#Volume 1 : Chapter 12

532 62 7
                                    


Saat dirasa semuanya telah berakhir dan kristal-kristal yang berserakan berubah menjadi partikel-partikel kecil lalu menghilang tertiup angin, disitulah letak kemenangan bagi Lucifer.

Dan tak lama setelah pertarungan usai, Fahnir datang untuk menemui Aldes.

  "Tuan Aldes!"  Fahnir menghampiri Aldes sambil setengah berlari.

  "Oh Fahnir, kau terlambat, dia sudah mengalahkan musuhnya.." Setelah turun ke tanah, sayap cahaya yang berada dipunggung Aldes perlahan menghilang.

Sementara Lucifer tetap terbang sambil mengamati ke arah pengguna kristal itu jatuh.

  "Apa itu benar?" Fahnir tidak bisa menyembunyikan keterkejutan saat mengetahui hal itu sehingga dia sampai lupa untuk mengatakan sesuatu kepada Aldes.

Yah, sepertinya itu tidak diperlukan lagi. Saat Aldes melihat Lucifer bergerak menuju ke arah pengguna kristal itu, dia merasakan sesuatu yang tidak beres kemudian kembali mengeluarkan sayap cahayanya dan terbang mengikuti Lucifer.

  "Tuan Aldes!" Sementara Fahnir berlari mengikuti Aldes dari bawah.

***

Setelah puas mengamati pertarungan Lucifer dari balkon istana Zheryun hingga selesai, Optus kemudian turun dari tempat duduknya dan berjalan menjauh dari Raja yang masih berdiri disana.

  "Jadi kau sudah mau pergi?" Tanya Raja kepada Optus.

  "Yah begitulah, ada sesuatu yang harus aku lakukan.." Jawab Optus.

  "Begitu. Baiklah, aku mengerti" Setelah menerima tanggapan dari Raja, Optus kemudian membuat lingkaran sihir teleportasi tepat dibawah kakinya dan kemudian menghilang.

Optus lalu muncul disuatu tempat dan Randalf sudah menunggunya disana, dan tempat itu adalah Workshop milik Randalf. Dengan kata lain, itu adalah tempat tinggal Randalf dikota Zheryun.

  "Tuan ku, saya sudah menunggu anda.." Randalf berlutut saat menyadari kedatangan Optus.

  "Bagaimana Randalf? Apa kau sudah menyelesaikannya?" Itulah pertanyaan pertama Optus kepada Randalf begitu dia tiba.

  "Tentu saja tuanku.. disini, ini adalah benda yang tuanku minta untuk dibuatkan. Saya sudah menyelesaikannya sesuai perintah dengan baik.." Randalf menunjukkan sebuah cincin biru kristal yang terpajang disebuah cetakan tangan.

Dan tentu saja itu bukanlah cincin biasa, semua benda yang dibuat oleh seorang Dwarf Raja adalah benda dengan kemampuan yang tidak bisa ditebak.

  "Hmn.. cepat sekali, seperti biasa kau bisa diandalkan dalam hal ini Randalf.." Saat mendengar pujian dari tuannya, rasa bangga dalam diri Randalf langsung meluap.

  "Tentu saja tuanku! Saya menggunakan seluruh kemampuan segenap jiwa dan raga hanya untuk melayani anda.." Meski bangsa Dwarf dikenal keras kepala, tapi jika mereka sudah bersumpah setia kepada satu tuan, maka mereka akan memegang sumpah itu hingga mati.

Dan tentu saja sangat sulit untuk mendapatkan kesetiaan dari seorang Dwarf, apalagi jika itu adalah seorang Dwarf Raja.

Optus kemudian mengambil cincin itu dari tempatnya dan mulai memperhatikan setiap detail dari cincin tersebut.

  "Kau yakin benda ini cukup kuat untuk mendapatkan makhluk sebesar itu Randalf?" Tanya Optus untuk mendapatkan kepastian dari Randalf.

  "Tentu saja tuanku, saya sendiri yang menjaminnya. Jika cincin itu tidak bekerja, maka anda bisa mengambil nyawa saya sebagai bayarannya.." Jawab Randalf sambil berlutut untuk menanggapi perkataan Optus.

When the Demon Lord Reincarnated and became a 13 Years Old GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang