Part 42

14 2 0
                                    

Hi, i'm comeback..

Gimana kabar sekolah kalian? Masih ngedaring atau udah masuk?

Masih stay disini kan?

Sabi lah ya bantu cari typo nya..

Yok gass.. Happy reading..

***

Play song: Jung Seung Hwan- Day and Night 🎶

***

"Assalamualaikum," salam Altan masuk ke dalam rumahnya. Di wajahnya kini tercetak sebuah senyuman lebar. Lain dari biasanya yang selalu memasang wajah datar nan dingin. Mungkin dikarenakan ada sesuatu di dalam dirinya yang sedang menggebu-gebu. Perasaan bahagia mungkin? Ah sudah lama Altan tidak merasakan perasaan ini.

"Wa'alaikumsalam. Nah, ini Altan sudah pulang." Risma menyambut kedatangan Altan kemudian mengelus kepala Altan.

"Kamu darimana aja si, Kak baru pulang? Kan tadi sudah Bunda suruh nggak usah ke resto langsung pulang. Kasian tu calon kamu nunggu lama."

Dahi Altan berlipat heran. Perlahan dia menurunkan tangan bundanya.

"Calon?" cicitnya.

"Iya. Calon istri kamu. Salaman gih sama tante Bila."

Dua kalimat itu sukses membuat badan Altan seperti tersetrum. Atensinya berpindah ke sofa dimana Bila menatapnya dengan senyum terbaiknya dan Meiva yang tertunduk malu-malu.

"Malam Altan." sapa Bila sambil berdiri menghampiri Altan.

"Stop!" sentak Altan memberhentikan langkah Bila. Tatapan tajam mengarah pada bundanya.

"Maksud bunda apa?" Dingin, menusuk, dan menghanyutkan.

"Kak, salim abis itu du..-"

"Maksud Papa apa?" potong Altan menatap Abi dengan sengit.

"Duduk, Al!" perintah Abi tak kalah tajam.

Altan melengos.

"Sepertinya anakmu capek, Ris. Biar dia istirahat dulu. Bisa dilanjutkan besok kok." ucap Bila dengan nada sok dibuat lembut. Caper nih bund?

"Bagus, tante peka juga. Pulang tante!"

"Meiva masih mau disini!" sahut Meiva cepat.

"Eneg liat lo. Pulang!"

"Altan!!!" bentak Risma.

"Maaf, tante ganggu kamu ya?"

Altan melonggarkan dasinya dan berdecak, "KELUAR!"

Plak

Meiva menjerit tanpa sadar melihat Altan ditampar Risma hingga menimbulkan cap tangan. Untung bukan cap kaki tiga.

"Keterlaluan kamu. Nggak sopan!"

"Altan nggak mau ketemu sama mereka. Apalagi dijodohkan atau apalah, Altan nolak keras! Pokoknya mereka harus pulang!"

"Ini rumah Papa, Altan!" kata-kata Abi seperti menegaskan bahwa ini rumahnya, belum sepenuhnya milik Altan yang artinya Altan tidak mempunyai hak mengusir sembarang orang.

Biasanya mendapat bentakan dari Abi, Altan langsung diam dan menurut. Namun kini Altan malah tersenyum miring. "Oke, Al yang keluar."

Dengan gerakan cepat, Altan berbalik keluar rumah. Tidak tau harus berbuat apa, Risma akhirnya mengikuti Altan dengan perasaan berkecamuk. Setelah agak dekat, Risma menarik tangan Altan sekaligus membalikkan badan Altan, dan tak sadar tangannya melayang untuk kedua kalinya menyapa pipi Altan.

Bad LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang