"Gak mau."
Sena menghela nafasnya pelan, ia mendudukkan dirinya disofa. Saat ini ia sedang berada dirumah Azriel, namun Sena sangat lelah dengan sifat Azriel yang saat ini sedang kekanak-kanakan.
"Duduk sini."suruh Sena, ia menepuk sofa disampingnya agar Azriel duduk. Namun yang ia dapatkan hanya gelengan dari lelaki itu.
"Enggak maauuu mbull iishh."
"Ya terus mau gimana? Tadi katanya ngantuk, giliran suruh tidur enggak mau?"tanya Sena, ia menatap wajah Azriel disampingnya yang masih setia berdiri.
Azriel mencebikkan bibirnya sebal saat mendengar ucapan Sena. Kenapa kekasihnya itu tidak mengerti jika dirinya mengantuk?
Sena melirik jam yang menunjukkan pukul satu lewat sebelas menit. "Udah siang, ayo tidur sini."ujar Sena, ia menepuk pahanya agar lelaki itu tiduran dipangkuannya.
Lagi, lelaki itu menggeleng kembali. Membuat Sena yang melihatnya menghela nafas, memijit pelipisnya yang sedikit pusing oleh sifat Azriel.
"Yaudah terserah, mau tidur atau enggak juga gak peduli."ujar Sena, setelah itu ia beranjak dari duduknya dan meninggalkan Azriel sendiri.
Azriel membalikkan badannya dan menatap kepergian Sena ke dapur, menghampiri Yuna yang sedang membuat kue.
"Mbull."panggil Azriel pelan, namun kepala yang menunduk dan memainkan ujung bajunya.
Tak ada jawaban, Azriel bisa melihat perempuan itu sibuk dengan Yuna didapur. Lihat, bahkan Sena tertawa dan tak memperdulikan panggilan darinya.
"Mbull iisshh."rengek Azriel, membuat Sena dan Yuna yang tertawa menoleh ke asal suara.
"Kamu kenapa sayang?"tanya Yuna, melihat wajah anaknya yang murung.
"Senanya enggak mau nidurin El mamaaaa."adu Azriel pada Yuna, membuat Yuna dan Sena menahan kegemasan saat melihat wajah Azriel yang lugu.
"Lah, tadi disuruh tidur enggak mau?"tanya Sena.
"Iisshh, gak mau tidur disofa lohh sakitt."rengek Azriel, membuat Sena melongo ditempatnya.
"Ya terus mau dimana Azriel?"tanya Sena.
Azriel mendongakkan kepalanya, matanya menatap sebal Sena. "Kok mbul manggil Azriel sih?"tanya Azriel.
Sena mengerutkan keningnya. "Lah, ya emang itu nama lo kan?"tanya Sena tak mengerti.
"Tapi biasanya mbul manggil El, bukan Azriel."ucap Azriel, membuat Sena menahan tawa gelinya.
"Terus kamu mau tidur dimana El?"tanya Yuna, ia sudah jengah mendengar percakapan dua remaja dihadapannya ini. Bisa-bisa ia salah fokus untuk membuat toping kuenya itu.
"El mau dikamar iisshh."
"Kenapa gak bilang daritadi? Kalo gitu kan Sena ngiranya kamu mau tidur dimana aja."ujar Yuna, menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anak semata wayangnya.
"Kok jadi El yang disalahin?"ujar Azriel tak terima.
Sena tersenyum paksa mendengarnya, lalu langkahnya menghampiri Azriel yang tak jauh darinya. "Enggak, El gak salah, yang salah itu gue kok."ujar Sena.
"Yaudah ayo tidur."ajak Azriel, dan diangguki oleh Sena.
"Sena ke kamar dulu ya ma."pamit Sena, dan diangguki oleh Yuna.
Melihat kepergian anaknya, Yuna menggelengkan kepalanya. "Badan aja gede, kelakuan kaya anak kecil."ucapnya terkekeh geli sendiri.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
WE'LL MEET AGAIN? [END]
Romance⚠️BELUM DIREVISI [SEKUEL MY HUSBAND IS MY DILAPIDATED] Disarankan untuk membaca MHID terlebih dahulu, agar bisa mengetahui karakter orang-orang sebelumnya. ••• "Lo itu cewe, tapi kelakuan lo ngelebihin laki-laki." Mata Sena memicing, bukannya marah...