Tok tok tok
"Masuk"
Atha menoleh ke belakang, dan mengangguk. Lalu membuka pintu ruangan kerja milik sang ayah, pertama kali yang Atha lihat adalah ayahnya yang sedang berbicara dengan omnya.
"Atha ganggu?"tanya Atha, matanya menatap bergiliran pada kedua lelaki didepan.
"Enggak, ada apa?"tanya Arka menatap sang anak, mengangkat satu alisnya.
"Ada masalah disekolah?"tanyanya lagi, dan hal itu dijawab gelengan oleh Atha.
Arka mengangguk, ia paham sekarang jika anaknya itu ingin berbicara mengenai luar sekolah. "Duduk dulu, gak pegel kalian berdiri terus?"tanya Arka.
"Tau tuh, bukannya suruh duduk."cibir Gerald.
Arka mengernyit. "Buat kamu mah jangan."ujar Arka diiringi tertawa kecil, Gerald yang mendengarnya melototkan matanya.
"Hihh, nanti Gerald aduin ke papa loh om."adu Gerald, Arka yang mendengarnya tertawa.
"Biarin aja om, paling nanti sama om jepri malah dibiarin gabakal didenger."celetuk Kai.
Gerald menoleh ke samping dan memukul bahu lelaki itu. "Sembarangan kalo manggil, nama bokap gue itu Jeffrey bukan jepri tolol."ucap Gerald.
"Apa sih? Marah marah mulu nih anak Tante Rojeh."balas Kai.
"Rojeh siapa anjir?"tanya Azriel, daritadi ia menyimak pembicaraan kedua lelaki itu.
Kai mengerutkan keningnya. "Nama nyokap Gerald kan?"tanya Kai.
Gerald yang mendengarnya memukul kepala Kai. "Nyokap gue namanya Mawar anjir bukan Rojeh."bantahnya tak terima.
"Apa bedanya sih? Mawar kan Inggrisnya Rose, sama aja mau rose atau mawar atau Rojeh juga."cibir Kai.
"Brisik lu somay."balas Gerald.
"Nama nyokap gue Somia setan bukan Somay."bantah Kai.
"Ya maaf sih, gue kira somay."ejek Gerald.
"Brisik."
Kedua lelaki itu sontak diam ketika mendengar suara Tegar yang menegurnya, mereka menutup mulutnya masing-masing.
"Jadi ada apa?"tanya Arka, ia menatap kelima remaja didepannya ini.
"Pi."panggil Atha.
Aska, lelaki yang sedari tadi fokus pada laptop itu berdehem. Bahkan ketika tadi brisik ia tak menghiraukannya. "Apa?"sahut Aska, ia menoleh ke belakang melihat Atha dan yang lainnya menatap dirinya.
"Duduk sini, ada yang mau Atha bicarain."
Aska mengernyit. "Bicarain apa?"tanya Aska, ia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah sofa. Duduk disamping Arka.
"Ini tentang Sena."
Raut Aska yang tadi biasa, kini menjadi serius ketika mendengar nama anaknya dipanggil. "Sena? Dia kenapa? Dia buat masalah disekolah atau masukkin orang lagi ke rumah sakit?"tanya Aska bertubi-tubi, mendengar itu Atha menggeleng.
"Bukan, emang papi gatau kalo Sena belakangan ini dapet teror?"tanya Atha to the point.
"Apa? Teror?"
Atha mengangguk. "Sena suka dapet teror kertas yang isinya anceman, Sena gak cerita emang?"tanya Atha.
"Enggak, selama ini Sena keliatan baik-baik aja. Gak ada yang ditutupin dari papi, coba jelasin yang lebih jelas."pinta Aska.
Atha menoleh ke samping, menatap Azriel dan mengangguk. Meminta untuk menceritakan dari awal.
Setelah itu, Azriel membuka suara. Ia menceritakan semuanya, dari awal Sena dan dirinya dapat teror dari orang misterius itu. Lalu, dimana perusahaan sang ayah menurun drastis dan meminta dirinya untuk menerima perjodohan itu.
Aska mengernyitkan dahinya ketika mendengar cerita dari Azriel, jadi selama ini anaknya itu menutupi kebohongan darinya? Kenapa tidak jujur? Bagaimana jika orang itu tiba-tiba melakukan apa saja, tanpa sepengetahuan dirinya.
"Bentar, tadi kamu bilang apa? Jaya Corp?"tanya Arka, ia ikut menyimak pembicaraan Azriel tadi. Namun saat mendengar satu perusahaan itu membuat Arka tertarik.
Azriel mengangguk. "Iya om, papa nerima bantuan dari perusahaan Jaya Corp. Tapi dengan satu syarat, seperti yang tadi Azriel bilang. Perjodohan."jawab Azriel.
Aska yang mendengarnya mengepalkan tangannya, jelas ia tahu perusahaan itu. Perusahaan dengan penuh kelicikan, dan selalu bermain rapih. Aska sudah berkali-kali mendengar berita yang mengenai Jaya Corp, namun kali ini sepertinya Aska tertarik untuk menjalani kerjasama.
Aska menyeringai, sebuah ide terlintas diotaknya. Ia menatap remaja didepannya ini satu persatu. "Papi punya rencana, dan kalian harus kerjasama buat rencana kali ini."ucap Aska.
"Terutama kamu."tunjuknya pada Azriel.
"Bilang ke papa kamu, perusahaan Adhitama Corp yang dipegang oleh Aska minta waktu buat ketemu."ucapnya, tangannya terulur untuk mengambil kertas didalam sakunya.
"Kasih no papi ke papa kamu, suruh telpon papi."ujar Aska, dan diangguki oleh Azriel.
"Jadi gimana?"tanya Atha.
Aska dan Arka sontak saling menatap, lalu mereka mengangguk. "Sekarang ikutin aja dulu rencana mereka, papa yakin pasti perempuan yang dijodohin sama Azriel ada sangkut pautnya sama Jaya Corp."ujar Arka.
Atha mengernyitkan dahinya atas ucapan sang ayah. "Papa gimana si? Ya jelas ada, orang perempuan yang dijodohin sama Azriel itu anak dari pemilik Jaya Corp."ujar Atha.
Arka menggeleng. "Jaya Corp gapunya anak kandung, mereka cuma mengadopsi dari panti asuhan. Lalu mereka ngerawat layaknya anak kandung, setelah dewasa mereka gunain anak-anaknya itu demi nama perusahaannya."ucap Arka.
"Atha gangerti pa, gimana si maksudnya?"tanya Atha.
"Jaya Corp gapunya anak kandung, berarti yang dijodohin sama Azriel itu anak adopsi?"tanya Azriel cepat, Arka yang mendengarnya sontak mengangguk.
"Mungkin buat sekarang kalian masih belum paham, tapi nanti pasti bakal paham."
"El, ikut papi. Ada yang mau papi omongin."ujar Aska, hal itu membuat Azriel menoleh dan mengangguk.
"Om, jangan digalakkin ya. Nanti kalo digalakkin anak om pasti sedih, secara kan Azriel bucinnya Sena."celetuk Gerald.
"Gabakalan, paling cuma om patahin aja tulangnya."balas Aska, setelah itu ia berjalan keluar meninggalkan ruangan itu. Diikuti dengan Azriel dari belakang.
Kini mereka berada ditaman belakang, Aska memasukkan kedua tangannya pada saku celana. Pandangannya lurus kedepan, lalu menoleh.
"Kamu terima perjodohan itu?"tanya Aska to the point.
Azriel mengangguk. "Papa gak ada pilihan lagi, mau gak mau Azriel terima perjodohan itu."jawab Azriel.
Menghembuskan nafasnya pelan, Aska menepuk bahu lelaki itu. "Kamu cinta sama anak papi?"tanyanya.
"Iya."jawab Azriel.
"Papi bakal bantuin kamu buat lepas dari perjodohan itu, tapi dengan satu syarat."ucap Aska.
Azriel menoleh, menatap wajah Aska tak mengerti. "Syarat apa pi?"tanya Azriel.
"Kamu papi jodohin sama Sena."
•••
Hueeee maap ku baru up
Mian miannn
Ada yang nunggu ngga?
Btw gmn kabar kalian? Sehat sehat ya, slalu jaga diri kalian ! <3
But, i'm sorry oot.
Minta do'a nya buat Dobby (treasure) ya, dia positif covid🥺 kita do'ain bareng-bareng siapapun yang positif semoga cepet-cepet disembuhkan !! 💗🙏Oke, jangan lupa vote komennya ya gaes.
![](https://img.wattpad.com/cover/274067166-288-k95797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WE'LL MEET AGAIN? [END]
Romance⚠️BELUM DIREVISI [SEKUEL MY HUSBAND IS MY DILAPIDATED] Disarankan untuk membaca MHID terlebih dahulu, agar bisa mengetahui karakter orang-orang sebelumnya. ••• "Lo itu cewe, tapi kelakuan lo ngelebihin laki-laki." Mata Sena memicing, bukannya marah...