#Volume Extra : Chapter 4

70 15 0
                                    


Para naga yang sebelumnya menyerang kelompok Delgo dan menculik beberapa anggota kelompoknya, terbang kembali menuju puncak gunung tertinggi dibenua Clamity.

Kebanyakan orang pasti berpikir bahwa mereka akan terbang menembus badai hebat itu, tapi pemikiran tersebut salah. Kawanan naga itu menukik kebawah tepat sebelum mencapai pasaran badai tersebut.

Dibawa sana terdapat jurang yang besar juga dalam, dan disisi jurang itu terdapat sebuah lubang besar yang cukup untuk kawanan naga itu terbang masuk kedalamnya.

Kawanan naga itu berjumlah sekitar 30 ekor yang masing-masing memiliki warna seperti bebatuan, yaitu abu-abu keperakan. Sementara ukuran mereka sendiri berkisar 3 hingga 4 meter.

Para manusia yang diculik oleh kawanan naga tersebut tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menunggu kemana mereka akan dibawa pergi.

Mereka terbang melewati celah-celah goa yang didalamnya terdapat makhluk lain sejenis kelelawar es besar menggantung disepanjang langit-langit goa. Kelelawar es tersebut berjumlah banyak namun ukuran mereka jauh lebih kecil dari para naga itu, hanya sekitar 1.5 meter.

Bahkan sangking banyaknya, tak ada satupun kelelawar es yang menggantung diatas sana dengan mata merah mereka menatap kearah manusia yang tengah dibawa oleh kawanan naga tersebut.

Namun sepertinya para kelelawar es itu tau apa resikonya jika mereka macam-macam dengan kawanan naga tersebut, jadi mereka hanya diam ditempat mereka sambil memperhatikan kemana kawanan naga itu terbang pergi.

Goa itu tidak menurun seperti goa kebanyakan, melainkan menanjak dan berputar menuju keatas. Suhu disana sangat dingin karena seisi goa tersebut dipenuhi oleh es dimana-mana.

Sesekali para manusia itu menggigil kedinginan karena dibeberapa bagian di pakaian mereka terkoyak akibat cakar tajam dari naga tersebut sehingga suhu dingin didalam goa itu dapat menembus kulit mereka.

Setelah keluar dari goa tadi, kawanan naga itu terbang keatas melewati reruntuhan kuno yang beku berselimutkan es.

  "K-kemana mereka akan membawa kita.. t-tempat ini dingin sekali.." Kata salah seorang dari manusia yang berada dicengkeraman salah satu naga tersebut.

  "Shhh.. diam dan bersabarlah, kemungkinan kita akan dibawa menuju ke sarang mereka" Balas wanita yang berada didekatnya itu.

Dia juga sama nasibnya dengan orang tadi, berada dicengkeraman salah satu naga.

Lalu mereka pun melihat pancaran sinar dari atas sana, itu adalah sebuah sinar yang terpancar dari dinding transparan yang berada diujung terowongan reruntuhan es kuno ini.

Para naga itu terbang menembus dinding transparan tadi tanpa ada masalah yang berarti, sementara dibalik dinding transparan itu terdapat sebuah tempat yang amat luas namun tertutupi oleh salju dan es diberbagai tempat.

Dari semua tempat yang ada disana, ada satu tempat yang sangat menarik perhatian, tempat itu adalah sebuah kastil es raksasa yang terdapat banyak sekali naga yang terbang disekitar kastil es tersebut.

Tidak bisa dibayangkan seberapa besar ukuran kastil es tersebut karena ukurannya yang sangat besar, bahkan jika dilihat dari ukuran jendela tempat para naga itu masuk dan keluar, pasti ukurannya besar sekali.

Hanya saja saat ini mereka sedang berada jauh dari kastil itu dan sedang menuju kesana. Perasaan manusia yang melihat itu begitu takjub ketika menyadari bahwa ada kastil besar nan megah dipuncak gunung ini dan itu tidak tersentuh sama sekali.

Sesaat mereka melupakan bahwa mereka sedang berada dicengkeraman naga yang membawa mereka menuju kastil es tersebut. Kemudian disaat mereka sedang mengagumi kastil es itu, tiba-tiba suara keras menyeramkan datang dari dalam kastil.

When the Demon Lord Reincarnated and became a 13 Years Old GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang