#Volume 3 : Chapter 5

197 24 0
                                    


Disebuah ruangan di Istana kerajaan Amor.

  "Tower of Babel merupakan sebuah menara peninggalan peradaban masa lalu. Dulunya disekitar menara itu terdapat kota yang merupakan sebuah wilayah yang masuk kedalam daerah teritorial benua Sonora. Kota itu bernama Sunagaku, dan menjadi kota terbesar ke 5 di antara ketujuh benua pada masanya. Namun kini, tempat itu telah tertimbun oleh pasir selama ratusan tahun dan berubah menjadi padang pasir yang gersang" Sei Ryuza, nama dari Kitsune itu, berkata sambil melipat kedua tangannya di depan tubuhnya dengan ekspresi wajah yang serius.

  "Dengan kata lain markas mereka bernama Tower of Babel begitu?" Aldes bertanya dengan sedikit rasa penasaran dibenaknya.

Sementara Bark tidak melakukan apapun yang berarti, dia cuma memperhatikan sambil memegang tabung kaca yang didalamnya berisi Old Spirit, begitu juga dengan mereka yang sedang berada diruangan tersebut, fokus terhadap perkataan Sei Ryuza.

  "Sebenarnya markas mereka tepat berada dibawah tanah, tepatnya direruntuhan kota lama Sunagaku, disebuah bangunan besar dan disanalah markas utama mereka Pangeran Aldes" Kata Sei, panggilan Kitsune itu, yang menjawab pertanyaan Aldes.

  "Aku yakin kau tau informasi ini karena kau adalah mantan anggota dari kelompok itu.." Lanjut Sei yang kemudian melirik kearah Bark.

Namun Bark hanya memejamkan matanya tanpa menjawab pertanyaan Kitsune itu.

  "Dan darimana kau tau semua informasi ini? Apa kau ini sebenarnya adalah seorang mata-mata sama seperti mereka?" Tanya Clarise.

  "Aku pernah ditawari untuk bergabung kedalam kelompok itu, namun aku menolak dan memilih untuk membuat kesepakatan. Aku mengirimkan beberapa dari ras Furry kepada mereka dan mereka memberikanku sedikit informasi tentang mereka. Tetapi.., mereka melanggar kesepakatan itu dengan membunuh hampir semua prajuritku yang berada di Amor!" Sei memukul meja dengan cukup keras menggunakan kedua tangannya ketika mengatakan kalimat terakhir.

  "Aku sudah berusaha mengirimkan pesan kepada mereka untuk meminta penjelasan tentang hal itu, tetapi mereka membalasnya dengan mengirimkan utusan untuk bilang kepadaku bahwa kesepakatan telah berakhir. Karena itulah, aku ingin bekerjasama dengan kalian untuk membalas perbuatan mereka terhadap para prajurit Sonora yang telah mereka bunuh dan juga kerajaan Amor ini" Lanjutnya.

  "Apa kau pikir kami akan mempercayaimu begitu saja setelah semua yang kau lakukan? Meskipun kau memberitahukan informasi ini dan bergabung dengan kami, kau bisa saja menghianati kami" Ujar Yurika sambil memberikan tatapan penuh curiga kepada Sei.

  "Aku sudah menduga kau akan mengatakan itu" Sei kemudian mengeluarkan sebuah gulungan kertas dari dalam lengan pakaiannya.

Gulungan kertas itu diikat menggunakan sebuah tali merah dibagian tengahnya. Ikatan itu kemudian dilepas oleh Sei dan dia membuka gulungan kertas tersebut lalu ditaruh di atas meja.

Terdapat sebuah pola lingkaran sihir rumit yang terlukis di atas kertas itu serta tulisan dan huruf kuno yang tidak dapat dimengerti.

  "Gulungan perjanjian?!"

  "Benar, aku akan menggunakan darahku pada gulungan ini. Jika aku berkhianat, maka kalian bisa mengambil nyawaku sebagai gantinya. Jadi, bagaimana menurut kalian, hm?" Dari ekspresi wajah Sei tak tampak sedikit pun keraguan yang terlihat.

Itu menandakan bahwa ia benar-benar serius tentang hal ini. Terlebih itu bukanlah gulungan perjanjian biasa.

  "Tuan Aldes, bagaimana menurut anda?" Tanya Bark kepada Aldes yang duduk berhadapan dengannya.

When the Demon Lord Reincarnated and became a 13 Years Old GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang