25. TIGA KATA ENAM HURUF

3.1K 321 54
                                    

Bel istirahat berbunyi lima menit yang lalu, Sena memasukkan buku itu kedalam kolong meja. Terlalu malas hanya untuk menengok kebelakang, mengeluarkan ponselnya untuk mengabari Azriel.

Beban pikiran
Terakhir dilihat hari ini 08.39

El
Dimana?

Mengernyitkan kening ketika melihat terakhir dilihat, tak lama hpnya bergetar. Melihat nama yang tertera diatas layar dengan cepat Sena buka.

Diruangan OSIS
Tunggu lima menit lagi ya mbul

Oh yaudah
Cepet

Iya iya ini otw ke kelas Lo

Read.

Sena mengembungkan kedua pipinya. Sena menoleh ke sebelah kiri, dimana Jihan yang sedang membuka permen sesekali bibirnya menggerutu.

"Mbul?"

Sena menoleh ke arah pintu, senyumannya mengembang dan mengajak Jihan keluar. Namun saat ia akan melangkah, langkahnya terhenti.

"Sena aku boleh ikut gak?"

Sena menoleh, ia mengangkat satu alisnya. "Dalem mimpi."ujar Sena, setelah itu ia menghampiri Azriel.

"Oh sama kecurut datengnya."ucap Sena saat melihat Atha yang dibelakang Azriel.

"Kecurut mata Lo buta."balas Atha tak terima, matanya melihat Jihan yang disamping Sena.

"Kenapa ngeliatin Jihan kaya gitu?"tanya Jihan, ia menoleh saat merasa diperhatikan.

Atha mengerjapkan matanya, lalu menggeleng. Sena yang melihat gerak-gerik Atha pun tertawa, tangannya terulur untuk memukul tangan Azriel.

"Apa sih mbul kok mukul gue?"tanya Azriel kesal, pasalnya Sena tertawa dengan tangan yang terus-menerus memukul dirinya.

"Gapapa, udah ayo kekantin."ajak Sena, ia meredakan tawanya dan segera menarik tangan Jihan. Berjalan terlebih dahulu dan diikuti oleh kedua lelaki itu dari belakang.

"Udah kek bodyguard aja gue."gumam Atha, melihat dua perempuan yang berjalan didepannya yang sedang mengobrol.

"Udah kek pacar siaga belum si?"tanya Atha, ia menoleh ke samping dimana Azriel yang sedang memperhatikan Sena.

Azriel menoleh, ia mengangkat satu alisnya. "Gue kan emang jadi pacar siaga buat Sena, lah Lo? Gak ada ikatan gaya-gayaan pake pacar segala."cibir Azriel.

"Anak tolol."umpat Atha, benar juga sih. Dirinya belum menemukan waktu yang pas untuk menjadikan Jihan sebagai pacarnya. Tapi tak apa, yang penting sekarang itu Jihan sudah dekat dengannya.

"Lo liat perempuan didalem kelas Sena tadi?"tanya Azriel, ia memelankan suaranya dan menoleh ke Atha.

Atha mengerutkan keningnya. "Perempuan? Siapa?"tanya balik Atha.

"Murid baru."

"Terus? Apa hubungannya?"

Azriel menghela nafasnya pelan. "Dia Luna."

WE'LL MEET AGAIN? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang