#Volume 5 : Chapter 11

65 8 6
                                    


Pagi hari menjelang siang di kota Ambriela.

Aldes baru saja tiba di guild petualang tempat Clara berada saat ini. Semalam dia menginap di panti yang berada di pinggiran kota Ambriela karena sebuah alasan. Yakni mencari tau tentang kejadian 12 tahun lalu yang terjadi di kota Zheryun.

Aldes juga sempat menanyai Sister Erika beberapa pertanyaan yang masih berhubungan seputar kejadian itu. Dan setelah mendapat jawabannya, dia mengirimkan sebuah pesan kepada Akina yang tengah berada di Zheryun menggunakan seekor merpati pos.

Aldes menggunakan merpati karena jika memakai kristal komunikasi itu akan memerlukan Mana yang cukup banyak untuk menjangkau tempat yang jauh. Jadi cara kuno seperti ini cukup efisien meski pesan yang dikirimkan akan memerlukan sedikit waktu untuk sampai ditujuan.

Lalu, saat Aldes berjalan masuk kedalam Guild, keadaan disana sedikit sepi dibandingkan kemarin. Ada sekitar satu atau dua meja yang tidak ditempati oleh petualang dan sebagian dari mereka tengah berkumpul dengan partynya masing-masing.

  "Sial..! Percuma saja, kita tidak akan.. pernah bisa menjelajahi dungeon itu! Sekuat.. apapun kita, kita tidak akan pernah bisa mengalahkan mereka.." Kata salah seorang petualang yang mabuk setelah meneguk segelas minuman keras miliknya itu.

  "Ya kau benar, Seela dan Glare bahkan sampai terluka parah ketika menghadapi kedua penjaga dungeon itu. Kita tidak tau sekuat apa mereka jadi nanti aku akan bilang kepada Glare jika kita akan mencari quest lain sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.." Balas teman wanita yang duduk dihadapannya itu, sepertinya dia satu party dengan petualang tersebut.

Sementara Aldes yang berjalan melewati tempat mereka duduk dan mendengar percakapan itu seolah tidak menghiraukannya, dan dia langsung berjalan menaiki anak tangga menuju lantai dua.

Setelah itu dia menaiki tangga kembali dan berjalan menuju ke kamar Clara. Saat sampai tepat di depan pintu kamarnya, Aldes mengetuk pintu tersebut beberapa kali.

Dari dalam kamar terdengar suara seorang gadis yang menjawab ketukan itu, "Sebentar!"

Tak lama, pintu tersebut pun terbuka dan memperlihatkan seorang gadis kecil berambut putih yang masih mengenakan piyama atau baju tidurnya. Dan gadis kecil itu tak lain adalah Clara.

  "Siapa kau??" Tanya Clara dengan sedikit heran sekaligus curiga kepada sosok yang ada dihadapannya itu.

Dia menutup pintu itu sedikit, namun Aldes langsung menahannya.

  "Oy, apa kau tidak mengenaliku? Ini aku, Aldes. Kau ingat?" Jawab Aldes sambil memperlihatkan sekilas rambut kuning cerahnya.

Menyadari hal tersebut, Clara langsung membuka pintu itu lebar-lebar dengan senyuman ceria diwajahnya.

  "Ah, Aldes! Kenapa kau tidak bilang? Tunggu sebentar, apa kau baru saja memakai mantra perubah wujud?" Tanya Clara sambil sedikit menyipitkan matanya.

  "Y-ya, setelah melihatmu memakainya secara langsung aku mencoba untuk mempelajarinya, dan setelah aku menguasainya ternyata mantra ini tidak sesulit daripada apa yang terlihat" Jawab Aldes sembari menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

  "Begitu? Baiklah, aku tidak akan mempermasalahkan. Ngomong-ngomong, Pangeran Silk kemarin datang untuk menemuiku" Setelah mendengar jawaban Aldes, Clara lalu berjalan kedalam kamar dan membiarkan pintu terbuka supaya Aldes bisa masuk.

  "Pangeran Silk?" Tanya Aldes yang kemudian berjalan masuk kedalam kamar lalu menutup pintu itu.

  "Ya, dia memberitahuku tentang kejadian penculikan seorang manusia yang bernama Deghal.." Jawab Clara yang tengah membuka lemari dan mengambil sebuah gaun miliknya dari dalam sana.

When the Demon Lord Reincarnated and became a 13 Years Old GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang