Prolog

13.5K 583 9
                                    

"Sena!"

Sena yang sedang mengemil terlonjak kaget saat ibunya itu memanggilnya dengan nada tinggi, dirinya yang sedang rebahan disofa itu langsung duduk.

"Kamu bikin masalah apa lagi disekolah?"tanya Yura, sang ibu yang sudah lelah dengan anaknya itu, bayangkan saja satu bulan sekali ia selalu mendapati surat panggilan ke sekolah.

"Sena gak ngapa-ngapain."jawab Sena, ia melanjutkan mengemilnya ditemani dengan kartun Upin Ipin.

"Terus kenapa mami dapet surat panggilan lagi?!"tanya Yura.

"Y-ya enggak tau."elak Sena.

"Jujur sama mami, atau mami sita ponsel kamu selama seminggu plus uang jajan kamu mami poto-"

"Aaaa iya iya."pasrah Sena.

"Sena cuma nonjok orang kok, dia nya aja yang lebay."cibir Sena, memang benar ia menonjok orang yang membully siswi tak bersalah. Jadi dirinya tak salah kan membela kebenaran?

Toh orang yang ditonjoknya saja hanya sampai masuk ruangan rumah sakit, bukan ruangan jenazah.

Yura memijit pelipisnya yang pusing, menghembuskan nafasnya pelan. "Kenapa ditonjok?"tanyanya lagi.

"Gimana Sena gak nonjok, orang tuh anak ngebully yang gak bersalah. Coba mami bayangin nih ya, yang dibully nya itu gak punya uang terus malah dimintain uang, kan Sena jadi kesel. Yaudah Sena tonj-"

"Oke cukup."potong Yura cepat.

"Uang jajan kamu mami potong 30% selama seminggu."

Mata Sena membulat. "Gak bisa gitu dong mi!" Sena tak terima uang jajannya dipotong, ia kan membela kebenarannya.

"Kamu udah bener ngebela yang baik, tapi gak sampe harus masukin orang ke rumah sakit juga Sena."geram Yura, setelah mengatakan itu ia pergi meninggalkan Sena.

Sena mengangkat bahunya acuh, tak apa uang jajannya di potong. Toh hanya seminggu kan? Ia bisa minta pada lelakinya disekolah. Belajar dong morotin uang lakinya, buat apa gak diporotin ye kan?

•••

Asena Meira Adhitama

Asena Meira Adhitama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WE'LL MEET AGAIN? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang