#Volume 5 : Chapter 5

58 11 2
                                    


  Aldes, jika kau menerima pesan ini, maka kau pasti sudah mengetahui jika Deghal menghilang. Ya, kau tidak salah dengar, aku mendapat kabar dari Knight yang berpatroli di tenggara Ambriela jika rombongan Deghal telah disergap oleh sekumpulan bandit ketika akan menghadiri undangan dariku, dan sejak kekacauan itu, keberadaan Deghal tidak diketahui. Jadi aku ingin kau membantu mencari keberadaannya dan melaporkannya kepadaku jika seandainya menemukan petunjuk.

            

Pertanda, Silk.


Begitulah kira-kira isi pesan yang diterima Aldes dari Knight tadi.

Wajah Aldes terlihat menunjukkan ketegangan. Bukan karena cemas, tetapi karena dia mengetahui jika misalnya ada sesuatu yang menimpa Deghal, maka itu sama saja berurusan dengan 4 kerajaan sekaligus.

Alasannya karena Deghal merupakan perwakilan dari salah satu kerajaan yang ikut berperang melawan benua Sonora. Meski benua Sonora telah menyatakan damai melalui perwakilan mereka Sei Ryuza yang bergabung kedalam aliansi, tetapi tetap saja perjanjian yang mengikat ke 4 kerajaan ini akan tetap berlaku.

Salah satu dari isi perjanjian itu menyebutkan, jika seandainya perwakilan mereka mendapatkan masalah dari luar atau dalam urusan yang menyangkut tentang kerajaan/benua, maka kerajaan/perwakilan lain wajib membantunya. Dan itu tak hanya berlaku untuk Deghal, tetapi juga setiap perwakilan kerajaan lain.

Dalam kasus ini, Aldes dan kerajaan Ambriela diharuskan menyelesaikan masalah ini atau mereka melanggar perjanjian tersebut.

  "Padahal aku datang ke kota ini kerena dia, tapi kenapa harus terlibat dalam masalah ini?" Gumam Aldes.

Sementara Aldes sempat tidak sadar jika terdapat seseorang yang memperhatikannya sedari tadi.

  "Ada apa?" Tanya seorang anak laki-laki yang berada didekatnya itu.

Aldes sempat menatapnya heran sebentar hingga akhirnya dia mulai fokus kembali.

  "Tidak, ini bukan apa-apa. Tadi kau bilang namamu..." Kata Aldes sambil memasukkan kristal dan surat itu kedalam kantung celananya.

  "Wendy, namaku Wendy" Balas anak laki-laki yang bernama Wendy tersebut.

  "Benar, Wendy. Sebelumnya kau berkata tentang panti dan Sister Erika, kan?" Tanya Aldes.

  "Ya" Jawab Wendy singkat dengan sebuah anggukan kepala kecil.

  "Kalau begitu kebetulan sekali, aku sedang mencari panti, apa kau bisa mengantarku kesana Wendy?" Tanya Aldes kembali.

  "Baiklah, tapi Sister Erika tidak akan senang ketika melihatku" Jawab Wendy yang kemudian berjalan sementara Aldes mengikutinya tepat disebelahnya.

Mereka berdua berjalan melewati rumah-rumah penduduk yang cukup kumuh. Sebenarnya kawasan ini jauh dari pusat kota dan termasuk kedalam wilayah pinggiran kota, jadi tidak heran kesenjangan sosial disini sangatlah berbeda.

Disepanjang jalan itu bisa ditemui beberapa gelandangan yang tidur di pinggir jalan dan memperhatikan mereka berdua, khususnya Aldes. Itu wajar karena mereka jarang melihat turis lewat di wilayah itu belakangan ini.

  "Kenapa begitu?" Tanya Aldes sekali lagi.

  "Aku telah melanggar janji yang aku buat kepada Sister Erika. Jadi aku pikir Sister Erika tidak akan senang saat bertemu denganku" Walaupun tidak menunjukkannya secara langsung, tapi dari nada bicaranya Wendy terdengar sedikit sedih.

When the Demon Lord Reincarnated and became a 13 Years Old GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang