Saat ini Liana bersama dengan Sei tengah berada disuatu tempat yang tidak diketahui. Sebelumnya mereka datang melalui sebuah portal, namun portal tersebut tiba-tiba saja meledak dan tidak dapat digunakan lagi.
Tempat yang mereka berdua datangi nampaknya seperti sebuah reruntuhan kuno, dan reruntuhan itu dikelilingi oleh hutan hitam berkabut yang telah mati atau mengering. Serta terdapat sebuah gunung berbatu dan beberapa bukit kecil yang terlihat tak jauh dari tempat tersebut.
"Dimana ini?" Tanya Liana saat melihat beberapa patung batu berbentuk seperti manusia yang berada di tempat itu.
Sei kemudian mengeluarkan semacam aura yang menyelimuti tubuhnya hingga keempat ekornya itu mengembang, lalu dengan cepat dia menghilangkan aura tersebut.
"Reruntuhan dari sisa-sisa peradaban kuno di wilayah paling selatan benua Witch Forest, itu asumsi ku" Jawab Sei.
Benua Witch Forest, merupakan sebuah benua yang berada di bagian barat laut benua Aurandel. Benua ini merupakan tempat tinggal dari para penyihir hebat yang berasal dari ras Elderian, sebuah ras yang hampir menyerupai ras Human atau manusia, namun secara fisik ras Elderian memiliki tinggi rata-rata sekitar 2 meter dengan hidung mancung serta ujung mata tirus.
Lalu secara geografis, benua Witch Forest berbatasan langsung dengan samudera dibagian barat dan laut dibagian selatan, serta terdapat sebuah selat yang memisahkan benua ini dengan benua Pixies dibagian timur. Dan selat tersebut bernama Algoria Strait, sebuah selat yang membentang sejauh ratusan meter dan memiliki ombak terkejam diseluruh lautan.
"Benua Witch Forest kah? Sudah lama aku tidak mendengar tentang benua ini sejak para penyihir sialan itu mengepung kami di lembah Widgard" Kata Liana setelah mendengar jawaban dari Sei.
Kemudian dia berjalan kebagian pinggir dari reruntuhan bersama Sei sambil memperhatikan sekitar tempat itu dengan waspada.
"Aku sempat mendengar kabar jika benua ini pernah mengalami Cataclysm ratusan tahun lalu akibat sebuah Great Item dan masih mampu bertahan hingga sekarang" Jelas Sei yang mengambil sebuah cerutu dari balik pakaiannya itu.
Dia lalu menyalakan ujung cerutu tersebut menggunakan sihir api sederhana kemudian menghisapnya.
"Begitu, mungkin karena aku terlalu lama berada di kastil itu sampai Master datang sehingga jarang mendengar kabar tentang benua lain" Balas Liana dengan santainya melangkahi sebuah patung batu yang tergeletak di tanah.
"Berapa lama kau berada di kastil itu Liana?" Tanya Sei kepada Liana setelah menghisap cerutu dan menghembuskan asap dari mulutnya itu.
Saat ini mereka berdua sudah berjalan menembus kabut hutan dan mulai menjauh dari reruntuhan tadi. Lalu tepat di kiri-kanan jalan setapak berbatu dan menanjak yang mereka berdua lewati, terdapat pepohonan yang telah mati dengan batang pohonnya menghitam, mungkin itulah kenapa hutan ini disebut dengan Hutan Hitam.
"Entahlah aku tidak mengingatnya dengan jelas, mungkin ribuan tahun?" Jawab Liana sambil sedikit tersenyum misterius.
"Ribuan tahun? Bahkan Kitsune sepertiku saja hanya mampu hidup setidaknya 300 tahun, bagaimana itu mungkin?" Balas Sei dengan cukup kesulitan menyembunyikan rasa terkejut sekaligus penasarannya itu.
"Ah soal itu, kau mungkin tidak tau banyak Sei tapi aku sudah berumur lebih dari 2000 tahun. Kami bawahan Master Optus semuanya abadi akibat God Curse, yah walaupun tidak benar-benar abadi dan suatu saat nanti kami pasti tetap akan mati" Jelas Liana yang menatap ke langit sembari memikirkan tentang masa lalu dengan sedikit tersenyum.
"God Curse katamu?" Tanya Sei dengan sedikit mengerutkan keningnya ketika mendengar kalimat itu.
"Ya kutukan dewa, bisa dibilang jika kami ini adalah makhluk hina di mata dewa pada perang besar melawan Pahlawan 1500 tahun lalu. Kami dikutuk dengan penderitaan selama ribuan tahun karena bersekutu dengan Raja Iblis Optus, meskipun begitu aku sama sekali tidak menyesal dengan kutukan ini" Jawab Liana yang melontarkan senyuman hingga gigi taringnya terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Demon Lord Reincarnated and became a 13 Years Old Girl
FantasyCerita Original dari Author sendiri. Kritik dan saran bisa diberikan dikolom komentar karena itu dapat membantu Author dalam pengembangan cerita kedepannya. Ingat! Cerita ini belum direvisi untuk semua chapternya sejak pertama publish, jadi untuk ke...