampai disana dan mendapati sesosok gadis kecil dengan rambut putih berjalan keluar dari dalam goa itu dan bukannya tuan Optus, lalu aku berpikir jika ada sesuatu yang salah. Maka dari itu aku mencari tau untuk mengetahui tentang apa yang sebenarnya terjadi, lalu aku menemukannya, ternyata sosok tuan Optus dahulu tengah tertidur didalam tubuh gadis kecil yang lemah itu dan menunggu untuk dibangunkan!" Dakureiba mengatakan itu sambil berbalik dan mengangkat kedua tangannya ke udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Demon Lord Reincarnated and became a 13 Years Old Girl
FantasyCerita Original dari Author sendiri. Kritik dan saran bisa diberikan dikolom komentar karena itu dapat membantu Author dalam pengembangan cerita kedepannya. Ingat! Cerita ini belum direvisi untuk semua chapternya sejak pertama publish, jadi untuk ke...