• 44 •

0 0 0
                                    

Playing Now
Camila Cabello | My Oh My

⏪⏸⏩

Robin menatap Yuna dengan alis terangkat, dia kira anak itu sudah berangkat sekolah pagi-pagi, tapi kini dia melihat Yuna dengan wajah bantalnya mendekat dan menghempaskan tubuhnya di samping Robin.

"Haisshh.. Kau tidak sekolah Yuna?" Tanya Robin bingung, ekor matanya melirik Yuna sekilas dan kembali menatap layar TV.

Yuna menguap lebar dan menggeliat malas di sofa, punggungnya bersender malam. "Aku mengantuk, lagi pula tidak sekolah satu hari tak akan membuat ku bodoh." Balasnya dengan malas, kelopak matanya setengah tertutup karena masih sangat mengantuk.

He know dirty secrets that i keep
Does he know it's killing me?
He knows, he knows
...

"Yuna! Ponsel mu bunyi, angkat sana! Brisik!" Gerutu Robin karena risih mendengar nada dering yang berasal dari ponsel Yuna, pria itu bahkan sampai menutup telinga.

Lagu itu mengingatkannya akan satu cerita, yang tak akan pernah dia lupakan.

Sesekali menguap, Yuna bangkit dan menggaruk rambutnya yang tak gatal. Kakinya melangkah mendekati meja makan dimana ponselnya tergeletak, tanpa melihat siapa yang menelpon, Yuna mengangkatnya langsung.

"Hmm? Ada apa?"

"..."

"What?! Are you- bagaimana bisa?!" Yuna memekik nyaring dan melempar ponselnya murka, mendarat tepat di layar TV, membuat layar itu pecah dan TV mati.

Robin terperanjat dan menganga, wajahnya memerah menahan marah, mulutnya terbuka hendak memaki Yuna, tapi urung karena bayangan hitam yang melesat cepat melewatinya dan keluar.

Tak tinggal diam, Robin berdiri dan mengikuti jejak Yuna yang menjelma menjadi Secret Guardian.

Ada apa sebenarnya? Tanyanya dalam hati.

...

"Kenapa sekolah jadi ramai?"

Asrael menatap sekelilingnya dengan bingung, Astaroth mengangkat bahu walau dia sama bingungnya. Kebingungan mereka terjawab ketika mendengar suara ledakan yang tak seberapa keras mengganggu ketenangan mereka.

Asrael yang tahu itu suara apa, kontan berdiri kaget dan kalang kabut. "Azazel mana? Azazel mana?" Tanyanya dengan panik, membuat Astaroth yang semula biasa saja menjadi ikutan panik dan berlari menjauhi kantin, Asrael mengikutinya dari belakang.

"Aku ke UKS ya Bang, Bro. Mau tidur dulu, aku capek soalnya, kan akhir-akhir ini banyak tugas."

Perkataan terakhir Azazel terngiang di kepala mereka, kaki mereka berlari bersamaan menuju arah dimana UKS berada. Sesampainya di depan UKS, Astaroth menendang pintu UKS hingga terbuka lebar. Mereka merengsek masuk, tak peduli dengan pintu yang rusak.

Tatapan mereka mengedar, mencari Azazel dari penjuru ke penjuru.

Nihil.

Tak ada Azazel dimanapun, UKS sepi, kosong tanpa ada makhluk yang menghuni.

Mereka keluar UKS dan berlari menyusuri sekolah, berharap menemukan Azazel yang berjalan-jalan di koridor dengan permen alpenlibe coklat yang selalu dia emut.

"Azazel! Bukan waktunya petak umpet, kamu dimana?" Ekspresi Astaroth benar-benar tak terkendali seperti biasa, jantungnya berdegub kencang karena belum juga menemukan Azazel dimanapun, bahkan mereka sudah naik ke lantai satu dan dua.

Missing You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang