Sore hari yang cerah, tak seperti hari hari kemarin disaat hujan terus menerus turun tidak berhenti. Seorang perempuan yang memakai baju daster rumahan itu tengah mengemil diruang tamu. Ditemani oleh tv yang menyala didepannya.
Mengotak-atik kesana kemari mencari film yang asik, namun tidak ada. Yang ada hanyalah film cinta cinta remaja yang tidak jelas, menurutnya.
Jam menunjukkan pukul 16:30 menit, itu artinya satu jam lagi suaminya akan pulang. Tentu saja suaminya itu sudah bekerja di perusahaan milik ayahnya, beberapa minggu kemarin Azriel gunakan untuk berlatih memahami tentang dunia perbisnisan.
Kuliah? Tidak. Alasannya? Tentu mereka ingin fokus pada kerjaannya masing-masing. Sena yang fokus pada rumah tangganya, dan Azriel yang fokus untuk bekerja.
Lagian, tidak kuliah juga tak apa. Toh mereka berdua juga sudah pintar bukan?
Mematikan tv yang tidak menarik itu, Sena membereskan sampah yang berserakah dimeja. Berjalan ke dapur untuk memasak, tentu saja untuk makan malam nanti.
Sebenarnya ia sedang malas memasak, tapi karna ingin dicap sebagai istri idaman dan tidak mau suaminya itu berpaling ke wanita lain tentu Sena harus memasak dan menjadi istri idaman lelaki itu.
Untuk makan malam nanti ia hanya memasak yang simpel saja, toh apapun yang ia masak tanggapan Azriel tak jauh dari 'Enak'.
•••
Tak terasa ia berkutat dengan masakannya didapur sudah satu jam. Kini ia menata makanan itu meja makan, tersenyum senang melihat hasil masakannya. Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul enam kurang, lebih baik ia mandi terlebih dahulu sebelum Azriel datang.
Menaiki satu persatu anak tangga, hingga kini ia berada dikamarnya. Berjalan ke arah lemari untuk mengambil baju dinasnya untuk nanti malam.
Banyak baju dinas yang tergantung dilemarinya, tidak bukan Sena yang membelinya. Melainkan Azriel, lelaki itu berkata 'nyenengin suami pahalanya gede loh mbul, jadi kalo setiap malem kamu pake baju dinas ini ya' kurang lebih seperti itu.
Berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan badannya. Berendam sedikit tak ada salahnya kan?
Sedangkan ditempat lain, Azriel memijit pelipisnya yang pusing. Pekerjaannya saat ini sangat numpuk, jam menunjukkan pukul pulang. Membereskan meja yang berantakan untuk kembali seperti semula.
Menyambar jas hitamnya dan keluar dari ruangan. Kantor sudah sepi, karna jam pulang sudah tiba beberapa menit yang lalu. Menunggu mobilnya yang kini tengah dibawakan oleh satpam.
"Ini pak kuncinya."ucap lelaki paruh baya membungkuk.
Azriel tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu ia memasuki mobilnya dan melaju dengan kecepatan sedang, tidak sabar untuk menemui istrinya dirumah.
•••
"SAYANG AKU PULANGGG."
Sena meringis mendengar teriakan suaminya itu yang berada dilantai bawah, ia baru saja selesai mandi. Dan saat ini ia sedang menggunakan skincare routine malamnya.
Terdengar pintu kamar dibuka, Sena melirik lewat cermin. Terlihat suaminya itu tersenyum.
"Kenapa?"tanya Sena.
"Tau aja suaminya lagi cape."
Sena mengerutkan keningnya, tak paham apa yang diucapkan oleh lelaki jangkung itu. Setelah selesai, Sena berdiri dan membereskan meja riasnya yang sedikit berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE'LL MEET AGAIN? [END]
Romance⚠️BELUM DIREVISI [SEKUEL MY HUSBAND IS MY DILAPIDATED] Disarankan untuk membaca MHID terlebih dahulu, agar bisa mengetahui karakter orang-orang sebelumnya. ••• "Lo itu cewe, tapi kelakuan lo ngelebihin laki-laki." Mata Sena memicing, bukannya marah...