Part 22

26 5 0
                                    

Pengen up aja :-)

Yuk gercepp..

Komennya tembusin oke?

***
"Jangan salah paham sama ucapan orang lain. Terkadang apa yang orang lain ucapan itu punya maksud tertentu."
-Ranin Anastasia. V-

***

"Telat lagi telat lagi. Haish.." decak Ranin sebal.

Sebenarnya tadi dia bangun tepat waktu. Mandi juga tepat waktu. Sialnya pas dia berangkat sekolah, sepeda motornya tiba-tiba mogok. Alhasil dia jadi mendorong sepeda motornya. Mencari bengkel.

Nah sialnya lagi, ternyata banyak toko bengkelnya yang masih tutup. Mau ditungguin? Yakali Ranin kan bukan hewan penunggu bengkel. Akhirnya dia muter-muter sampe dapet.

Sialnya lagi toko bengkelnya jauh dari sekolahnya. Takut jika lama, Ranin akhirnya memutuskan meninggalkan sepeda motornya lalu menunggu angkot yang lamanya minta ampun. Apalagi pas jalannya, tenaaangg menhanyutkan. Sampai Ranin sempat protes.

"Pak cepetan dong. Mau telat ni,"

"Sabar, nduk. Saya ini kan juga lagi cari nafkah."

"Tapi kalo lama gini, penumpang bapak yang buru-buru bisa nggak tahan naiknya, Pak."

"Nggak tu. Santai-santai aja daritadi."

"Saya Pak. Saya! Ya Lord.. Saya daritadi buru-buru, Pak. Jadi tolong ya cepetan."

"Turun aja kamu. Dasar nggak sabaran."

'Ya Lord.. Kalo bukan ketiban tangga apa namanya?'

Ranin berdecak kesal. Gayanya kini, dia duduk bersila di depan gerbang. Bibir mengerucut. Tangan bersedekap. Hatinya komat-kamit berdoa semoga saja ia tidak berurusan dengan Pak Harun lagi.

"Lo ngapain?" tanya seseorang.

"Semedi." jawab Ranin ketus.

Tidak ada suara lagi. Ranin menoleh ke kiri. Lalu berteriak heboh.

"Well Surprise.. Gue lagi nggak ngehalu kan?" Ranin mendekat ke Altan dan meneliti Altan.

"Oh jadi lo cuma pas jadi ketos aja bakal disiplin? Pas jadi mantan uda nggak disiplin la..-hmmpftt.." Altan membekap mulut Ranin.

"Diem." ucap Altan. Dia lalu berjinjit-jinjit mengintip celah gerbang. Setelah dirasa aman, Altan memasang sikap akan memanjat pada gerbang sekolah. Baru tubuhnya terangkat sedikit, tangan seseorang menarik tasnya.

"Tatan, lo mau manjat ya?" bisik Ranin.

'Mau jadi tokek! Uda tau nanya.'

Altan mendengkus. Dia bersiap kembali untuk memanjat tapi lagi-lagi Ranin menahannya.

"Kalo Tatan manjat, gue gimana?"

"Yaudah ikut manjat."

"Gue nggak bisa manjat." cicit Ranin.

"Yaudah pulang aja sana," Altan bersiap naik lagi. Tapi lagi-lagi Ranin menarik tasnya. Kali ini lebih kuat. Membuat Altan melepaskan pegangannya.

"Lo kenapa si?" Altan berseru marah. Mood nya benar-benar turun sekarang. Jangan sampai ada yang kena jadi samsaknya.

"Yang solid dong!! Masak tega ninggalin gue?"

"Yaudah si lo pulang aja!" Ranin malah menggoyang-goyangkan lengan Altan.

Bad LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang