#Volume 5 : Chapter 8

55 11 0
                                    


Flashback

Kota Zheryun, Istana Zheryun.

Sebuah kereta kuda baru saja tiba di halaman istana pada pagi hari tepat sebelum matahari terbit. Dan dari kereta kuda tersebut turun seorang pria yang nampaknya seorang bangsawan, serta seorang anak laki-laki berambut putih.

Bangsawan itu memakai armor yang berwarna keperakan, juga terdapat sebuah jubah dibagian belakang tubuhnya dengan simbol panah yang menghadap kebawah. Ia memiliki otot badan serta lengan yang kekar, pastilah dia memiliki kekuatan fisik yang besar.

Dan disana mereka telah disambut oleh beberapa orang yang salah satunya merupakan pewaris tahta kerajaan Zheryun, Agvnir Rasmichael. Serta kedua putra putrinya yang bernama Akina Rasmichael dan Aldes Rasmichael.

Keduanya terlihat didampingi oleh seorang pelayan laki-laki dan juga beberapa orang Knight yang berjaga didepan istana. Sementara ayah mereka, Agvnir, datang menghampiri dan menyambut bangsawan tersebut.

  "Selamat datang di Zheryun, sahabatku!" Sambut Agvnir.

  "Agvnir! Sudah lama sekali sejak pertemuan terakhir kita!" Balas bangsawan itu.

Yang kemudian mereka saling berpelukan satu sama lain untuk melepas rindu dengan tertawa. Sementara Aldes dan Akina berjalan menghampiri anak laki-laki itu untuk menyapanya dengan melambaikan tangan.

  "Apa kabar, Pangeran Silk?" Sapa Akina sembari memberikan hormat layaknya seorang putri dengan sedikit mengangkat gaunnya kepada anak laki-laki yang merupakan Pangeran Silk itu.

Dan Aldes juga ikut menyapanya setelah itu, "Sudah lama sekali, Pangeran Silk" Sapa Aldes.

  "Pangeran Aldes, Putri Akina, senang bertemu dengan kalian berdua lagi" Balas Silk dengan melontarkan senyuman.

Sedangkan kedua orang dewasa didekat mereka bagaikan dua orang anak kecil yang sudah sangat dekat dan dipisahkan oleh takdir kemudian bertemu kembali disebuah tempat reuni.

Melihat itu, pengawal mereka tidak bisa berbuat banyak karena mereka sudah tau jika ini akan terjadi dan itu sudah menjadi kebiasaan mereka berdua ketika saling bertemu.

  "Aku tidak menyangka kau akan datang lebih awal dari yang dijadwalkan, Heimdall" Kata Agvnir kemudian ia melepaskan pelukannya dari bangsawan yang dipanggil dengan Heimdall itu.

  "Aku hanya sudah tidak sabar untuk menantikan hari besarmu tiba, Agvnir. Aku juga sudah mengatur ulang jadwalku hanya untuk ini" Balas Heimdall sambil menyentuh pundak Agvnir dengan salah satu tangannya.

  "Kau yakin jika Ambriela akan baik-baik saja tanpamu, Heimdall?" Tanya Agvnir.

  "Kau tidak usah khawatir Agvnir, aku sudah menyerahkan tanggung jawab itu kepada Sharaz, aku yakin dia dapat menggantikanku sementara" Jawab Heimdall dengan sedikit tersenyum percaya diri.

Namun kenyataannya malah Sharaz sedang kesulitan mengurusi konflik antar bangsawan di kerajaan Ambriela tanpa sepengetahuannya saat ini. Apalagi jika Raja mereka pergi dengan pemberitahuan yang sangat mendadak sebelumnya.

Yah tetapi sepertinya itu masih bisa diatasi oleh Sharaz dan hal tersebut bisa terlihat dari ekspresi wajah Heimdall yang begitu tenang.

  "Begitu ya? Kalau kau bilang begitu aku pikir tidak masalah. Nah baiklah, mari masuklah Heimdall aku sudah menyiapkan sarapan khas jamuan kerajaan Zheryun yang sudah pasti kau sukai" Kata Agvnir yang kemudian mengajak Heimdall masuk kedalam istana.

  "Aku menantikannya, Agvnir" Balas Agvnir dengan sedikit tersenyum kepadanya itu.

Setelah itu mereka berdua berjalan masuk kedalam istana. Sementara pelayan itu mengambil dan membawa barang yang berada dikereta kuda tersebut lalu mengikuti mereka berdua.

When the Demon Lord Reincarnated and became a 13 Years Old GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang