#Volume Extra : Chapter 8

62 15 0
                                    


Hempasan angin yang dihasilkan oleh Mountrial menyebabkan para manusia yang berada disana harus bertahan mau tidak mau meskipun mereka cukup kesulitan untuk melawan hembusan angin itu.

Bahkan Ariana dan Arlan harus menggunakan kemampuan Peri Magis milik mereka pada kakinya untuk bertahan dari hempasan angin yang sangat kencang itu.

Lalu tak lama setelah itu, hempasan angin tersebut pun berhenti dan kemudian secara tidak terduga, kepala Mountrial mengarah kepada Arlan seolah Monster itu hendak memakannya.

"Arlan!!!" Calk dengan segera mendorong tubuh Arlan agar tidak termakan oleh Mountrial.

Untung saja pergerakan Calk cukup cepat, jika telat sedetik saja Arlan sudah termakan oleh Monster itu.

"Kau, manusia! Kau tidak tau sedang berhadapan dengan siapa!" Mountrial terdengar sedikit kesal karena perbuatan Calk.

"Jadi begitu, nah kalau begitu tidak akan ku biarkan kau mendapatkan Arlan! Monster sialan! Peri Magis!" Calk mengeluarkan Peri Magisnya dan melompat ke udara menuju ke arah Monster tersebut.

Dari telapak tangannya terlihat kepulan awan hitam dengan kilatan petir berwarna ungu bergumpal menjadi satu. Calk kemudian berputar diudara dan menyebabkan awan hitam itu menyebar ke segala arah kemudian mulai menyelimuti Mountrial.

Calk lalu mendarat setelah menyebarkan semua awan hitam itu.

"Jadi hanya itu yang ingin kau pamerkan, manusia?" Mountrial tidak banyak bereaksi terhadap hal itu.

"Tidak, tapi ini! Thunderstorm!" Disaat Calk mengarahkan salah satu tangannya, awan hitam yang menyebar dan mengelilingi Mountrial tadi itupun mulai mengeluarkan kilatan petir berwarna ungu dan menyambar tubuh Mountrial berkali-kali.

"Bagaimana!?" Calk berteriak ketika mengetahui serangannya berhasil mengenai tubuh monster itu.

"Tch, listrik kecil seperti ini bahkan tidak bisa menggores sisikku sedikit pun" Kata Mountrial yang tidak merasakan apapun dari serangan milik Calk.

"Apa?!" Ujar Calk yang terkejut ketika serangannya begitu lemah terhadap Mountrial, tidak, Mountrial lah yang terlalu kuat sehingga serangannya seolah tidak berpengaruh terhadap monster itu.

Mountrial lalu mengangkat salah satu kaki depannya dan menghantamkannya ke lantai, itu menyebabkan gelombang kejut yang diarahkan kepada Calk dan membuat Calk terhempas menuju dinding dengan cukup keras.

Mountrial lalu mengibaskan ekornya sekali dan dalam sekejap, seluruh awan hitam yang mengelilinginya lenyap begitu saja. Ia lalu mengalihkan pandangannya kepada Arlan, namun Arlan telah bersiap disaat Calk mengalihkan perhatian Mountrial tadi.

"Peri Magis! Stormbarrier Frost Armor! Avalance!" Dalam waktu singkat tubuh Arlan diselimuti oleh es yang membentuk sebuah armor yang juga terbuat dari es.

Dan setelah itu dari permukaan lantai, muncul sebuah tombak es yang tumbuh dan Arlan langsung menarik tombak es tersebut dari tempatnya kemudian dihunuskan kepada Mountrial.

"Oh, menarik sekali. Kita lihat sampai mana kau bisa menggunakan mainan kecilmu itu, Pangeran Es" Kata Mountrial ketika melihat kearah Arlan.

Arlan langsung bergerak dengan sangat cepat dan dari pergerakannya itu meninggalkan jejak berupa permukaan es yang membeku dipermukaan lantai.

Arlan bergerak secara acak agar posisinya tidak diketahui oleh Mountrial. Sesaat dia seolah seperti menghilang dan jejak yang ditinggalkannya berhenti terlihat. Lalu, dari arah atas,

"Matilah kau!!!" Teriak Arlan yang tengah mencoba menusukkan tombak es nya tepat kearah kepala Mountrial.

Tetapi Mountrial tidak menghindar dan malah menerima serangan Arlan itu karena dia sudah tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Yap, tombak es Arlan retak kemudian hancur berkeping-keping ketika menyentuh sisik Mountrial yang keras bagai berlian.

When the Demon Lord Reincarnated and became a 13 Years Old GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang